Sunday, December 25, 2016

Mafia Berjubah Petani

Tags


Siporsuk Na Mamora - Hebat sekali petani ini ya? Urusan 3 desa, 68 sertifikat tanah yang ditanganinya sudah beres, nilainya mungkin ratusan juta rupiah, potong atas untuk ongkos dan jadilah kaya.

Pertanyaannya, siapa penerima duit itu di BPN Asahan pak? Aneh saja ketika tidak ada penerima yang ditangkap tangan.

Begini saja pak Polisi, ada banyak mafia tanah di Sumatera Utara, ada orang besar sekelas mafia, ada ASN juga yang menyerobot aset pemerintah dan lolos-lolos saja. Ada lagi penyerobot tanah masyarakat untuk dijadikan lokasi bisnis yang lebih menguntungkan pemodal.

Yang paling banyak adalah bekas tanah PTPN yang sekarang banyak dikuasai oleh preman dan mafia-mafia besar, sepertinya mereka juga menggunakan "jasa" orang dalam, apa tidak ada agenda kesana pak?

Siapa sebenarnya pelakunya? Kufikir itu hanya kurir ngantar berkas pak, bukan pelaku sesungguhnya yang bereaksi dibalik meja dan telfon seluler.

Masyarakat juga terlalu banyak takutnya datang ke kantor sih... Mungkin karena tidak dilayani karena gratis, tak ada uang tinta katanya, apa iya begitu?

Petani jangan ditangkap toh pak Polisi, tangkap mafianya, makan apa anak-anaknya nanti dan uang sekolah anak-anaknya dari mana kalau tidak bertani lagi? Kok petani dikorbankan untuk prestasi hukum sih pak?

Bukannya tidak mendukung saber pungli Sumatera Utara, tapi yang benar saja gak ada kasus yang lebih besar daripada itu. Nangkap petani kok bawa senjata? Mafia sajalah ditangkap pake senjata.

Tapi terkadang sih mafia bawa cangkul dan arit, sesuai kebutuhan dilapangan, atau bisa saja memakai tangan pemegang cangkul dan arit untuk kepentingan yang lebih besar.

Sukses terus untuk saber pungli Sumatera Utara. Teruslah bekerja menyapu Sumatera Utara sampai bersih, agar 2017 kita enak mainnya. 

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon