Siporsuk Na Mamora - Hebat sekali petani ini ya? Urusan 3 desa, 68 sertifikat tanah yang ditanganinya sudah beres, nilainya mungkin ratusan juta rupiah, potong atas untuk ongkos dan jadilah kaya.
Pertanyaannya,
siapa penerima duit itu di BPN Asahan pak? Aneh saja ketika tidak ada penerima
yang ditangkap tangan.
Begini
saja pak Polisi, ada banyak mafia tanah di Sumatera Utara, ada orang besar
sekelas mafia, ada ASN juga yang menyerobot aset pemerintah dan lolos-lolos
saja. Ada lagi penyerobot tanah masyarakat untuk dijadikan lokasi bisnis yang
lebih menguntungkan pemodal.
Yang
paling banyak adalah bekas tanah PTPN yang sekarang banyak dikuasai oleh preman
dan mafia-mafia besar, sepertinya mereka juga menggunakan "jasa"
orang dalam, apa tidak ada agenda kesana pak?
Siapa
sebenarnya pelakunya? Kufikir itu hanya kurir ngantar berkas pak, bukan pelaku
sesungguhnya yang bereaksi dibalik meja dan telfon seluler.
Masyarakat
juga terlalu banyak takutnya datang ke kantor sih... Mungkin karena tidak
dilayani karena gratis, tak ada uang tinta katanya, apa iya begitu?
Petani
jangan ditangkap toh pak Polisi, tangkap mafianya, makan apa anak-anaknya nanti
dan uang sekolah anak-anaknya dari mana kalau tidak bertani lagi? Kok petani
dikorbankan untuk prestasi hukum sih pak?
Bukannya
tidak mendukung saber pungli Sumatera Utara, tapi yang benar saja gak ada kasus
yang lebih besar daripada itu. Nangkap petani kok bawa senjata? Mafia sajalah
ditangkap pake senjata.
Tapi
terkadang sih mafia bawa cangkul dan arit, sesuai kebutuhan dilapangan, atau
bisa saja memakai tangan pemegang cangkul dan arit untuk kepentingan yang lebih
besar.
Sukses terus untuk saber pungli Sumatera Utara. Teruslah
bekerja menyapu Sumatera Utara sampai bersih, agar 2017 kita enak mainnya.
EmoticonEmoticon