Thursday, August 22, 2013

Biografi DR. Johannes Leimena


Lahir di Amboina tanggal 6 Maret 1905, putra dari Dominggus Leimena dan Elisabeth Sulilatu.

Bersekolah di Ambon hingga kelas 2 Sekolah Dasar, namun pada umur 9 tahun (1914) pindah mengikuti pamannya,  Jesaya Lawalata ke- Surabaya, kemudian ke Cimahi dan akhirnya ke Jakarta (Batavia) dan masuk di ELS IV jl. Batu Tulis, lalu pindah ke Paul Kruger School di jl. Kwitang, kemudian melanjutkan ke MULO- Kristen di Jl. Menjangan. Menamatkan kuliah Sekolah Tinggi Kedokteran STOVIA( School Tot Opleiding Van Indische Artsen ).

Lulus Tahun 1930 dan di tahun 1939 menerima Gelar Doctor in Geneeskunde dengan Desertasi “ LEVERFUNGCTIE- PROEVEN BIJ INHEEMSCHEN “

Bakti ( Alm ) JOHANNES LEIMENA PADA NUSA DAN BANGSA

Bakti Almarhum Johanes Leimena  kepada Nusa dan Bangsa meliputi Multi Masa :

a. Masa Kebangkitan/Pergerakan Nasional
b. Masa Penjajahan
c. Masa Perang Kemerdekaan
d. Periode Pasca Penyerahan Kedaulatan
e. Periode Negara Kesatuan Republik Indonesia

Bakti almarhum juga meliputi berbagai (multi ) dimensi

a. Dimensi Pergerakan Nasional
b. Dimensi Politik
c. Dimensi Ekonomi
d. Dimensi Sosial
e. Dimensi Budaya
f. Dimensi Militer

Di masa Kebangkitan dan Pergerakan Nasional Almarhum aktif dalam kegiatan Mahasiswa Kristen dan sebagai PimpinanPerkumpulan Jong Ambon. 

Di Tahun 1928,  aktif sebagai Anggota Panitia Penyelenggara  Kongres Pemuda yang melahirkan Sumpah Pemuda.

Di tahun 1944, setelah di- “ internir “ oleh Tentara Pendudukan Jepang, selama 1,5 Tahun, almarhum menjadi Kepala Rumah Sakit- Tanggerang.

Di tahun 1946, almarhum diangkat sebagai  Menteri pada Kabinet Syahrir II dan sejak itu, bahkan tidak pernah absen, menjabat sebagai anggota Kabinet hingga Jabatan Wakil Perdana Menteri- Waperdam/ Ketua Kabinet Inti Kabinet Dwikora yang disempurnakan dan berakhir tanggal 25 Juli 1966, kemudian menjadi Wakil Ketua DPA hingga tahun 1973, hingga wafatnya.

Dalam kiprahnya di pemerintahan, almarhum telah memangku jabatan sbb :

a. Menteri Kesehatan di -10 (sepuluh) Kabinet antara 1946 – 1956
b. Menteri Sosial di- 1 (satu) Kabinet 1967 – 1959
c. Wakil Menteri Pertama/Menteri Distribusi di- 3 (tiga) Kabinet thn 1959 – 1963
d. Wakil Perdana Menteri II Menko Distribusi di -2 (dua)Kabinet 1963 dan 1964
e. Wakil Perdana Menteri/ Ketua Kabinet Inti di- 1 (satu) Kabinet 1966.

Selama Perang Kemerdekaan, selain menjabat sebagai Menteri di berbagai Kabinet almarhum juga menjabat Ketua Komisi Militerpada berbagai perundingan dengan pihak Belanda, hingga Ketua Komisi Militer dalam Konperensi Meja Bundar.

Salah satu karya Almarhum dalam bidang Kesehatan adalah “Bandung Plan” tahun 1951 yang ditingkatkan tahun 1954 dan dikenal sebagai “Leimena Plan”, yang merupakan cikal bakal dari“PUSKESMAS” yang kita kenal sekarang

Selama periode Kepemerintahan pernah menduduki JabatanPejabat Presiden Republik Indonesia,  sebanyak 7 (tujuh) kali antara 1961 s/d 1965.

Keteguhannya mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia  tercermin pada perannya sebagai seorang asal Maluku yang menjadi Utusan Pemerintah Pusat dalam menghadapi Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan).

Menjadi Direktur Rumah Sakit Cikini hingga Tahun1973 dan menjadi Penasihat Umum pada Dewan Direksi dan Direktur Emiritus Rumah Sakit Cikini hingga wafatnya tgl. 29 Maret 1977.

KARYA TULIS

Selama hidupnya, Almarhum menerbitkan 93 Karya Tulis a.l.:

a. Bidang Keagamaan 19 Buah
b. Bidang Organisasi dan Kepartaian 13  buah
c. Bidang Kesehatan 33 buah
d. Bidang Kenegaraan dan Politik 15 buah
e. Bidang Lain-lain 13 buah

TANDA-TANDA JASA/KEHORMATAN

a. Dari Pemerintah Republik Indonesia :
    1. Bintang Gerilya
    2. Bintang Mahaputra Kls II
    3. Satya Lencana Pembangunan
    4. Satya Lencana Kemerdekaan
    5 .Satya Lencana Karya Satya

b. Dari Pemerintah Negara Negara Lain :

    1. Philipina
    2. Bolivia
    3. Rumania
    4. Yugoslavia
    5. Equador
    6. Thailand
    7. Republik Persatuan Arab
    8. Kambodia
    9. Mexico

Dokumentasi

Perundingan di atas kapal Renville pada tgl. 17 Januari 1948, tampak dari kiri ke kanan: Mr. Latuharhary, Mr. Ali Sastroamidjojo, H. Agus Salim, Dr. J. Leimena, Drs. Setiadjit, Mr. Amir Syarifuddin.
Foto diri Dr. Johannes Leimena.

Pj. Presiden Dr. J. Leimena dengan berpakaian Laksamana TNI Angkatan Laut sebagai Inspektur Upacara pada hari ABRI ke XIX tanggal 5 Oktober 1964. Di belakangnya berdiri para Menteri/Panglima Angkatan (dari kiri ke kanan): Mayjen. Achmad Yani (AD), Laksma. Laut RE Martadinata (AL), Laksdya.Udara Omar Dani (AU), dan Irjen. Polisi Soetjipto Danoekoesoemo (Kepolisian).

Upacara pemakaman mantan Perdana Menteri Sutan Sjahrir di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada tanggal 19 April 1966. Dari kiri: Adam Malik, Laksamana Madya (tituler) J. Leimena, Drs. Moh. Hatta, Jendral Sri Sultan Hamengku Buwono IX, dan Mayjen. Soeharto.

Dikutip dari : Leimena Institute

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon