Lahir di Amboina tanggal 6
Maret 1905, putra dari Dominggus Leimena dan Elisabeth Sulilatu.
Bersekolah di Ambon hingga kelas 2 Sekolah Dasar, namun pada umur 9 tahun (1914) pindah mengikuti pamannya, Jesaya Lawalata ke- Surabaya, kemudian ke Cimahi dan akhirnya ke Jakarta (Batavia) dan masuk di ELS IV jl. Batu Tulis, lalu pindah ke Paul Kruger School di jl. Kwitang, kemudian melanjutkan ke MULO- Kristen di Jl. Menjangan. Menamatkan kuliah Sekolah Tinggi Kedokteran STOVIA( School Tot Opleiding Van Indische Artsen ).
Bersekolah di Ambon hingga kelas 2 Sekolah Dasar, namun pada umur 9 tahun (1914) pindah mengikuti pamannya, Jesaya Lawalata ke- Surabaya, kemudian ke Cimahi dan akhirnya ke Jakarta (Batavia) dan masuk di ELS IV jl. Batu Tulis, lalu pindah ke Paul Kruger School di jl. Kwitang, kemudian melanjutkan ke MULO- Kristen di Jl. Menjangan. Menamatkan kuliah Sekolah Tinggi Kedokteran STOVIA( School Tot Opleiding Van Indische Artsen ).
Lulus Tahun 1930 dan di tahun 1939 menerima Gelar Doctor in Geneeskunde dengan Desertasi “ LEVERFUNGCTIE- PROEVEN BIJ INHEEMSCHEN “
Bakti ( Alm ) JOHANNES LEIMENA PADA NUSA DAN BANGSA
Bakti Almarhum Johanes Leimena kepada Nusa dan Bangsa meliputi Multi Masa :
a. Masa Kebangkitan/Pergerakan Nasional
b. Masa Penjajahan
c. Masa Perang Kemerdekaan
d. Periode Pasca Penyerahan Kedaulatan
e. Periode Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bakti almarhum juga meliputi berbagai (multi ) dimensi
a. Dimensi Pergerakan Nasional
b. Dimensi Politik
c. Dimensi Ekonomi
d. Dimensi Sosial
e. Dimensi Budaya
f. Dimensi Militer
Di masa Kebangkitan dan Pergerakan Nasional Almarhum aktif dalam kegiatan Mahasiswa Kristen dan sebagai PimpinanPerkumpulan Jong Ambon.
Di Tahun 1928, aktif sebagai Anggota Panitia Penyelenggara Kongres Pemuda yang melahirkan Sumpah Pemuda.
Di tahun 1944, setelah di- “ internir “ oleh Tentara Pendudukan Jepang, selama 1,5 Tahun, almarhum menjadi Kepala Rumah Sakit- Tanggerang.
Di tahun 1946, almarhum diangkat sebagai Menteri pada Kabinet Syahrir II dan sejak itu, bahkan tidak pernah absen, menjabat sebagai anggota Kabinet hingga Jabatan Wakil Perdana Menteri- Waperdam/ Ketua Kabinet Inti Kabinet Dwikora yang disempurnakan dan berakhir tanggal 25 Juli 1966, kemudian menjadi Wakil Ketua DPA hingga tahun 1973, hingga wafatnya.
Dalam kiprahnya di pemerintahan, almarhum telah memangku jabatan sbb :
a. Menteri Kesehatan di -10 (sepuluh) Kabinet antara 1946 – 1956
b.
Menteri Sosial di-
1 (satu) Kabinet 1967 – 1959
c.
Wakil Menteri Pertama/Menteri Distribusi di- 3 (tiga) Kabinet thn 1959 – 1963
d.
Wakil Perdana Menteri II Menko Distribusi di -2 (dua)Kabinet 1963 dan 1964
e.
Wakil Perdana Menteri/ Ketua Kabinet Inti di- 1 (satu) Kabinet 1966.
Selama Perang Kemerdekaan, selain menjabat sebagai Menteri di berbagai Kabinet almarhum juga menjabat Ketua Komisi Militerpada berbagai perundingan dengan pihak Belanda, hingga Ketua Komisi Militer dalam Konperensi Meja Bundar.
Salah
satu karya Almarhum dalam bidang Kesehatan adalah “Bandung Plan” tahun 1951
yang ditingkatkan tahun 1954 dan dikenal sebagai “Leimena Plan”, yang merupakan
cikal bakal dari“PUSKESMAS” yang kita kenal sekarang
Selama periode Kepemerintahan pernah menduduki JabatanPejabat Presiden Republik Indonesia, sebanyak 7 (tujuh) kali antara 1961 s/d 1965.
Keteguhannya mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia tercermin pada perannya sebagai seorang asal Maluku yang menjadi Utusan Pemerintah Pusat dalam menghadapi Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan).
Menjadi Direktur Rumah Sakit Cikini hingga Tahun1973 dan menjadi Penasihat Umum pada Dewan Direksi dan Direktur Emiritus Rumah Sakit Cikini hingga wafatnya tgl. 29 Maret 1977.
KARYA TULIS
Selama hidupnya, Almarhum menerbitkan 93 Karya Tulis a.l.:
a. Bidang Keagamaan 19 Buah
b. Bidang Organisasi dan Kepartaian 13 buah
c. Bidang Kesehatan 33 buah
d. Bidang Kenegaraan dan Politik 15 buah
e. Bidang Lain-lain 13 buah
TANDA-TANDA JASA/KEHORMATAN
a. Dari Pemerintah Republik Indonesia :
1. Bintang Gerilya
2. Bintang Mahaputra Kls II
3. Satya Lencana Pembangunan
4. Satya Lencana Kemerdekaan
5 .Satya Lencana Karya Satya
b. Dari Pemerintah Negara Negara Lain :
1. Philipina
2. Bolivia
3. Rumania
4. Yugoslavia
5. Equador
6. Thailand
7. Republik Persatuan Arab
8. Kambodia
9. Mexico
Dokumentasi
Perundingan di atas kapal Renville pada tgl. 17 Januari 1948, tampak dari kiri ke kanan: Mr. Latuharhary, Mr. Ali Sastroamidjojo, H. Agus Salim, Dr. J. Leimena, Drs. Setiadjit, Mr. Amir Syarifuddin. |
Foto diri Dr. Johannes Leimena. |
Dikutip dari : Leimena Institute
EmoticonEmoticon