Mereka cemerlang di antara
dominasi Kaum Adam.
Perhargaan
Nobel diberikan setiap tahun kepada para ilmuwan yang sukses menggelar
penelitian yang berguna bagi masyarakat luas. Tapi, dari 375 penghargaan Nobel
yang sudah diberikan kepada para ilmuwan, hanya 16 Penghargaan yang diraih
perempuan.
Di
negara-negara maju, para pria masih mendominasi dalam pekerjaan di bidang
sains, teknologi, teknik, dan matematika. Sehingga, penghargaan Nobel lebih
banyak dibawa pulang oleh kaum Adam.
Sementara
Mary Ann Liebert, pendiri Rosalind Franklin Society mengatakan, ilmuwan
perempuan harus lebih tegas untuk mendapatkan hadiah Nobel. Para pria harus
meletakkan nama perempuan di dalam nominasi Nobel.
"Ilmuwan
pria cenderung lebih mencalonkan diri untuk mendapatkan Nobel, tapi kaum
perempuan banyak yang tidak mendaftarkan diri," tegas Liebert.
Berikut
16 perempuan yang berhasil meraih penghargaan Nobel :
1.
Marie Curie (1867-1934)
Peraih
hadiah Nobel Fisika pada tahun 1903 dan Nobel Kimia pada tahun 1911. Curie
menjadi wanita pertama yang mendapatkan Nobel pertama dalam bidang Fisika di
tahun 1903. Dia pun menjadi wanita pertama yang mendapatkan hadiah Nobel dalam
bidang kimia pada tahun 1911.
2.
Irene Joliot Curie
(1897-1956)
Peraih
hadiah Nobel bidang kimia pada tahun 1935. Hasil penelitian mengenai elemen radioaktif baru bersama suaminya Frederic Joliot, mendapat pengakuan dunia. Irene merupakan putri dari Marie Curie, wanita yang dua kali meraih hadiah Nobel.
3. Gerty Cori nee Radnitz
Peraih hadiah Nobel bidang fisiologi atau kedokteran pada tahun 1947. Bersama
suaminya, Carl Ferdinand Cori, dia berhasil menemukan adanya konversi katalitik
pada glikogen.
4.
Maria Goeppert Mayer
(1906-1972)
Peraih
hadiah Nobel bidang fisika pada tahun 1963. Bersama J. Hans D. Jensen, dia
melakukan penelitian dan menemukan struktur kulit nuklir.
5.
Dorothy Hodgkin (1910-1994)
Peraih
hadiah Nobel bidang kimia pada tahun 1964. Dia berhasil menemukan teknik X-ray
pada struktur zat biokimia.
6.
Rosalyn Yalow (1921-2011)
Peraih
gelar Nobel bidang fisiologi atau kedokteran pada tahun 1977. Dia berhasil
menemukan cara pengembangan radioimmunoassays hormon
peptida pada otak.
7.
Barbara McClintock
Peraih
hadiah Nobel bidang fisiologi atau kedokteran pada tahun 1977. Penelitiannya
berhasil menemukan ada unsur genetik yang bergerak.
8.
Rita Levi-Montalcini
(1909-2012)
Peraih
hadiah Nobel bidang fisiologi atau kedokteran pada tahun 1986. Bersama Stanley
Cohen, dia menemukan adanya faktor pertumbuhan.
9.
Gertrude Elion (1918-1999)
Peraih
hadiah Nobel bidang fisiologi dan kedokteran tahun 1988. Bersama dengan Sir
James Hitam dan George Hitchings, dia berhasil menemukan prinsip-prinsip
penting dalam terapi obat.
10.
Christiane Nusslein-Volhard
Peraih
hadiah Nobel bidang fisiologi dan kedokteran tahun 1995. Bersama dengan Edward
Lewis dan Eric Wieschaus, dia berhasil menemukan mengenai kontrol genetik pada
perkembangan embrio awal.
11.
Linda Buck
Peraih
hadiah Nobel bidang fisiologi dan kedokteran tahun 2004. Bersama dengan Richard
Axel, dia berhasil menemukan sistem reseptor bau dan organisasi sistem
penciuman.
12.
Francoise Barre Sinoussi
Peraih
hadiah Nobel bidang fisiologi atau kedokteran tahun 2008. Bersama dengan Luc
Montagnier, dia berhasil menemukan virus human immunodeficiency.
13.
Elizabeth Blackburn
Peraih
hadiah Nobel bidang fisiologi dan kedokteran tahun 2009. Bersama dengan Carol
Greider dan Jack Szostak, dia berhasil melakukan penemuan bagaimana kromosom
dilindungi oleh telomeres dan enzim telomerase.
14.
Carol Greider
Peraih
hadiah Nobel bidang fisiologi atau kedokteran tahun 2009. Bersama dengan
Elizabeth Blackburn dan Jack Szostak, dia berhasil melakukan penemuan bagaimana
kromosom dilindungi oleh enzim telomeres dan telomerase.
15.
Elinor Ostrom (1933-2012)
Peraih
hadiah Nobel bidang ilmu ekonomi tahun 2009. Dia berhasil menemukan tata kelola
ekonomi, terutama untuk hal-hal umum.
16.
Ada Yonath
Peraih
hadiah Nobel bidang Kimia tahun 2009. Bersama dengan Venkatraman Ramakrishnan
dan Thomas Steitz, dia berhasil melakukan studi tentang struktur dan fungsi
ribosom.
Dikutip dari : VIVAnews
EmoticonEmoticon