Ilustrasi |
Siporsuk
Na Mamora - KAFIR! Paling tidak itulah yang pertama terlintas dalam
fikiranku malam ini. Kalian lihat begitu gampangnya mereka mengatakan itu? Mereka
bilang kalau orang kafir tidak berhak untuk dipilih menjadi pemimpin di negeri
ku ini.
Ada banyak masyarakat yang akan kesurupan tak
ketulungan menjadi bringas ketika seseorang di tuduhkan cap KAFIR di negeri
ini, tanpa berfikir panjang mereka bisa lebih kejam dari setan sekalipun,
tanpa memandang hukum dan norma terutama hak-hak si KAFIR sebagai manusia di
bumi ini.
Apakah yang di ajarkan dalam agama? Saya
fikir adalah untuk menjadikan manusia lebih hidup tentram, berpengharapan, agar menghargai kehidupan,
agar memiliki hati yang damai atau setidaknya untuk menjadi benteng moral
seluruh umat manusia.
Negara ini sudah berdiri 71 tahun sejak
disepakati merdeka oleh penghuni tanah yang ada di teotorial yang waktu itu akan
dikatakan Indonesia, namun mungkin waktu itu belum cukup untuk kita dalam
memaknai bernegara Indonesia.
Mungkin dimasing-masing negara memiliki ke
unikan sendiri, jika di negara paman sam warga negara kulit hitam dianggap
sebagai pengacau dan sering sekali terdeskriminasi dalam lingkungan sosial dan
juga dalam karir dengan alasan bahwa mereka pengacau, di negeri ini lebih
parah, dengan alasan yang sering terdengar KAFIR, itu memiliki makna tersendiri
bagi masyarakat Indonesia dan itu bisa menjadi kode untuk menjadi landasan keputusan
politik di negeri ini tanpa ada yang mempertanyakan siapa yang bilang, dan apa
kepentingannya untuk kekuasaan ataupun kebencian, kita fikir itu adalah bonus
untuk dapat ruang lebih luas di sorga.
EmoticonEmoticon