Cicit Raja Sisingamangaraja XII Tonggo Tua Sinambela, Op. Barezi Sinambela bersama Prabowo di Makam Raja Sisingamangaraja XII - Balige |
Sebelumnya
Jokowi juga ke Balige, berkunjung dalam rangka untuk memberi kuliah umum
tentang kepemimpinan di salah satu lembaga pendidikan miliknya Luhut. Yang
membedakan kunjungan mereka adalah bahwa Jokowi tak datang ke Makam, hanya
sekedar lewat, mungkin dia pun tak tau soal makan itu, itu bukan salahnya, tapi
mereka yang di sekitarnya tidak memberi tahu soal pejuang kemerdekaan yang
dimakamkan disana.
Prabowo
adalah sosok yang dulu dianggap akan menjadi presiden fasis dan penerus orba,
dugaan itu bukan tanpa alasan, disamping dia yang diduga menjadi orang yang
paling bertanggungjawab atas orang hilang dimasa reformasi ’98 hingga berakhir
dipecat dari kesatuan TNI, dia juga adalah mantan menantu dari penguasa orba yang
di anggap anti demokrasi.
Sah-sah
saja ketika orang memiliki pendapat, tapi yang kita lihat belakangan ini
benar-benar berbeda dari sosok yang digambarkan di atas, setidaknya dia masih
memberi hormat kepada Jokowi kala bertemu dan dia paham betul kalau Jokowi
adalah panglima tertinggi republik. Kala Jokowi mengunjunginya ke hambalang, beliaupun
membalas kunjungan Jokowi, kalau di hambalang makan nasi goreng, di merdeka
utara makan ikan bakar.
Secara
tidak langsung, dia tidak seperti yang digambarkan di atas. Bisa kita bayangkan
kalau dia bukan orang yang rendah hati, dia takkan mungkin bertemu atau bahkan menemui Jokowi, anak yang
dibesarkannya dan dibawanya ke DKI Jakarta di tahun 2012 yang kini jadi
Presiden dan harus di hormatinya.
Bandingkan
dengan seseorang yang pernah penguasa selama 10 tahun, namun tak juga lulus
soal kebangsaan, dikepalanya hanya ada kepentingan politik, tanpa berfikir
kalau caranya menyumbang kemunduran ratusan tahun bagi peradaban republik.
Sekali
lagi kita patut berbangga menjadi anak-anak republik ini yang memiliki seorang
Prabowo.
EmoticonEmoticon