Sunday, November 27, 2016

PRABOWO YANG DATANG KE KITA

Cicit Raja Sisingamangaraja XII Tonggo Tua Sinambela, Op. Barezi Sinambela bersama Prabowo di Makam Raja Sisingamangaraja XII - Balige
Siporsuk Na Mamora : “Merawat ingatan”, ya itu alasan saya menuliskan tulisan ini. Momen penting sebelum Pileg April 2014 tepatnya di akhir tahun 2013. Prabowo yang masa itu digadang-gadang menjadi Capres di Pemilu 2014. datang ke Balige, tepatnya di salah satu hotel milik salah satu saudaranya pengacara kondang Hotman Paris Hutapea di Laguboti. Waktu itu saya berada dekat sekali dengan beliau, hingga dengan leluasa saya bisa mengabadikan foto ini. Ini momen saat beliau berkunjung ke Makam Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII di Balige dalam rangka ziarah.

Sebelumnya Jokowi juga ke Balige, berkunjung dalam rangka untuk memberi kuliah umum tentang kepemimpinan di salah satu lembaga pendidikan miliknya Luhut. Yang membedakan kunjungan mereka adalah bahwa Jokowi tak datang ke Makam, hanya sekedar lewat, mungkin dia pun tak tau soal makan itu, itu bukan salahnya, tapi mereka yang di sekitarnya tidak memberi tahu soal pejuang kemerdekaan yang dimakamkan disana.

Prabowo adalah sosok yang dulu dianggap akan menjadi presiden fasis dan penerus orba, dugaan itu bukan tanpa alasan, disamping dia yang diduga menjadi orang yang paling bertanggungjawab atas orang hilang dimasa reformasi ’98 hingga berakhir dipecat dari kesatuan TNI, dia juga adalah mantan menantu dari penguasa orba yang di anggap anti demokrasi.

Sah-sah saja ketika orang memiliki pendapat, tapi yang kita lihat belakangan ini benar-benar berbeda dari sosok yang digambarkan di atas, setidaknya dia masih memberi hormat kepada Jokowi kala bertemu dan dia paham betul kalau Jokowi adalah panglima tertinggi republik. Kala Jokowi mengunjunginya ke hambalang, beliaupun membalas kunjungan Jokowi, kalau di hambalang makan nasi goreng, di merdeka utara makan ikan bakar.

Secara tidak langsung, dia tidak seperti yang digambarkan di atas. Bisa kita bayangkan kalau dia bukan orang yang rendah hati, dia takkan mungkin bertemu  atau bahkan menemui Jokowi, anak yang dibesarkannya dan dibawanya ke DKI Jakarta di tahun 2012 yang kini jadi Presiden dan harus di hormatinya.

Bandingkan dengan seseorang yang pernah penguasa selama 10 tahun, namun tak juga lulus soal kebangsaan, dikepalanya hanya ada kepentingan politik, tanpa berfikir kalau caranya menyumbang kemunduran ratusan tahun bagi peradaban republik.

Sekali lagi kita patut berbangga menjadi anak-anak republik ini yang memiliki seorang Prabowo.

Semoga ulos yang bapak pakai memberi kehangatan ya pak. 

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon