Tax Amnesti Jilid I |
Siporsuk Na Mamora : Republik ini adalah negara yang
kaya, kaya laut, darat dan udara. Kaya juga flora dan faunanya. Bukan hanya itu
saja, kita bahkan kaya kemiskinan dan kaya keserakahan.
Jurang
ruang kesenjangan ekonomi menganga begitu luar biasa, yang kaya hanya 1 persen,
sementara yang miskin 99 persen, sedangkan kekayaan alam kita 99 persen
dikuasai oleh 1 persen penduduk kaya, sebaliknya kekayaan yang 1 persen lagi di
perebutkan oleh 99 persen penduduk miskin.
Petani
menanam padi untuk memberi makan para orang kaya, sementara tahun menanam belum
tiba, beras digubuk sudah habis. Yang terjadi akhirnya petani menimbun hutang,
hutang dan hutang, pabila tiba masa panen, semua hasil taninya habis untuk
membayar hutang. Tidak tersisa sedikitpun untuk ditabung.
Terkadang
terlintas dalam keliaran pikiran, apa yang sedang terjadi di republik ini,
sehingga kolong jembatan penuh meskipun tanah kita luas.
Ditengah
kesakitan negeri ini, muncul si kerempeng yang menyelenggarakan pemerintahan
dengan naiat yang baik dan tulus, namun semua sepertinya menentangnya, 99
persen yang miskin itu belum sepenuhnya menyadari ketulusan Jokowi untuk memperbaiki.
Justru penduduk 99 persen itu malah diperalat oleh orang-orang kaya yang 1
persen diluar kesadaran mereka.
Tax
Amnesty Jilid 1 adalah salah satu bukti Jokowi memang adalah orang yang tulus
dan pemaaf, memaafkan para begundal-begundal pajak demi tujuan masyarakat
semakin sejahtera.
Ternyata
tak cukup sekali saja, presiden ini juga telah mempersiapkan pintu maaf ke-2
untuk para pengemplang pajak yang tak kunjung mengikuti program Tax Amnesty di
jilid satu.
Ini
adalah kesempatan terakhir bagi para pengemplang pajak setelah nantinya di kejar-kejar
hingga sampai dijebloskan ke balik jeruji tanpa ampun sedikitpun.
Kabarnya
ada 2.000 pegawai pajak muda yang disekolahkan Jokowi ke Amerika, diajari
langsung oleh IRS (Internal Revenue Service) yang tidak ada tandingannya dalam
hal perpajakan, selebihnya mereka juga merupakan bagian dari dinas rahasia inteligent
yang handal.
Wajar
ketika para mafia pajak itu merasa takut tak kepayang. Salah satu strategi
mereka adalah menimbulkan opini tak percaya kepada presiden di kalangan
masyarakat, lalu mereka akan dengan mudah berbuat seperti biasa, tak bayar
pajak, menimbun harta di luar dan lain-lain. Mereka tak ingin Indonesia ini
berubah, itu akibat mereka sudah nyaman berbuat kecurangan selama ini.
Setelah
pintu maaf ke-2 melalui tax amnesty kedua selesai, instingku mengatakan kalau
Jokowi akan tegas bagi seluruh orang yang tidak bayar pajak atau pengemplang
pajak tanpa ampun sedikitpun. Dengan cara ini, Jokowi takkan bisa lagi
dipersalahkan publik, karena kesempatan membayar pajak dengan keringanan super
ditambah terlindungi undang-undang tax amnesti telah diberi sebanyak 2 kali
terlebih dahulu.
Seperti
lagu di jaman tahun 70-an “Satu kali kau sakiti hati ini, masih ku maafkan, 2
kali kau sakiti hati ini juga kumaafkan, TAPI jangan kau coba tiga kali, JANGAN
ohhh JANGAN...! Nanti bisa di terjang!
Baca
di : www.benardosinambela.id
EmoticonEmoticon