Foto Kali Ciliwung |
Siporsuk Na Mamora – Kali ciliwung, yang jadi biang
kebanjiran Jakarta sepertinya lebih populer dari para calon-calon Gubernur DKI
Jakarta, sehingga beberapa dari mereka ingin memanfaatkan kepopulerannya untuk mendulang
suara sebanyak-banyaknya.
Coba
kita telisik perbedaannya dari sudut pandang hiruk pikuk pilkada DKI dan
calon-calon yang memberi janji untuk mengurusi kali ini. Kita mulai sesuai
nomor urut ya.
Pertama
ada dari sudut biru, inisialnya AHY, baru-baru ini melakukan ritual romantis di
ciliwung bersama istrinya, menaiki perahu karet
(karena dangkal, jadi kapal pesiar super mewah tidak bisa masuk) dan
menebar janji kampanye disana. Kehadirannya dalam rangka kepentingan politik,
sebelumnya tidak pernah, atau bisa saja hanya melihat dari jet atau helikopter
pribadinya. Kalau saja saya bisa berpesan kepada beliau, begini pesan saya “pak,
jangan dijanjikan “dana asmara” untuk yang pacaran disana ya...”.
Kedua
(2) ada dari sudut merah, inisialnya BTP alias AHOK, sudah menjabat Gubernur
sejak tahun 2014 setelah Jokowi dilantik jadi Presiden RI. Sepeninggal Foke,
kondisi kali ciliwung seperti yang teman-teman lihat di gambar sebelah kanan,
lumanyan memprihatinkan, kalau ada yang menabur bibit ikan disana, menurut
hemat saya akan mati seketika, kecuali yang sudah bertransformasi menjadi alien
dari kali ciliwung. Kelihatan baik ketika DKI dipimpin Jokowi yang dilanjutkan AHOK,
sekarang kita bisa lihat bahwa kali ciliwung ini sudah ramah lingkungan (ehh... air itu harusnya ramah ya, manusia
yang tidak ramah terhadapnya), hingga akhirnya si anak mahkota itu bisa
nyaman melakukan kampanya disana (trimakasih
AHOK). AHOK tak sekedar menebar janji, dia telah membuktikan bisa mengurus
kali ciliwung, merelokasi warga pinggir kali ke rusun yang disubsidi pemda agar
tidak menjadi korban banjir tiap tahunnya, sekaligus agar aliran air diperlebar
dan tanah dipinggir aliran air dijadikan taman. sekarang persoalannya adalah
adakah yang lebih mampu? Setelah sekian kali berganti Gubernur DKI ternyata
hanya AHOK yang bisa menyelesaikan persoalan sampah-sampah disana, sekarang
sudah asri kembali.
Ketiga
ada dari sudut putih, inisialnya AB yang mantan menteri pendidikan, dipecat
Jokowi dari Kabinet Kerjanya (maaf bukan
mau black campaign, hanya mengingatkan saja), isunya karena tidak mau
memasukkan pendidikan anti narkoba atau paling tepatnya tidak mampu
menerjemahkan substansi visi misi Jokowi di bidang pendidikan kedalam program
kemendikbud. Hubungannya apa dengan kali ciliwung? Mungkin itu pertanyaan di
kepala kawan-kawan. AB juga sebelumnya pernah ke kali ciliwung, anehnya solusi
yang dia tawarkan kepada warga juga sama seperti AHOK (plagiat ya pak...) yaitu relokasi yang katanya lebih manusiawi (apa AHOK tidak manusiawi?), biasalah
pak AB pintar beretorika, hingga orang yang mendengarnya bisa terbuai. AB juga
masih sebatas janji, tidak ada bukti sama sekali bahwa dia sudah mampu mengurus kali.
Itu
kawan-kawan, jika ada waktu, bermain-mainlah di pinggir kali ciliwung sekarang,
sembari foto selfi dan upload, maksunya biar jangan mereka aja yang mendompleng
ketenaran kali ciliwung yang fenomenal itu.
Air
adalah sumber kehidupan bagi seluruh mahluk hidup di dunia ini, anda boleh
tidak makan 7 hari, tapi jangan anda coba tidak minum air dalam jangka waktu 4
hari, nanti bisa lebih cepat pergi ke alam baka.
EmoticonEmoticon