Wednesday, November 30, 2016

ROMANTIKA DI KALI CILIWUNG

Foto Kali Ciliwung
Siporsuk Na Mamora – Kali ciliwung, yang jadi biang kebanjiran Jakarta sepertinya lebih populer dari para calon-calon Gubernur DKI Jakarta, sehingga beberapa dari mereka ingin memanfaatkan kepopulerannya untuk mendulang suara sebanyak-banyaknya.

Coba kita telisik perbedaannya dari sudut pandang hiruk pikuk pilkada DKI dan calon-calon yang memberi janji untuk mengurusi kali ini. Kita mulai sesuai nomor urut ya.

Pertama ada dari sudut biru, inisialnya AHY, baru-baru ini melakukan ritual romantis di ciliwung bersama istrinya, menaiki perahu karet (karena dangkal, jadi kapal pesiar super mewah tidak bisa masuk) dan menebar janji kampanye disana. Kehadirannya dalam rangka kepentingan politik, sebelumnya tidak pernah, atau bisa saja hanya melihat dari jet atau helikopter pribadinya. Kalau saja saya bisa berpesan kepada beliau, begini pesan saya “pak, jangan dijanjikan “dana asmara” untuk yang pacaran disana ya...”.

Kedua (2) ada dari sudut merah, inisialnya BTP alias AHOK, sudah menjabat Gubernur sejak tahun 2014 setelah Jokowi dilantik jadi Presiden RI. Sepeninggal Foke, kondisi kali ciliwung seperti yang teman-teman lihat di gambar sebelah kanan, lumanyan memprihatinkan, kalau ada yang menabur bibit ikan disana, menurut hemat saya akan mati seketika, kecuali yang sudah bertransformasi menjadi alien dari kali ciliwung. Kelihatan baik ketika DKI dipimpin Jokowi yang dilanjutkan AHOK, sekarang kita bisa lihat bahwa kali ciliwung ini sudah ramah lingkungan (ehh... air itu harusnya ramah ya, manusia yang tidak ramah terhadapnya), hingga akhirnya si anak mahkota itu bisa nyaman melakukan kampanya disana (trimakasih AHOK). AHOK tak sekedar menebar janji, dia telah membuktikan bisa mengurus kali ciliwung, merelokasi warga pinggir kali ke rusun yang disubsidi pemda agar tidak menjadi korban banjir tiap tahunnya, sekaligus agar aliran air diperlebar dan tanah dipinggir aliran air dijadikan taman. sekarang persoalannya adalah adakah yang lebih mampu? Setelah sekian kali berganti Gubernur DKI ternyata hanya AHOK yang bisa menyelesaikan persoalan sampah-sampah disana, sekarang sudah asri kembali.

Ketiga ada dari sudut putih, inisialnya AB yang mantan menteri pendidikan, dipecat Jokowi dari Kabinet Kerjanya (maaf bukan mau black campaign, hanya mengingatkan saja), isunya karena tidak mau memasukkan pendidikan anti narkoba atau paling tepatnya tidak mampu menerjemahkan substansi visi misi Jokowi di bidang pendidikan kedalam program kemendikbud. Hubungannya apa dengan kali ciliwung? Mungkin itu pertanyaan di kepala kawan-kawan. AB juga sebelumnya pernah ke kali ciliwung, anehnya solusi yang dia tawarkan kepada warga juga sama seperti AHOK (plagiat ya pak...) yaitu relokasi yang katanya lebih manusiawi (apa AHOK tidak manusiawi?), biasalah pak AB pintar beretorika, hingga orang yang mendengarnya bisa terbuai. AB juga masih sebatas janji, tidak ada bukti sama sekali bahwa dia sudah mampu mengurus kali.

Itu kawan-kawan, jika ada waktu, bermain-mainlah di pinggir kali ciliwung sekarang, sembari foto selfi dan upload, maksunya biar jangan mereka aja yang mendompleng ketenaran kali ciliwung yang fenomenal itu.

Air adalah sumber kehidupan bagi seluruh mahluk hidup di dunia ini, anda boleh tidak makan 7 hari, tapi jangan anda coba tidak minum air dalam jangka waktu 4 hari, nanti bisa lebih cepat pergi ke alam baka.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon