Monday, December 12, 2016

Bercengkrama Dipinggir Danau Toba (Eps 1)

Foto : Dirumah ini Bung Karno dkk diasingkan oleh Belanda
Siporsuk Na Mamora - Cerita ini saya mulai dari masa Ir. Sukarno, maaf, saya tidak ahli menghafal angka-angka, dan gak mau terikat pula dengan angka-angka itu. Ini saya maksud soal tahun-tahun peristiwanya, kalu itu membuat kawan-kawan kurang percaya terserahlah ya... Tapi kalau mau mengonfirmasi kebenarannya, datang saja ke Danau Toba, kujamin anda pasti mendapatkan ceritanya.

Cerita ini bukan karanganku atau begitu saja keluar dari otakku yanng tak seberapa ini, kalaupun menurut kawan-kawan begitu, itu secara tidak langsung menghina saya, kau pikir aku gilak..! Lontonglah kalian...! Jangan begitu dong kwan's. HeHeHe

Maaf, soal memulai dari masa Ir. Sukarno, ini untuk mempermudah logika kita, karena kalau saya lebih mundur lagi, mungkin saya harus bersmedi dulu, dan bahasanya nanti sudah pake bahasa roh! Dan kalau itu terjadi kupastikan anda tidak akan mengerti! Karena terkadangpun saya heran dengan orang-orang yang mau berbahasa roh, aneh itu bagi saya, tak megerti letak faedahnya dimana. Tapi percaya sama saya, anda masuk neraka.

Jika kawan lihat foto diatas, sekedar informasi, itu adalah tempat pengasingan Ir. Sukarno dijaman awal kemerdekaan, terletak pas dipinggir Danau Toba, di kota kecil bernama Parapat, daerah administrasinya masuk Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Sekarang rumah ini dalam pengelolaan pemerintah provinsi Sumatera Utara, di rawat dan harapannya ditingkatkan sebagai cagar budaya yang dilindungi, bukan untuk tempat mes penginapan para BODAT pemerintah. Pemandangan dari teras rumah ini sangat luar biasa indahnya, anda bisa melihat keindahan Danau Toba setelah berkunjung ke rumah ini.

Sebenarnya disini bung Karno dkk berada di tanah Batak hanya kurang lebih 2 bulan saja. Tetapi, untuk masyarakat sekitar dia sangat dikenal waktu itu, karena kebetulan beliau sangat dekat dengan rakyat, caranya bergaul waktu itu dengan mengajar baca tulis Bahasa Indonesia, ini cara yang sangat ampuh untuk mengambil hati orang Batak yang terkenal dengan semangat pendidikannya yang sangat tinggi.

Mengunjungi beberapa tempat yang sangat dianggap mistis waktu itu juga tidak lupa dilakukannya, sebenarnya, pemikiran masyarakat lokal saja yang beranggapan mistik, tetapi bagi bung Karno itu adalah tempat penting bagi peradaban suku Batak yang berdiam di daerah ini, hal itu sekaligus bentuk penghargaan bung Karno untuk mengambil hati rakyatnya yang saat itu mengalami kebangkitan semangat nasionalisme yang tinggi di awal kemerdekaan Republik Indonesia.

Dengan berbaur kepada rakyat, bung Karno mendapat legitimasi sebagai Presiden RI di tanah Batak secara penuh, ditambah lagi beliau tidak sendirian pada masa itu, ada tokoh pejuang kemerdekaan 2 orang lagi bersamanya ditahan disini.

Jejak mereka ada juga di Berastagi, Tanah Karo. Sebelum ke Parapat, mereka di asingkan Belanda terlebih dahulu di Kota kecil Berastagi walau hanya sebentar saja sebelum akhirnya dipindah ke Parapat lalu selanjutnya ke Pulau Bangka bersama Hj. Agus Salim, sementara Sjahrir sudah terlebih dahulu berangkat ke Jakarta atas undangan untuk berunding bersama pihak Belanda.

Dari sinilah sebab kenapa orang Batak sangat Nasionalis, karena mereka langsung diajari oleh Bapak Revolusi dan sekaligus Bapak Proklamator Republik Indonesia tentang kebangsaan dan semangat perlawanan dengan bangsa Asing.

Selanjutnya Ir. Sukarno menjadi Presiden yang kuat dan sangat berpengaruh di Dunia, mungkin kawan-kawan bertanya, apa hubungan antara kebesaran bung Karno dan Danau Toba? Itu akan kita bahas di episode selanjutnya.

Pelanggaran pertama Jokowi, setiap berkunjung ke Tanah Batak, beliau tidak pernah di beri tahu oleh timnya tentang keberadaan rumah ini, tetapi malah menyelewengkan agenda Jokowi untuk kepentingan pribadi.

Sementara menunggu episode berikut, kita santai dulu, kalau kawan-kawan ragu, berkunjung saja kesini, di teras rumah ini sangat nyaman kawan, kalian bisa bersantai dan menikmati lappet khas Toba atau Kopi Lintong dari dataran tinggi pegunungan Tapanuli, para penikmat kopi pasti tau perbedaan rasa kopi yang ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi. Jangan ragu makanan disini aman atau tidak, tapi yang patut kawan-kawan ragukan adalah halal atau tidak halal.

Saya orang yang melarang pulak kalau nasib pedagang kecil kami digantungkan pada kertas-kertas selembar itu, yang jika mendapatkannya harus masakan Islami dan bayar jutaan rupiah untuk masing-masing item produk, itu aneh, saya bilang tetaplah berjualan yang khas masakan Batak, mau BPK, Panggang, Saksang, Na Niura, Kaccang Sihobuk, Tanggo-tanggo dan Arsik dan lain-lain itu hak kita, yang penting sehat, asli kita (bukan produk asing) dan harganya jangan mahal kali ya namboru, dan nantulang... HaHaHaHA

Baca tulisan saya sebelumnya berjudul : "SKENARIO DI DANAU TOBA DAN KEJATUHAN JOKOWI"

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon