Foto : Dirumah ini Bung Karno dkk diasingkan oleh Belanda |
Siporsuk Na Mamora - Cerita ini saya mulai dari masa
Ir. Sukarno, maaf, saya tidak ahli menghafal angka-angka, dan gak mau terikat
pula dengan angka-angka itu. Ini saya maksud soal tahun-tahun peristiwanya,
kalu itu membuat kawan-kawan kurang percaya terserahlah ya... Tapi kalau mau
mengonfirmasi kebenarannya, datang saja ke Danau Toba, kujamin anda pasti
mendapatkan ceritanya.
Cerita
ini bukan karanganku atau begitu saja keluar dari otakku yanng tak seberapa ini,
kalaupun menurut kawan-kawan begitu, itu secara tidak langsung menghina saya,
kau pikir aku gilak..! Lontonglah kalian...! Jangan begitu dong kwan's. HeHeHe
Maaf,
soal memulai dari masa Ir. Sukarno, ini untuk mempermudah logika kita, karena
kalau saya lebih mundur lagi, mungkin saya harus bersmedi dulu, dan bahasanya
nanti sudah pake bahasa roh! Dan kalau itu terjadi kupastikan anda tidak akan
mengerti! Karena terkadangpun saya heran dengan orang-orang yang mau berbahasa
roh, aneh itu bagi saya, tak megerti letak faedahnya dimana. Tapi percaya sama
saya, anda masuk neraka.
Jika
kawan lihat foto diatas, sekedar informasi, itu adalah tempat pengasingan Ir.
Sukarno dijaman awal kemerdekaan, terletak pas dipinggir Danau Toba, di kota
kecil bernama Parapat, daerah administrasinya masuk Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Sekarang
rumah ini dalam pengelolaan pemerintah provinsi Sumatera Utara, di rawat dan harapannya
ditingkatkan sebagai cagar budaya yang dilindungi, bukan untuk tempat mes
penginapan para BODAT pemerintah. Pemandangan dari teras rumah ini sangat luar
biasa indahnya, anda bisa melihat keindahan Danau Toba setelah berkunjung ke
rumah ini.
Sebenarnya
disini bung Karno dkk berada di tanah Batak hanya kurang lebih 2 bulan saja.
Tetapi, untuk masyarakat sekitar dia sangat dikenal waktu itu, karena kebetulan
beliau sangat dekat dengan rakyat, caranya bergaul waktu itu dengan mengajar
baca tulis Bahasa Indonesia, ini cara yang sangat ampuh untuk mengambil hati
orang Batak yang terkenal dengan semangat pendidikannya yang sangat tinggi.
Mengunjungi
beberapa tempat yang sangat dianggap mistis waktu itu juga tidak lupa
dilakukannya, sebenarnya, pemikiran masyarakat lokal saja yang beranggapan mistik,
tetapi bagi bung Karno itu adalah tempat penting bagi peradaban suku Batak yang
berdiam di daerah ini, hal itu sekaligus bentuk penghargaan bung Karno untuk
mengambil hati rakyatnya yang saat itu mengalami kebangkitan semangat
nasionalisme yang tinggi di awal kemerdekaan Republik Indonesia.
Dengan
berbaur kepada rakyat, bung Karno mendapat legitimasi sebagai Presiden RI di
tanah Batak secara penuh, ditambah lagi beliau tidak sendirian pada masa itu,
ada tokoh pejuang kemerdekaan 2 orang lagi bersamanya ditahan disini.
Jejak
mereka ada juga di Berastagi, Tanah Karo. Sebelum ke Parapat, mereka di
asingkan Belanda terlebih dahulu di Kota kecil Berastagi walau hanya sebentar
saja sebelum akhirnya dipindah ke Parapat lalu selanjutnya ke Pulau Bangka
bersama Hj. Agus Salim, sementara Sjahrir sudah terlebih dahulu berangkat ke
Jakarta atas undangan untuk berunding bersama pihak Belanda.
Dari
sinilah sebab kenapa orang Batak sangat Nasionalis, karena mereka langsung
diajari oleh Bapak Revolusi dan sekaligus Bapak Proklamator Republik Indonesia
tentang kebangsaan dan semangat perlawanan dengan bangsa Asing.
Selanjutnya
Ir. Sukarno menjadi Presiden yang kuat dan sangat berpengaruh di Dunia, mungkin
kawan-kawan bertanya, apa hubungan antara kebesaran bung Karno dan Danau Toba?
Itu akan kita bahas di episode selanjutnya.
Pelanggaran
pertama Jokowi, setiap berkunjung ke Tanah Batak, beliau tidak pernah di beri
tahu oleh timnya tentang keberadaan rumah ini, tetapi malah menyelewengkan
agenda Jokowi untuk kepentingan pribadi.
Sementara
menunggu episode berikut, kita santai dulu, kalau kawan-kawan ragu, berkunjung
saja kesini, di teras rumah ini sangat nyaman kawan, kalian bisa bersantai dan
menikmati lappet khas Toba atau Kopi Lintong dari dataran tinggi pegunungan
Tapanuli, para penikmat kopi pasti tau perbedaan rasa kopi yang ditanam di
dataran rendah dan dataran tinggi. Jangan ragu makanan disini aman atau tidak,
tapi yang patut kawan-kawan ragukan adalah halal atau tidak halal.
Saya
orang yang melarang pulak kalau nasib pedagang kecil kami digantungkan pada
kertas-kertas selembar itu, yang jika mendapatkannya harus masakan Islami dan
bayar jutaan rupiah untuk masing-masing item produk, itu aneh, saya bilang
tetaplah berjualan yang khas masakan Batak, mau BPK, Panggang, Saksang, Na
Niura, Kaccang Sihobuk, Tanggo-tanggo dan Arsik dan lain-lain itu hak kita,
yang penting sehat, asli kita (bukan produk asing) dan harganya jangan mahal
kali ya namboru, dan nantulang... HaHaHaHA
Baca tulisan saya sebelumnya berjudul :
"SKENARIO DI DANAU TOBA DAN KEJATUHAN JOKOWI"
EmoticonEmoticon