Monday, December 12, 2016

Duka Hati Seorang Wanita

Foto : Bunda Maria (Kanan), Nana Kakak Angkat Ahok (Kiri)
Siporsuk Na Mamora - Ini kisah tentang seorang wanita, wanita yang menderita kerena rasa sakit yang dialami melihat penghakiman yang tidak seharusnya diterima seorang putra yang berketepatan sama-sama berjenis kelamin laki-laki.

Jika dijaman Yesus ada sesosok perempuan Bunda Maria yang tersendu-sendu dan mengalami rasa sakit yang teramat, bahkan dikisahkan 1000 kali lipat sakitnya dari apa yang dirasakan oleh sang Anak yaitu “kematian”. Hukuman atas Anak dari Raja Pilatus sangat tidak adil baginya, tetapi Dia harus menanggungnya untuk menyelamatkan umat manusia diseluruh bumi.

Mungkin perhatian anda terlewat dan mungkin ini hanya ada dalam pikiranku saja, tetapi menurut saya ini perlu aku kisahkan, kenapa aku selalu mengambil dari Alkitab, itu persoalan lain yang tidak umum, hal ini karena saya sedikit belajar dan tau soal kitab suci yang satu itu.

Dari kisah Yesus aku melihat ada kesamaan dari awal hingga sampai hari ini, Ahok di adili atas dasar dugaan penistaan agama, Yesus diadili atas pelanggaran agama juga di Galilea. Ahok ditekan para “jubah putih” di DKI Jakarta dan bahkan di seluruh republik, dengah hal yang sama Yesus juga di tekan para “ahli taurat” di Galilea.

Tak semata karena ke-seimanan, jika dia korup dan memang tidak baik dalam kacamata saya pribadi, maka sayapun tak akan menuliskan ini untuk kawan-kawan semua baca.

Perempuan yang berduka karena Ahok adalah Nana, kakak angkat Ahok yang beragama Islam bersuku Bugis. Dia adalah putri Misribu Andi Baso Amier, orang tua angkat Ahok. Jika dilihat, kedua perempuan di gambar, sama-sama menggunakan jilbab bukan?

Kalau kalian fikir itu adalah rekayasa, terserahlah kawan, tetapi saya berkeyakinan, itu muncul akibat fanatisme akut anda, perlu diasah lagi logika anda. Dan mungkin juga anda tidak memahami hati wanita (saya juga tak begitu paham sih...). Yang pasti wanita tidak akan menangis untuk seorang laki-laki sembarangan.

Rasa duka/sakit yang di alami kedua perempuan ini adalah akibat dari rasa ketidak adilan yang ditimpa sang anak, apa yang dituduhkan tidak pula merepresentasikan keadilan Hukum di republik majemuk nan indah yang kita cintai bersama ini.

Duduk dibangku pesakitan, dan dituntut untuk dihukum itu rasanya tidak manusiawi sekali. Disamping Ahok yang telah menulis buku di tahun 2008 berjudul "berlindung dibalik ayat suci" dan Pernyataan kontraversial saat kunjungan kerja ke kepulauan seribu sewaktu dia masih menjabat sebagai Gubernur DKI yang kini dipersoalkan setelah beliau ditetapkan sebagai salah satu Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2. Itu sangat syarat akan politik untuk kekuasaan semata kawan. Mari gali lagi logika berfikir kalian!

Sementara kalian berteriak-teriak #TangkapAhok, disisi lain ada hati seorang wanita yang tersayat dan menangis tersendu-sendu, saya yakin bahwa wanita ini tidak sendirian, ada wanita-wanita lain yang menangis akibat ketidak adilan ini. Mungkin juga salah satu ibu dari "mereka" yang teriak-teriak di depan pengadilan hari ini.

Jangankan soal hati wanita, ada masa depan republik yang harus kita pertaruhkan, Ibu Pertiwi sedang menangis melihat kelakuan kita. Indonesia dicita-citakan sebagai Negara yang damai, nyaman dan sejahtera serta untuk semua umat, tidak untuk satu golongan Agama.

Tuhan memberkatimu Ahok.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon