Foto : Kejadian Gempa di Pidie Jaya Aceh dan Pembubaran Paksa Ibadah Natal di Bandung |
Siporsuk Na Mamora - Sudahlah bro, saya tak tau mau
bicara apa lagi, bahwa aku kesal dengan pembubaran brutal Perayaan Natal di
Bandung, ya... Tapi belum lagi matahari terbit sudah kudengar kabar Gempa 6,5
SR di Pidie Jaya, Aceh.
Seakan-akan
ini sebuah rangkaian kejadian yang memiliki hubungan satu dengan yang lain,
tapi aku coba berfikir supaya tetap netral.
Yang
terpenting adalah bahwa republik ini sedang krisis, apa itu krisis yang
kumaksud? Krisis Toleransi, Krisis Moral, Krisis Iman, Krisis Kemanusiaan dan
Krisis Bencana Alam dimana-mana.
Sekali
lagi aneh, kita ini memang benar-benar aneh, kita sibuk membela Tuhan, hingga
kita lupa bahwa Tuhan itu mahakuasa, saat terjadi gempa di Pidie Jaya, banyak
pulak itu yang berdoa di facebook dan media sosial yang lain, seolah-olah mereka
menemukan Tuhan yang baru yang lebih responsiv.
Tak
banyak juga yang mengatakan bahwa itu adalah peringatan dari sang Tuhan,
katanya karena situasi Bangsa hari ini. Loh... Apa ini, nanti malah dihubungkan
pulak karena si Ahok belum di tangkap, sehingga Tuhan murka dan marah kepada
umat manusia lewat kejadian Gempa Pidie Jaya, Aceh yang memakan 20-an korban
jiwa dan mengakibatkan kerusakan rumah ibadah dan rumah warga.
Di
pihak sebelah lagi, tak sedikit juga yang bilang kalau itu adalah balasan dari
kejadian di Samarinda dan Bandung. Semakin aneh saja, cepat juga doa orang
Kristen itu di dengar ya... Kasus Ahok yang sudah lebih lama belum juga
kelar-kelar hingga sekarang, padahal umat yang berdoa ada sebanyak 7,5 juta
orang, itu tidak hanya sekali, tapi sudah terjadi 2 kali.
Inilah
keanehan itu, saat kita sibuk membela Tuhan, kita lupa belajar untuk menangani
banjir dan gempa, saat kita sibuk mengurusi adu banyak-banyakan massa ke Jakarta, kita
lupa memberi ilmu pada anak-anak penerus republik soal ke-Bhinneka-an.
Harapanku sih, semoga semua baik-baik saja, ini
momen kita untuk saling membantu jika kita masih bersepakat untuk menjadi
Indonesia. Jangan ada lagi saling mencekal, saling mempersulit, dan saling
membubarkan orang yang sedang beribadah, dimata Tuhan manapun menurutku itu
tidak di benarkan.
EmoticonEmoticon