Saturday, December 24, 2016

Natal Kandang Tikus


Siporsuk Na Mamora - Saya tidak ingin mengenang perayaan Natal hari hanya dengan bermacam-macam kebahagiaan, pernak-pernik, bukan juga dengan baju baru, bukan pulak dengan makanan yang serba enak dan bukan juga dengan sukacita kelahiran Yesus Kristus sang pembebas manusia dari jerat kelam dosa yang menyelimuti bumi.

Suatu hal yang teringat adalah tentang kebebasan mereka yang ingin merayakan ibadah Natal tahun ini dalam ketenangan, mereka yang tidak memiliki tempat untuk merayakan serta mengekspresikan kebahagiaannya.

Disatu sisi, anda akan melihat kemewahan Natal di Dolok Sanggul, Humbanghasundutan dan di Manado akhir tahun ini, mungkin dengan dana miliaran rupiah atau bahkan lebih.

Disisi lain, banyak orang yang tidak memiliki tempat tinggal untuk merayakan Natal, ada yang tidak memiliki makanan dan ada yang tidak memiliki harapan setelah Natal.

Kandang domba untuk mereka tempatipun tak ada untuk menyalakan lilin dan berkumpul di hari Natal.

Seyoginya, setiap tahun semua berharap akan menemukan harapan baru, jangan dulu muluk-muluk soal jaminan masuk surga, soal makan sehari-hari saja dan tempat tinggal serta kebebasan mengekspresikan rasa syukur lewat ritual-ritual keagamaan dengan leluasa. Itu bahkan tidak ada lagi hari ini.

Apakah mungkin untuk meminta presiden menyisihkan anggaran Natal nasional untuk sebidang tanah yang memiliki sertifikat dan ijin membangun bagunan Gereja? Rasanya tidak, sepertinya lebih baik membiarkan uangnya di makan para tikus-tikus berjubah dan berperisaikan salib.

Selamat Hari Natal untuk para kaum-kaum yang belum terbebaskan dalam berekspresi, baik secara Iman maupun secara akal dan logika. 

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon