Tuesday, December 6, 2016

Surat Natal Untuk Kristina

Foto : Situasi Pembubaran Paksa KKR Perayaan Natal 2016 di Gedung Sabunga - Bandung
Siporsuk Na Mamora - Kabar malam ini kembali membuat hati sedih, ada saudaraku seiman yang dibubarkan paksa oleh salah satu ormas "Jubah Putih" di Gedung Sabunga Bandung, Jawa Barat. Sungguh meyedihkan mendengarnya, tapi aku harus sampaikan bersabarlah, jangankan natal di gedung, bahkan di Gereja saja anda sudah di usir dan bangunannya dibakar atau dirobohkan.

Kadang tak habis pikir, apa kira-kira yang merugikan bagi mereka kalau kita melakukan kebaktian, atau apa kira-kira yang menyalahi bagi mereka saat kita berdoa kepada sang Khalik yang kita sebut dengan Tuhan itu?

Maafkan aku kalau aku salah terka, memang kita berbeda, mungkin anda melakukannya agar mendapat tiket ke surga, atau mengumpulkan pahala untuk menyogok Tuhan supaya masuk sorga kelak setelah anda menghadap kepada-Nya.

Saya beruntung lahir di keluarga Kristen, kenapa? Karena saya diajarkan soal kasih semata, bahwa kenyataan kelak aku mati dan masuk sorga bukan semata karena perbuatan baikku, atau karena banyak-banyak mengumpulkan pahala sebagai sogokan bagi sang Hakim di pintu surga. Bukan juga aku masuk surga kelak karena rame-rame mempertobatkan orang dan masuk agama Kristen, tetapi melainkan karena kasih-Nya semata saja, analogi sederhananya bahwa aku yang berdosa ini kelak akan masuk sorga kalau Dia mengasihi ku. Dalam keyakinanku juga diajarkan bahwa Allah itu sang maha pengasih dan penyayang seluruh umat manusia.

Oya... Ngomong-ngomog soal "sang hakim" yang paling adil itu, apakah kalian pernah mendengarnya atau membacanya dalam Hadis tentang "Isa bin Maryam"? Bukankah kita sekarang sedang merayakan kelahirannya? Jangan salah paham, aku bukan sedang menista agama, ijinkan saya sesekali membaca buku “kalian” ya kawan, kalaupun tidak bisa, maafkanlah saya yang telah terlanjur membacanya, kedepan saya tidak akan membacanya lagi. Janji deh...!

Mungkin aku salah atau mungkin aku belum cukup punya kapasitas untuk memberikan sedikit wejangan tentang spirit kekristenan kepada kawan-kawan, bagiku, kita memang adalah bangsa yang akan selalu didiskriminasi, ditolak dan bahkan di perangi, karena ajaran kita tidaklah pernah menganjurkan untuk mengangkat pedang, itu karena ajaran kasih, sudah pastilah orang yang pengasih menderita dan itu pulalah yang akan menyelamatkanmu. Maka untuk itu, bertahanlah dalam kesesakan dan penderitaan, janganlah imanmu goyah.

Dalam kisah perjalanan Yesus mencontohkan kasih itu, pertama "kalau ditampar pipi kiri, berikan pipi kanan", kedua "Kalau dilempar pake batu, lemparlah pake pisang". Itu semua memiliki arti yang cukup luas jika kita meninjau dari segi budaya yang berlaku pada masa itu, jadi bukan sekedar kata-kata yang tidak ada arti. Yang paling nyata adalah tentang pengorbanan Yesus di kayu salib karena dosa manusia, salib yang dulu adalah simbol “kutukan” telah diubahnya menjadi simbol “keselamatan” dengan darahnya yang tertumpah.

Kita jadikan semua kejadian intimidasi ini untuk memperkokoh keimanan kita, semakin rajin mendengarkan firman dan memahami sera menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari semampu daya upaya yang kita bisa, nikmati proses itu, proses yang terjadi sekarang adalah merupakan konsekuensi dari iman kepercayaanmu, tetaplah mengasihi dan jadilah Kristen setiap hari dan setiap saat, jangan menjadi Kristen hanya di Hari Natal.

Tetapi untuk teman-teman yang tidak pernah ke Gereja pada Hari Natal sebelumnya, datanglah untuk tahun ini ke Perayaan Hari Natal, kalaupun tidak bisa menjadi pengkhotbah, kolektan atau sekedar pendengar, minimal anda bisa sebagai penjaga keamanan di luar Gereja untuk mereka yang sedang kebaktian Perayaan Hari Natal dari gangguan orang-orang pengumpul pahala dan tiket ke surga itu.

Apalagi untuk penduduk di daerah yang Gubernur-nya ikut-ikutan gerakan sektarian “membela Tuhan” itu sangat penting, karena pemerintahmu yang seharusnya sebagai tempat mu berlindung atau melindungimu telah menjadi bagian dari “mereka” yang ingin berjihad mengumpulkan pahala ke surga.

Ngomong-ngomong soal si kristina, dia tidak cantik, tidak putih dan tidak semuanya, dia hanyalah singkatan dari kata berbahasa Batak "Kristen Tingki Natal" yang artinya "Kristen saat Hari Natal saja".

Kalau kamu bingung, memang sudah sepatutnya, karena kamu akan paham ketika kamu membacanya dengan bersantai minum kopi Silintong sambil menatap indahnya Danau Toba dari Gunung Pusuk Buhit.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon