Thursday, March 16, 2017

Tugu Titik Nol Islam Nusantara dan Kedatangan Jokowi Ke Kota Bertuah Barus


Presiden Jokowi Saat Menerima Panitia Silatnas JBMI di Istana Negara
Siporsuk Na Mamora - Akhirnya, saya sangat senang mendengar berita baik ini. Pak Presiden Joko Widodo akan berkunjung ke kampung halaman saya di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, tepatnya pada tanggal 25 Maret 2017. Agenda utama Bapak Presiden Joko Widodo ke kota Barus adalah untuk meresmikan tugu titik nol Islam Nusantara. Kunjugan ini merupakan rangkaian dari acara Silaturrahmi Nasional (Silatnas) Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) bertema “Indonesia Martangiang (Berdoa)” di Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
Kota Barus atau dikenal juga dengan nama Fansur, dulunya pada abad 1 – 17 M adalah merupakan kota Emporium dan pusat peradaban, hal ini menjadikan kota Barus menjadi kota tertua di Indonesia. Pelayar-pelayar terkenal seperti Marcopollo pernah mendarat di kota ini. Pedagang-pedagang dari Persia dan bahkan dari seluruh penjuru Dunia juga berdatangan ke kota ini dimasa-masa kejayaannya.
Dulunya, aktivitas di kota ini lebih banyak berdagang, komoditi yang paling dominan adalah rempah-rempah. Salah satu komoditi paling dicari dicaman itu. Adapun barang dagangan dibawa turun dari gunung oleh para penduduk lokal untuk dijual ke para pedagang yang berasal dari luar negeri.
Salah satu komuditi paling terkenal dari kota ini hingga saat ini adalah kapur barus, bahkan dalam sebuah penelitian disebutkan, mayat seorang Raja Firaun diawetkan dengan menggunakan bahan rempah-rempah bernama kapur barus yang berasal dari kota Barus.
Kedatangan para pedagang-pedagang yang berasal dari Persia, juga sekaligus membawa pengaruh Agama Islam masuk ke Nusantara untuk pertama kalinya. Selanjutnya, kedatangan para pedagang-pedagang yang berasal dari Eropa juga sekaligus membawa pengaruh Agama Kristen ke Nusantara. Akan tetapi, Agama Islam lebih mendominasi.
Peninggalan-peninggalan bersejarah, seperti kuburan berukuran raksasa, batu nisan bertuliskan tulisan Persia kuno dan artefak-artefak sejarah lainnya sampai hari ini masih banyak ditemui di kota ini.
Eksistensi kota Barus sekarang ini tidak lagi semasyur dulu, jika dibandingkan dengan masa-masa kejayaannya dulu sangatlah jauh berbeda dibandingkan hari ini. Sekarang kota ini tak lebih seperti pemandangan kota yang telah dilupakan, kota kuno, kota mati yang jauh tertinggal dari daerah-daerah disekitarnya seperti Kota Sibolga, Padangsidempuan, Doloksanggul dan Aceh Singkil.
Lautnya yang dulu dalam, sekarang sudah tidak lagi, bahkan sangkin dangkalnya, kapal berukuran besar tak bisa lagi bersandar di pelabuhan kota ini, jangankan itu, bahkan pelabuhannyapun sudah tidak kelihatan lagi. Demikian juga rempah-rempah yang dulu sangat diunggulkan dari daerah ini sudah tak lagi ada. Faktor-faktor ini membuat aktivitas perdagangan di kota ini menjadi mati.
Hal yang paling bisa dimaksimalkan dari kota ini disaat sekarang ini adalah wisata sejarah, wisata bahari dan wisata alam. Selain itu, perikanan, pertanian dan perkebunan juga dapat dikembangkan didaerah ini.
Indonesia, sepertinya baru menyadari keistimewaan kota ini di masa Presiden Joko Widodo. Diharapkan, melalui kedatangan Bapak Presiden Joko Widodo dan peresmian tugu titik nol Islam Nusantara ini, sekaligus bisa memberi dampak yang positif dan signifikan bagi perkembangan dan peningkatan disektor wisata kota Barus. Dengan kata lain, membangunkan kota Barus dari tidur panjangnya selama ini.
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) berpandangan bahwa kota Barus merupakan tempat yang tepat menjadi titik nol Islam Nusantara, dengan demikian, hal ini akan menjadi nilai jual tersendiri bagi kota Barus. Mengingat umat Islam yang sangat besar di Republik ini.
Wisata sejarah dan pengembangan ilmu penelitian di kota Barus sangat dibutuhkan dijaman sekarang ini, mengingat lemahnya pengenalan dan literasi kita akan sejarah dan peradaban bangsa Indonesia, terkhusus dalam hal sejarah penyebaran Agama Islam di Nusantara.
Banyak orang yang meyakini bahwa kota Barus menyimpan banyak misteri, rahasia dan fakta-fakta sejarah.
Selamat datang untuk pertama kalinya kami ucapkan kepada Bapak Presiden Joko Widodo di Kota Bertuah Kota Barus tercinta. Kota yang penuh dengan timbunan sejarah-sejarah peradaban lama Nusantara.
Semoga bisa betah ya pak... Jangan lupa pak, kalau berziarah ke makam Mahligai dan Papan Tinggi di Barus, ingat bawa persediaan minuman yang banyak, dan terlebih dahulu pastikan sudah latihan menaiki tangga 1000, agar otot-otot dengkul tidak lepas ditengah jalan.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon