Presiden Jokowi Saat Menerima Panitia Silatnas JBMI di Istana Negara |
Siporsuk Na Mamora -
Akhirnya, saya sangat senang mendengar berita baik ini. Pak Presiden Joko Widodo akan
berkunjung ke kampung halaman saya di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah,
Provinsi Sumatera Utara, tepatnya pada tanggal 25 Maret 2017. Agenda utama Bapak
Presiden Joko Widodo ke kota Barus adalah untuk meresmikan tugu titik nol Islam
Nusantara. Kunjugan ini merupakan rangkaian dari acara Silaturrahmi Nasional
(Silatnas) Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) bertema “Indonesia
Martangiang (Berdoa)” di Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
Kota
Barus atau dikenal juga dengan nama Fansur, dulunya pada abad 1 – 17 M adalah merupakan
kota Emporium dan pusat peradaban, hal ini menjadikan kota Barus menjadi kota tertua
di Indonesia. Pelayar-pelayar terkenal seperti Marcopollo pernah mendarat di
kota ini. Pedagang-pedagang dari Persia dan bahkan dari seluruh penjuru Dunia
juga berdatangan ke kota ini dimasa-masa kejayaannya.
Dulunya,
aktivitas di kota ini lebih banyak berdagang, komoditi yang paling dominan
adalah rempah-rempah. Salah satu komoditi paling dicari dicaman itu. Adapun
barang dagangan dibawa turun dari gunung oleh para penduduk lokal untuk dijual
ke para pedagang yang berasal dari luar negeri.
Salah
satu komuditi paling terkenal dari kota ini hingga saat ini adalah kapur barus,
bahkan dalam sebuah penelitian disebutkan, mayat seorang Raja Firaun diawetkan
dengan menggunakan bahan rempah-rempah bernama kapur barus yang berasal dari kota
Barus.
Kedatangan
para pedagang-pedagang yang berasal dari Persia, juga sekaligus membawa
pengaruh Agama Islam masuk ke Nusantara untuk pertama kalinya. Selanjutnya,
kedatangan para pedagang-pedagang yang berasal dari Eropa juga sekaligus
membawa pengaruh Agama Kristen ke Nusantara. Akan tetapi, Agama Islam lebih
mendominasi.
Peninggalan-peninggalan
bersejarah, seperti kuburan berukuran raksasa, batu nisan bertuliskan tulisan
Persia kuno dan artefak-artefak sejarah lainnya sampai hari ini masih banyak
ditemui di kota ini.
Eksistensi
kota Barus sekarang ini tidak lagi semasyur dulu, jika dibandingkan dengan masa-masa
kejayaannya dulu sangatlah jauh berbeda dibandingkan hari ini. Sekarang kota
ini tak lebih seperti pemandangan kota yang telah dilupakan, kota kuno, kota
mati yang jauh tertinggal dari daerah-daerah disekitarnya seperti Kota Sibolga,
Padangsidempuan, Doloksanggul dan Aceh Singkil.
Lautnya
yang dulu dalam, sekarang sudah tidak lagi, bahkan sangkin dangkalnya, kapal
berukuran besar tak bisa lagi bersandar di pelabuhan kota ini, jangankan itu,
bahkan pelabuhannyapun sudah tidak kelihatan lagi. Demikian juga rempah-rempah
yang dulu sangat diunggulkan dari daerah ini sudah tak lagi ada. Faktor-faktor
ini membuat aktivitas perdagangan di kota ini menjadi mati.
Hal
yang paling bisa dimaksimalkan dari kota ini disaat sekarang ini adalah wisata
sejarah, wisata bahari dan wisata alam. Selain itu, perikanan, pertanian dan
perkebunan juga dapat dikembangkan didaerah ini.
Indonesia,
sepertinya baru menyadari keistimewaan kota ini di masa Presiden Joko Widodo.
Diharapkan, melalui kedatangan Bapak Presiden Joko Widodo dan peresmian tugu
titik nol Islam Nusantara ini, sekaligus bisa memberi dampak yang positif dan
signifikan bagi perkembangan dan peningkatan disektor wisata kota Barus. Dengan
kata lain, membangunkan kota Barus dari tidur panjangnya selama ini.
Pengurus
Besar Nahdatul Ulama (PBNU) berpandangan bahwa kota Barus merupakan tempat yang
tepat menjadi titik nol Islam Nusantara, dengan demikian, hal ini akan menjadi
nilai jual tersendiri bagi kota Barus. Mengingat umat Islam yang sangat besar
di Republik ini.
Wisata
sejarah dan pengembangan ilmu penelitian di kota Barus sangat dibutuhkan
dijaman sekarang ini, mengingat lemahnya pengenalan dan literasi kita akan
sejarah dan peradaban bangsa Indonesia, terkhusus dalam hal sejarah penyebaran
Agama Islam di Nusantara.
Banyak
orang yang meyakini bahwa kota Barus menyimpan banyak misteri, rahasia dan
fakta-fakta sejarah.
Selamat
datang untuk pertama kalinya kami ucapkan kepada Bapak Presiden Joko Widodo di
Kota Bertuah Kota Barus tercinta. Kota yang penuh dengan timbunan sejarah-sejarah
peradaban lama Nusantara.
Semoga
bisa betah ya pak... Jangan lupa pak, kalau berziarah ke makam Mahligai dan
Papan Tinggi di Barus, ingat bawa persediaan minuman yang banyak, dan terlebih
dahulu pastikan sudah latihan menaiki tangga 1000, agar otot-otot dengkul tidak
lepas ditengah jalan.
EmoticonEmoticon