Novel Baswedan Terbaring di Rumah Sakit |
Siporsuk Na Mamora -
Pagi ini, kabar mengejutkan datang dari Novel Baswedan. Siraman air keras
mendarat di wajahnya dan tubuhnya subuh tadi sesaat setelah selesai mengikuti
sholat subuh di mesjid sekitaran rumah tinggalnya.
Novel
Baswedan adalah salah satu penyidik senior KPK yang dikenal memiliki nyali pemberani
dalam mengungkap kasus-kasus korupsi besar di republik ini. Karena nyali dan
keberaniannya, beliau sering sekali mendapat ancaman dan intimidasi dari
orang-orang yang tidak dikenal. Tak hanya dia, bahkan seluruh personil KPK
pernah mengalami hal yang sama, yaitu teror. Hal ini sangat wajar terjadi,
mengingat peran KPK yang sangat penting dalam mengungkap kasus-kasus korupsi,
tak peduli sekalipun kasus itu menyangkut orang-orang besar dan berpengaruh di
republik ini.
Banyak
orang yang berpandangan bahwa kejadian yang dialami Novel Baswedan pagi ini
sangat berkaitan dengan kasus mega korupsi e-KTP yang sedang ditangani oleh
KPK. Asumsi ini semakin kuat karena hari ini beliau memiliki peran yang sangat
penting dalam perkara kasus mega korupsi e-KTP yang menyeret nama-nama besar di
tubuh DPR RI dan eks-pejabat pemerintah sebelumnya. Jelas saja banyak orang
yang menaruh sakit hati kepadanya.
Walaupun
sudah banyak mengungkap kasus-kasus korupsi, Novel Baswedan merupakan orang
yang irit bicara dan jarang tampil kepermukaan publik, namun kerjanya banyak,
hal ini terlihat dari banyaknya kasus korupsi yang ditanganinya berhasil
terungkap dengan terang-benderang. Jadi tidak salah ketika banyak masyarakat
yang menaruh simpatik padanya. Mengintimidasi Novel Baswedan sama saja
mengintimidasi dan membungkam KPK.
Kasus
teror ini telah ditangai oleh Kepolisian Resort Jakarta Utara, sampai sejauh
ini Polisi telah memeriksa 4 orang saksi.
Atas
kejadian ini, KPK tidak tinggal diam, merekapun memperketat pengamanan di KPK
dalam rangka mengantisipasi kejadian serupa. Sementara Novel Baswedan telah
menjalani perawatan intensif di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading sejak pagi
tadi.
Setya Novanto |
Kabar
lebih mengejutkan datang dari Ketua DPR RI Setya Novanto terkait pencekalannya bepergian
keluar negeri sejak kemarin malam oleh KPK selama 6 bulan kedepan. Hal ini
dibenarkan oleh Direktur Jenderal Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie melalui keterangannya
yang dikutip dari kompas[dot]com. Belum diketahui pasti apakah pencekalan ini
berkaitan dengan status Setya Novanto sebagai saksi dalam kasus megakorupsi
e-KTP atau tidak. Namun yang pasti, satu-satunya kasus yang berkaitan dengan
nama besar Setya Novanto hari ini adalah kasus mega korupsi e-KTP.
"Sudah sejak kemarin malam Dirjen Imigrasi menerima Surat Permintaan Pencegahan untuk tidak bepergian keluar negeri atas nama bapak Setya Novanto dan langsung dimasukkan ke dalam Sistem Informasi dan Manajemen Keimigrasian untuk berlaku selama enam bulan" - Ronny F Sompie -
Setya
Novanto dalam beberapa keterangan pemeriksaan saksi kasus mega korupsi e-KTP
disebut-sebut sebagai orang yang berperan aktif dalam pengadaan proyek e-KTP.
Akan tetapi, hal ini mendapat bantahan berkali-kali dari Setya Novanto sendiri
secara sepihak.
Kemarin
malam Setya Novanto dicekal oleh KPK bepergian keluar negeri dan subuh hari ini Novel
Baswedan mendapat teror. Kedua kejadian hari ini tentu tidak boleh dipandang
sebelah mata, namun belum tentu juga berhubungan. Kita harus menunggu perkembangan
peyelidikan dari pihak kepolisian sebagai lembaga yang berwenang.
Pertanyaan
dikalangan masyarakat awam yang muncul kemudian terkait pencekalan Setya Novanto
oleh KPK adalah, apakah status saksi Setya Novanto dalam perkara kasus mega
korupsi e-KTP akan naik menjadi tersangka? Mengingat waktu pencekalan bepergian
oleh KPK atas nama Setya Novanto lumayan lama, yakni selama 6 bulan kedepan.
Perkara
inipun semakin memanas, beragam tanggapan muncul dari kalangan pegiat anti
korupsi dan masyarakat awam, salah satunya adalah dengan munculnya tagar
#SaveKPK. Banyak yang menuding kejadian yang dialami oleh Novel Baswedan
merupakan salah satu upaya untuk membungkam KPK dalam mengungkap kasus-kasus
korupsi besar seperti kasus e-KTP. Kasus ini memang punya misterinya sendiri.
Sayapun
berharap agar semangat KPK tak berkurang sedikitpun, atau malah harus bertambah
dalam mengungkap kasus mega korupsi e-KTP. Ganyang koruptor! #BravoKPK!
EmoticonEmoticon