Monday, April 10, 2017

Setya Novanto Dicekal, Novel Baswedan Diteror, Kasus Korupsi e-KTP Semakin Memanas

Novel Baswedan Terbaring di Rumah Sakit
Siporsuk Na Mamora - Pagi ini, kabar mengejutkan datang dari Novel Baswedan. Siraman air keras mendarat di wajahnya dan tubuhnya subuh tadi sesaat setelah selesai mengikuti sholat subuh di mesjid sekitaran rumah tinggalnya.
Novel Baswedan adalah salah satu penyidik senior KPK yang dikenal memiliki nyali pemberani dalam mengungkap kasus-kasus korupsi besar di republik ini. Karena nyali dan keberaniannya, beliau sering sekali mendapat ancaman dan intimidasi dari orang-orang yang tidak dikenal. Tak hanya dia, bahkan seluruh personil KPK pernah mengalami hal yang sama, yaitu teror. Hal ini sangat wajar terjadi, mengingat peran KPK yang sangat penting dalam mengungkap kasus-kasus korupsi, tak peduli sekalipun kasus itu menyangkut orang-orang besar dan berpengaruh di republik ini.
Banyak orang yang berpandangan bahwa kejadian yang dialami Novel Baswedan pagi ini sangat berkaitan dengan kasus mega korupsi e-KTP yang sedang ditangani oleh KPK. Asumsi ini semakin kuat karena hari ini beliau memiliki peran yang sangat penting dalam perkara kasus mega korupsi e-KTP yang menyeret nama-nama besar di tubuh DPR RI dan eks-pejabat pemerintah sebelumnya. Jelas saja banyak orang yang menaruh sakit hati kepadanya.
Walaupun sudah banyak mengungkap kasus-kasus korupsi, Novel Baswedan merupakan orang yang irit bicara dan jarang tampil kepermukaan publik, namun kerjanya banyak, hal ini terlihat dari banyaknya kasus korupsi yang ditanganinya berhasil terungkap dengan terang-benderang. Jadi tidak salah ketika banyak masyarakat yang menaruh simpatik padanya. Mengintimidasi Novel Baswedan sama saja mengintimidasi dan membungkam KPK.
Kasus teror ini telah ditangai oleh Kepolisian Resort Jakarta Utara, sampai sejauh ini Polisi telah memeriksa 4 orang saksi.
Atas kejadian ini, KPK tidak tinggal diam, merekapun memperketat pengamanan di KPK dalam rangka mengantisipasi kejadian serupa. Sementara Novel Baswedan telah menjalani perawatan intensif di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading sejak pagi tadi.
Setya Novanto
Kabar lebih mengejutkan datang dari Ketua DPR RI Setya Novanto terkait pencekalannya bepergian keluar negeri sejak kemarin malam oleh KPK selama 6 bulan kedepan. Hal ini dibenarkan oleh Direktur Jenderal Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie melalui keterangannya yang dikutip dari kompas[dot]com. Belum diketahui pasti apakah pencekalan ini berkaitan dengan status Setya Novanto sebagai saksi dalam kasus megakorupsi e-KTP atau tidak. Namun yang pasti, satu-satunya kasus yang berkaitan dengan nama besar Setya Novanto hari ini adalah kasus mega korupsi e-KTP.
"Sudah sejak kemarin malam Dirjen Imigrasi menerima Surat Permintaan Pencegahan untuk tidak bepergian keluar negeri atas nama bapak Setya Novanto dan langsung dimasukkan ke dalam Sistem Informasi dan Manajemen Keimigrasian untuk berlaku selama enam bulan" - Ronny F Sompie -
Setya Novanto dalam beberapa keterangan pemeriksaan saksi kasus mega korupsi e-KTP disebut-sebut sebagai orang yang berperan aktif dalam pengadaan proyek e-KTP. Akan tetapi, hal ini mendapat bantahan berkali-kali dari Setya Novanto sendiri secara sepihak.
Kemarin malam Setya Novanto dicekal oleh KPK bepergian keluar negeri dan subuh hari ini Novel Baswedan mendapat teror. Kedua kejadian hari ini tentu tidak boleh dipandang sebelah mata, namun belum tentu juga berhubungan. Kita harus menunggu perkembangan peyelidikan dari pihak kepolisian sebagai lembaga yang berwenang.
Pertanyaan dikalangan masyarakat awam yang muncul kemudian terkait pencekalan Setya Novanto oleh KPK adalah, apakah status saksi Setya Novanto dalam perkara kasus mega korupsi e-KTP akan naik menjadi tersangka? Mengingat waktu pencekalan bepergian oleh KPK atas nama Setya Novanto lumayan lama, yakni selama 6 bulan kedepan.
Perkara inipun semakin memanas, beragam tanggapan muncul dari kalangan pegiat anti korupsi dan masyarakat awam, salah satunya adalah dengan munculnya tagar #SaveKPK. Banyak yang menuding kejadian yang dialami oleh Novel Baswedan merupakan salah satu upaya untuk membungkam KPK dalam mengungkap kasus-kasus korupsi besar seperti kasus e-KTP. Kasus ini memang punya misterinya sendiri.
Sayapun berharap agar semangat KPK tak berkurang sedikitpun, atau malah harus bertambah dalam mengungkap kasus mega korupsi e-KTP. Ganyang koruptor! #BravoKPK!

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon