Thursday, August 31, 2017

Mempertanyakan Akal Sehat Rocky Gerung : “Penguasa Adalah Produsen Hoax Terbaik”

Tags

Quotes Rocky Gerung
Siporsuk Na Mamora – Saya ingat betul saat kapan saya mulai mengenal sosok Rocky Gerung ini. Dulu di tahun 2014 seorang sahabat relawan Jokowi di Sumatera Utara menyodorkan kepada saya sebuah video ceramah kebudayaan dengan judul “Merawat Republik Dengan Akal Sehat” yang didalamnya ternyata penceramahnya adalah Rocku Gerung.
Jujur, saat itu saya menikmati sekali ceramah beliau ini. Saya berfikir bahwa dia memang memiliki pemahaman yang luas dan pengetahuan yang jauh lebih dalam dari sekedar membuat kelucuan didepan peserta ceramah dengan candaan-candaannya yang - kata temanku tadi - sebagai  candaan cerdas.
Saya yakin banyak teman-teman pembaca yang sudah melihat video tersebut. Karena kelihaiannya mengolah kata-kata, jadilah beliau ini disebut sebagai “filsuf” yang - katanya lagi – bahwa IQ-nya berada diatas Jonru Ginting.
Tetapi konteksnya yang mau kita bahas disini bukan soal video yang saya tonton pada tahun 2014 tersebut. Melainkan tentang “logika” berfikir dalam pernyataannya yang disampaikan di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada tanggal 29 Agustus 2017 malam lalu yang disiarkan live di TV One dengan mengambil thema “Halal-Haram Saracen”. Secara garis besar beliau mengatakan bahwa produsen hoax terbaik adalah penguasa. Sedikit dalam pernyataanya, beliau meyinggung tentang penguasa “Orde Baru” dan beberapa kasus yang berkaitan dengan berita hoax dari berbagai negara.
Bang Rocky Gerung, kita sepakat bahwa rezim “Orde Baru” adalah rezim yang dulu sangat kejam dan memonopoli seluruh media informasi. Baik cetak maupun siaran gelombang radio dan siaran televisi. Saya tidak sebutkan media sosial/online karena pada masa itu memang belum ada. Apalagi Jonru Ginting dan kelompok Saracen. Mereka-mereka ini mungkin sudah lahir, namun belum bertampang sejelek yang sekarang.
Sebenarnya Saya ingin mengakui bahwa Rocky Gerung ini memiliki pemikiran yang cair dan tidak terkotak-kotak dengan yang namanya berwujud “Agama” tertentu. Saya juga semakin senang mengikuti pemikiran-pemikirannya karena memiliki literasi yang kuat tentang seni dan budaya asli kita. Seolah-olah beliau mampu menyaring seluruh informasi yang bersifat filosofis dari seni dan budaya kita lalu menerjemahkannya dalam sebuah narasi pemikiran yang lebih mudah dipahami. Kekaguman saya hanya sebatas itu.
Lupa Kalau Zaman Sudah Bergerak Maju
Ada satu kalimat yang saya kenal dari sosok Rocky Gerung, yaitu tentang “akal sehat” yang ditampilkan dalam judul video ceramahnya yang saya tonton itu.
Alih-alih bicara tentang akal sehat, saya pikir didalam akal yang sehat tentu akan ada pembaharuan informasi setiap saatnya mengikuti perkembangan jaman. Jangankan dengan teknologi saja, bahkan dunia ilmu filsafatpun akan berubah seiring dengan perkembangan peradaban umat manusia.
Mungkin logika bang Rocky Gerung benar dan relevan jika sekarang kita masih hidup di jaman Orde Baru. Namun nyatanya sekarang kita sudah hidup di jaman yang seba terbuka dan informasi yang seba cepat menyebar melalui jaringan-jaringan internet yang tanpa batas dan tanpa filter ini.
Kemajuan inilah penyebab kenapa kita layak mempertanyakan logika “akal sehat” Rocky Gerung dalam pernyataannya yang menyatakan bahwa “penguasa adalah produsen hoax terbaik” dengan alasan dukungan beberapa kekuatan yang dimiliki pemerintah seperti koptasi media massa, intelijen dan alat kekuasaan yang lain yang dalam “kaca mata” Rocky Gerung bisa dimanfaatkan untuk menyebar berita bohon demi kepentingan penguasa.
Ini logika yang sudah tidak relevan dizaman sekarang ini. Kebebasan, keterbukaan dan hak akses internet setiap warga negara saat ini sedikit banyak telah mengikis potensi monompoli informasi seperti yang dilakukan pemerintah dizaman Orde Baru. Nitizen bebas berargumen dan bebas membagikan informasi apa saja di media sosial. Bahkan saat ini ada budaya baru di dunia media perkabaran konvensional dan mainstrim kita. Yaitu budaya menulis berita atau memberitakan informasi yang sudah lebih dulu viral atau masyarakat ketahui dari media sosial. Bayangkan, sebuah informasi yang menyebar di media sosial yang – kita belum tau kebenarannya – lalu dirilis di media maintrim yang menjadikan informasi itu menjadi sebuah informasi yang layak di percaya publik. Inilah dunia kita sekarang.
Jadi intinya, Bang Rocky Gerung dan kita harus tau, bagaimana bahayanya jika ada sekelompok orang yang secara terstruktur dan sistematis melakukan agitasi dan propaganda menggunakan informasi bohong di media sosial atau media internet dengan tujuan untuk menyebarkan berita hoax atau yang berbau ujaran kebencian terhadap agama, suku dan kelompok tertentu. Apa jadinya republik ini jika jika kelompok ini dipertemukan dengan kelompok lain yang memiliki nafsu kekuasaan yang tinggi, yang ingin berkuasa dengan menghalalkan segala cara. Dengan demikian bisa dipastikan berakhirlah sejarah bangsa kita ini.
Bang Rocky Gerung, Saya tidak ingin berpanjang-panjang membahas argumentasi anda, karena Saya takut salah, terlebih jika dibandingkan dengan pemahaman dan pengalaman anda yang luas dan panjang.
Untuk terakhir, Bang Rocky Gerung harus membuka mata, bahwa kepemimpinan di negeri yang kita cintai ini telah berubah dari sebelumnya. Lebih gesit, lebih jujur dan lebih peduli terhadap perbaikan mental bangsa ini. Jangan Anda menghambat proses perubahan itu dengan logika-logika yang mengambil contoh dizaman-zaman tak enak dulu.
Sesekali, jika Bang Rocky Gerung ada waktu kosong dan tidak merasa jijik, cobalah bergabung di dunia nitizen. Lihat bagaimana kelakuan si kelompok Saracen dan Jonru Ginting dalam menghina dan menyebar kebencian serta fitnah-fitnah di dunia maya-maya yang nyata-nyata bisa terbawa dalam kehidupan nyata ini, menimbulkan stigma negatif dan rasa benci terhadap pemerintah dan kelompok tertentu yang berbeda agama dan suku ini.
Salam sada roha dari Anak Medan. HORAS!

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon