Quotes Rocky Gerung |
Siporsuk
Na Mamora – Saya ingat
betul saat kapan saya mulai mengenal sosok Rocky Gerung ini. Dulu di tahun 2014
seorang sahabat relawan Jokowi di Sumatera Utara menyodorkan kepada saya sebuah
video ceramah kebudayaan dengan judul “Merawat Republik Dengan Akal Sehat” yang
didalamnya ternyata penceramahnya adalah Rocku Gerung.
Jujur, saat itu saya menikmati
sekali ceramah beliau ini. Saya berfikir bahwa dia memang memiliki pemahaman
yang luas dan pengetahuan yang jauh lebih dalam dari sekedar membuat kelucuan
didepan peserta ceramah dengan candaan-candaannya yang - kata temanku tadi -
sebagai candaan cerdas.
Saya yakin banyak teman-teman
pembaca yang sudah melihat video tersebut. Karena kelihaiannya mengolah
kata-kata, jadilah beliau ini disebut sebagai “filsuf” yang - katanya lagi –
bahwa IQ-nya berada diatas Jonru Ginting.
Tetapi konteksnya yang mau kita
bahas disini bukan soal video yang saya tonton pada tahun 2014 tersebut.
Melainkan tentang “logika” berfikir dalam pernyataannya yang disampaikan di
acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada tanggal 29 Agustus 2017 malam lalu yang
disiarkan live di TV One dengan mengambil thema “Halal-Haram Saracen”. Secara
garis besar beliau mengatakan bahwa produsen hoax terbaik adalah penguasa.
Sedikit dalam pernyataanya, beliau meyinggung tentang penguasa “Orde Baru” dan
beberapa kasus yang berkaitan dengan berita hoax dari berbagai negara.
Bang Rocky Gerung, kita sepakat
bahwa rezim “Orde Baru” adalah rezim yang dulu sangat kejam dan memonopoli
seluruh media informasi. Baik cetak maupun siaran gelombang radio dan siaran
televisi. Saya tidak sebutkan media sosial/online karena pada masa itu memang
belum ada. Apalagi Jonru Ginting dan kelompok Saracen. Mereka-mereka ini
mungkin sudah lahir, namun belum bertampang sejelek yang sekarang.
Sebenarnya Saya ingin mengakui
bahwa Rocky Gerung ini memiliki pemikiran yang cair dan tidak terkotak-kotak
dengan yang namanya berwujud “Agama” tertentu. Saya juga semakin senang
mengikuti pemikiran-pemikirannya karena memiliki literasi yang kuat tentang
seni dan budaya asli kita. Seolah-olah beliau mampu menyaring seluruh informasi
yang bersifat filosofis dari seni dan budaya kita lalu menerjemahkannya dalam
sebuah narasi pemikiran yang lebih mudah dipahami. Kekaguman saya hanya sebatas
itu.
Lupa
Kalau Zaman Sudah Bergerak Maju
Ada satu kalimat yang saya kenal
dari sosok Rocky Gerung, yaitu tentang “akal sehat” yang ditampilkan dalam
judul video ceramahnya yang saya tonton itu.
Alih-alih bicara tentang akal
sehat, saya pikir didalam akal yang sehat tentu akan ada pembaharuan informasi
setiap saatnya mengikuti perkembangan jaman. Jangankan dengan teknologi saja,
bahkan dunia ilmu filsafatpun akan berubah seiring dengan perkembangan
peradaban umat manusia.
Mungkin logika bang Rocky Gerung
benar dan relevan jika sekarang kita masih hidup di jaman Orde Baru. Namun
nyatanya sekarang kita sudah hidup di jaman yang seba terbuka dan informasi
yang seba cepat menyebar melalui jaringan-jaringan internet yang tanpa batas
dan tanpa filter ini.
Kemajuan inilah penyebab kenapa
kita layak mempertanyakan logika “akal sehat” Rocky Gerung dalam pernyataannya
yang menyatakan bahwa “penguasa adalah produsen hoax terbaik” dengan alasan
dukungan beberapa kekuatan yang dimiliki pemerintah seperti koptasi media
massa, intelijen dan alat kekuasaan yang lain yang dalam “kaca mata” Rocky
Gerung bisa dimanfaatkan untuk menyebar berita bohon demi kepentingan penguasa.
Ini logika yang sudah tidak relevan
dizaman sekarang ini. Kebebasan, keterbukaan dan hak akses internet setiap
warga negara saat ini sedikit banyak telah mengikis potensi monompoli informasi
seperti yang dilakukan pemerintah dizaman Orde Baru. Nitizen bebas berargumen
dan bebas membagikan informasi apa saja di media sosial. Bahkan saat ini ada
budaya baru di dunia media perkabaran konvensional dan mainstrim kita. Yaitu
budaya menulis berita atau memberitakan informasi yang sudah lebih dulu viral
atau masyarakat ketahui dari media sosial. Bayangkan, sebuah informasi yang
menyebar di media sosial yang – kita belum tau kebenarannya – lalu dirilis di
media maintrim yang menjadikan informasi itu menjadi sebuah informasi yang
layak di percaya publik. Inilah dunia kita sekarang.
Jadi intinya, Bang Rocky Gerung dan
kita harus tau, bagaimana bahayanya jika ada sekelompok orang yang secara
terstruktur dan sistematis melakukan agitasi dan propaganda menggunakan
informasi bohong di media sosial atau media internet dengan tujuan untuk
menyebarkan berita hoax atau yang berbau ujaran kebencian terhadap agama, suku
dan kelompok tertentu. Apa jadinya republik ini jika jika kelompok ini
dipertemukan dengan kelompok lain yang memiliki nafsu kekuasaan yang tinggi,
yang ingin berkuasa dengan menghalalkan segala cara. Dengan demikian bisa
dipastikan berakhirlah sejarah bangsa kita ini.
Bang Rocky Gerung, Saya tidak ingin
berpanjang-panjang membahas argumentasi anda, karena Saya takut salah, terlebih
jika dibandingkan dengan pemahaman dan pengalaman anda yang luas dan panjang.
Untuk terakhir, Bang Rocky Gerung
harus membuka mata, bahwa kepemimpinan di negeri yang kita cintai ini telah
berubah dari sebelumnya. Lebih gesit, lebih jujur dan lebih peduli terhadap
perbaikan mental bangsa ini. Jangan Anda menghambat proses perubahan itu dengan
logika-logika yang mengambil contoh dizaman-zaman tak enak dulu.
Sesekali, jika Bang Rocky Gerung
ada waktu kosong dan tidak merasa jijik, cobalah bergabung di dunia nitizen.
Lihat bagaimana kelakuan si kelompok Saracen dan Jonru Ginting dalam menghina
dan menyebar kebencian serta fitnah-fitnah di dunia maya-maya yang nyata-nyata
bisa terbawa dalam kehidupan nyata ini, menimbulkan stigma negatif dan rasa
benci terhadap pemerintah dan kelompok tertentu yang berbeda agama dan suku
ini.
EmoticonEmoticon