Tuesday, August 29, 2017

Ya Tuhan, Jonru Ini Manusia Apa Sih? Akbar Faizal : Polisi Tolong Diproses Manusia Ini!

Tags

Saat ketegangan terjadi antara Akbar Faizal dan Jonru Ginting
Siporsuk Na Mamora – Menarik sekaligus menjengkelkan menyaksikan acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang disiarkan langsung di TV One malam ini (29 Agustus 2017) dengan mengambil thema “Halal – Haram Saracen”.
Kelompok saracen memang akhir-akhir ini sangat populer dan menarik perhatian seluruh masyarakat di republik ini. Kepiawaian kelompok ini dalam mengelola dan menebarkan konten-konten isu SARA tidak bisa kita anggap remeh lagi. Karena kepiawaian kelompok ini, kita semua bisa saling membenci, saling curiga, saling menghina dan mungkin bisa saling membunuh atau bahkan Republik yang sudah lama kita jaga kesatuannya ini bisa bubar berkeping-keping dalam waktu tertentu.
Saracen, adalah kelompok yang sedari dulu menanamkan kebencian kepada rezim Jokowi-ZK. Mereka mencari dan menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan wibawa dan karakter Jokowi melalui media sosial yang mereka kelola secara tersistemasis. Boleh dibilang, mereka ini adalah buzzer konten penuh kebencian terhadap pemerintah, suku dan etnik atau kelompok tertentu yang tidak mereka sukai, atau bisa juga menebar konten kebencian berdasarkan orderan para pemilik kepentingan.
Dunia sosial dan perpolitikan kita beberapa tahun terakhir ini sangat kental dengan penyebaran konten-konten hoax atau bernada penuh kebencian dan fitnah. Semakin mudah penyebarannya akibat keberadaan media sosial hari ini yang bebas dan tanpa filter.
Siapakah yang diuntungkan dengan keberadaan kelompok ini? Tentu saja yang diuntungkan adalah para pihak yang benci dengan Jokowi, dan juga yang benci dengan orang-orang yang sepemahaman dan sepemikiran dengan Jokowi.
Dan siapakah korbannya? Korbannya adalah mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk menyaring informasi yang beredar di media sosial.
Jika bicara soal konten hoax dan tulisan bernada kebencian terhadap Jokowi serta hubungannya dengan media sosial dan penyebarannya, tentu kita tak luput dari sosok seorang Jonru Ginting. Maka tepatlah malam hari ini (29 Agustus 2017) ILC TV One mengundang beliau hadir dalam acara berthemakan “Halal-Haram Saracen”. Seolah Bung Karni Ilyas ingin menunjukkan kepada kita, bagaimana seorang Jonru Ginting mampu memberi tanggapan terkait mengenai perbuatan orang-orang yang terlibat di kelompok Saracen. Orang-orang yang tanpa henti menebar kebencian terhadap Jokowi di media-media sosial. Sedikit memiliki kemiripan dengan kelakuan Jonru Ginting selama ini yang tanpa henti membuat tulisan menghina Jokowi beserta anggota keluarganya yang lain seperti ibunda Jokowi sendiri.
Tulisan yang sangat disorot serta menarik perhatianku saat menyaksikan acara ILC malam ini adalah saat Akbar Faizal mempertanyakan pengakuan Jonru Ginting tentang tulisannya di facebook yang mengatakan bahwa “Jokowi adalah calon presiden yang asal-usulnya serba tidak jelas!”.
Tensi diskusi pada fase ini sontak meningkat tinggi. Jonru yang sebelumnya biasa-biasa saja, tiba-tiba jadi emosional dan bertingkah seperti cacing kepanasan di kursinya, serta rahut wajahnya berubah total. Seolah secara psikologis merasa ketakutan dan berusaha ingin menjelaskan kepada publik bahwa dia tidak sedang menghina ibunda Jokowi melalui tulisannya tersebut.
Inilah sikap ke-binatang-an Jonru Ginting, yang membuat kita layak mempertanyakan apakah beliau ini manusia atau tidak.
Coba kita, sebagai awam berfikir. Apakah namanya tidak menghina apabila seseorang mempertanyakan asal-usul Anda dan siapa ibu Anda? Atau begini. Anda punya ibu, lalu seseorang bilang bahwa tidak benar dia ibu Anda. Apa Anda sebagai anak tidak merasa bahwa ibu Anda sedang dihina?
Ini masih satu kasus dibandingkan dengan banyak kasus penghinaan yang dilakukan Jonru Ginting terhadap Jokowi melalui fanpage facebooknya. Termasuk menyebarkan berita bohong yang secara tidak kebetulan menyudutkan Jokowi.
Kembali ke konteks kelompok Saracen. Nama Jonru Ginting bisa saja tidak tertera dalam struktur kepengurusan ataupun keanggotaan kelompok Saracen. Namun, perbuatannya melalui tulisan-tulisannya sangat mirip dengan konten-konten yang disebarkan kelompok Saracen. Apa iya mungkin karana dulu di tahun 2014 meraka sama-sama pendukung Prabowo? Atau di tahun 2017 sama-sama pendukung Anies-Sandi? Saya pikir tidak ada yang secara kebetulan. Bisa jadi mereka ini memiliki hubungan, baik langsung ataupun tidak langsung.
Terakhir, jika konten-konten tulisan kelompok Saracen memiliki kemiripan dengan tulsan Jonru Ginting. Apa iya Jonru Ginting layak untuk tidak diproses sama seperti kelompok Saracen?
Malam ini, Jonru Ginting teriak lantang “Saya tidak takut!” saat Akbar Faizal menyarankan agar Polisi memproses dirinya dengan tuduhan menebar kebencian, penghinaan atau berita hoax mengenai Jokowi. Tapi kok Saya jadi teringat dua orang tokoh yang saat ini lari ke Arab ya? Mereka Habib Rizieq dan Eggi Sudjana.
Reaksi mereka bertiga ini diawal mirip sekali. Yang satu mengancam “Revolusi”, yang satunya mengancam “Perang” dan terakhir Jonru Ginting berkata dengan lantang, “Saya tidak takut!”. Jangan-jangan, ujung-ujungnya nanti lari ke Arab lagi dengan alasan umroh.
Kepingin reques doa dari pak Tifatul Sembiring dengan isi, “Ya Tuhan, semoga tidak ada lagi manusia seperti Jonru Ginting ini terlahir ke bumi. Cukup satu saja ya Tuhan!”.
Salam sada roha dari Anak Medan. HORAS!

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon