Siporsuk Na Mamora - Sambil mikir-mikir dulu... Apa
kira-kira prestasi perusahaan ini di bidang lingkungan ya? Gagal paham aku pak
menteri, bapak tak pernah turun ke lapangan kurasa untuk nge-cek kebenaran
informasi, kok malah tiba-tiba dikasih penghargaan green industri tertinggi?
Semakin
pesimis saja melihat kinerja kementerian perindustrian ini, gagal total,
ehhh... gagal paham...!
Begini
saja sederhananya ya... Kawan-kawan pernah baca soal penangkapan petani akibat
menebang pohon dari lahannya? Lalu dipenjara? Atau seseorang yang tertangkap
akibat menebang kayu di depan rumahnya? Mungkin tidak pernah kedengaran, karena
dia takkan memasukkannya ke media dan mediapun takkan meliputnya karena
dianggap tidak memiliki uang untuk pemasukan tambahan beli bus telolet. Tudahan
yang disangkakan oleh penegak hukum sudah pasti illegal loging.
Itu
pertama, kedua masih soal penebang pohon, yaitu TPL yang telah puluhan tahun
menebang pohon, mengganti pohon di Tapanuli menjadi ekaliptus sebagai bahan
baku utama bubur kertas.
Ketiga
adalah pertikaian sosial yang ditimbulkannya, keempat soal penyerobotan
tanah adat yang ditanam secara sepihak oleh dedengkot perusahaan dan kelima
soal efek bahan kimia yang digunakan perusahaan terhadap manusia, ternak dan
tumbuhan juga termasuk tanah dan air.
Hari
ini pemerintah memberikan penghargaan? Luar biasa, katanya industri hijau,
astagahhh... Pembodohan dan kebohongan luar biasa, bagaimana mungkin industri
yang berbahan baku kayu (pohon), yang kerjanya menebang pohon setiap hari
diberi penghargaan green industri. Apa-apaan itu pak menteri?
Coba
kita fikir-fikir lagi, kira-kira, dari mana jalannya dapat penghargaan industri
hijau? Jangan-jangan karena beberapa rekomendasi lembaga nih, yang mungkin
mengatakan kalau TPL itu baik ngasih CSR tak pernah terlambat, melakukan
penanaman pohon (ecek-ecek), memberi beasiswa untuk mahasiswa dan rajin
membiayai mahasiswa jalan-jalan.
Ah...
Sudahlah, kalian saja mungkin tidak memikirkan itu, dan mungkin tak merasakan
akibatnya secara langsung, malah kalian bilang TPL kalau ditutup akan banyak orang
Batak yang menjadi pengangguran.
Pikir-pikir lagi kawan, tak ada lagi kesejukan,
tak ada lagi air, dan tak ada lagi rempah-rempah, kaupun akan kekurangan
cadangan makanan nantinya. Pikirlah ya... Sebelum kau menyangkal tulisanku ini,
malah nanti kau bilang aku paranoit.
EmoticonEmoticon