Sunday, December 25, 2016

Bapak Menteri Perindustrian Sehat?


Siporsuk Na Mamora - Sambil mikir-mikir dulu... Apa kira-kira prestasi perusahaan ini di bidang lingkungan ya? Gagal paham aku pak menteri, bapak tak pernah turun ke lapangan kurasa untuk nge-cek kebenaran informasi, kok malah tiba-tiba dikasih penghargaan green industri tertinggi?

Semakin pesimis saja melihat kinerja kementerian perindustrian ini, gagal total, ehhh... gagal paham...!

Begini saja sederhananya ya... Kawan-kawan pernah baca soal penangkapan petani akibat menebang pohon dari lahannya? Lalu dipenjara? Atau seseorang yang tertangkap akibat menebang kayu di depan rumahnya? Mungkin tidak pernah kedengaran, karena dia takkan memasukkannya ke media dan mediapun takkan meliputnya karena dianggap tidak memiliki uang untuk pemasukan tambahan beli bus telolet. Tudahan yang disangkakan oleh penegak hukum sudah pasti illegal loging.

Itu pertama, kedua masih soal penebang pohon, yaitu TPL yang telah puluhan tahun menebang pohon, mengganti pohon di Tapanuli menjadi ekaliptus sebagai bahan baku utama bubur kertas.

Ketiga adalah pertikaian sosial yang ditimbulkannya, keempat soal penyerobotan tanah adat yang ditanam secara sepihak oleh dedengkot perusahaan dan kelima soal efek bahan kimia yang digunakan perusahaan terhadap manusia, ternak dan tumbuhan juga termasuk tanah dan air.

Hari ini pemerintah memberikan penghargaan? Luar biasa, katanya industri hijau, astagahhh... Pembodohan dan kebohongan luar biasa, bagaimana mungkin industri yang berbahan baku kayu (pohon), yang kerjanya menebang pohon setiap hari diberi penghargaan green industri. Apa-apaan itu pak menteri?

Coba kita fikir-fikir lagi, kira-kira, dari mana jalannya dapat penghargaan industri hijau? Jangan-jangan karena beberapa rekomendasi lembaga nih, yang mungkin mengatakan kalau TPL itu baik ngasih CSR tak pernah terlambat, melakukan penanaman pohon (ecek-ecek), memberi beasiswa untuk mahasiswa dan rajin membiayai mahasiswa jalan-jalan.

Ah... Sudahlah, kalian saja mungkin tidak memikirkan itu, dan mungkin tak merasakan akibatnya secara langsung, malah kalian bilang TPL kalau ditutup akan banyak orang Batak yang menjadi pengangguran.

Pikir-pikir lagi kawan, tak ada lagi kesejukan, tak ada lagi air, dan tak ada lagi rempah-rempah, kaupun akan kekurangan cadangan makanan nantinya. Pikirlah ya... Sebelum kau menyangkal tulisanku ini, malah nanti kau bilang aku paranoit.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon