Siporsuk Na Mamora - Sejak lama kawanku HorasTogatorop bermimpi memiliki warung kopi sendiri, jadi pengusaha warung kopi
karena selalu merasa rugi ketika tiap hari kami minum kopi di warung kopi orang
lain. Sekarang dia sudah punya sendiri walaupun dananya masih patungan bersama
kawan-kawan yang lain, mereka beri nama Warkop NEKAD.
Jangan
tanyakan kenapa mereka memberi nama Warkop NEKAD, karena sayapun tidak tau,
tetapi yang pasti, mereka-mereka ini memang orang-orang nekat.
Hampir
tiap malam dan siang memang kami minum kopi, terkadang rame-rame, kadang juga
berdua saja, seperti ketergantungan rasanya, tetapi begitulah cara kami
melewatkan waktu bersama.
Minum
kopi sambil berbicara tentang pergerakan mahasiswa, berbagi ide, organisasi,
rencana naik ke puncak Gunung hingga persoalan Republik, semua kami bicarakan
di warung kopi, tak terkecuali soal wanita dan asmara. Itu yang paling hangat,
biasanya kami berbicara topik itu di akhir atau kami biasa sebut topik di jam
kecil (dini hari). Kamipun sebut sesi itu sebagai sesi "Managemen
Asmara", supaya ada saja kesamaan dengan managemen organisasi.
Kembali
ke pembicaraan soal rugi dan untung, kawanku ini juga hingga hari ini belum
pernah berbicara untung, jadi tebakanku dia masih tetap merasa rugi walaupun
sudah minum kopi di warung sendiri. HaHaHa
Saya
senang mereka buka warung kopi ini, tempatnya masih terjangkau dari keramaian
kota, tepatnya di Padang Bulan, Jalan Djamin Ginting, Pasar VI dekat Simpang
Pos, Kota Medan.
Semakin
lengkap rasanya, dan senang, kawanku sekarang sudah menjadi pengusaha warung
kopi, sambil kubisikkan sama mereka, sesekali kasih diskon samaku ya... Harga
persahabatan bolehlah, yang penting jangan sampe rugi.
Jadi
kawan, kalau ada waktumu minum kopi, datanglah kesini. Kita diskusi soal banyak
hal, tak lupa juga soal Danau Toba, sesekali kita naik ke puncak Gunung Pusuk
Buhit sekedar refresing, memandang alam dan bersetubuh dengan alam, kita juga
sekaligus memborong Kopi Lintong dari Humbanghasundutan.
Ayo... merapat yo... kita disini tiap malam
kongkow-kongkow bahasa Medannya, kalau di DKI Jakarta biasa disebut Kopi Darat
atau Kopdar.
EmoticonEmoticon