Sumber : Google |
Siporsuk Na Mamora - Inilah akhir dari sebuah
peristiwa, rasa hormat dan rasa kekeluargaan tak lagi ada pada
"mereka" yang sedang menghamba kepada dewanya, aku sebut dewanya
dewaREN.
Aku
tau dia terlahir bukan sebagai penindas, tapi dia dibesarkan dan di asuh oleh
penindas, yang membuat otak dan hatinya haus akan penindasan, diapun akan
merasa senang bahkan orgasme melihat ketertindasan, tujuannya adalah untuk
menjadi kaya. Bisa jalan-jalan keluar negeri dan bahkan Amerika Serikan karena
upah dari dewanya.
Aku
hanya tau, kalau dia ternyata sudah jadi lawan terdepanku, aku juga sudah mempersiapkan
diri untuk hal terburuk, 1-4 tahun dipenjara tak seberapa dengan perjuangan
pahlawanku Raja Sisingamangaraja XII dari Bakkara, Humbanghasundutan, Sumatera
Utara yang telah berjuang masing-masing 32 tahun lebih dari setiap generasinya
I hingga XII.
Kamu
tau kawan? Mungkin nenek moyangnya dewaREN ini juga dulu terlindung dibawah
perlindungan pahlawanku itu, tetapi sekarang, dia ingin menggantikannya dihati
rakyat, rakyat Batak. Aku menangis mendengarnya, dan aku sangat sedih
mendengarnya. Mereka tak lagi memperhitungkan Ompung Raja Sisingamangaraja XII
yang gugur untuk menjamin kebebasan mereka dari penjajah.
Pahlawanku
ini mengorbankan jiwa, raga, harta dan anak-anaknya untuk Tapanuli, bangso
Batak! Dia mati di ujung berdil milik Belanda bersama boru kesayangannya, boru
Lopian nauli beserta 2 orang anaknya Patuan Nagari dan Patuan Anggi.
Apakah
perjuangan tokke haminjon seperti itu? yang ku tau, tokke adalah pebisnis,
menumpuk kekayaan untuk diri sendiri. Itu bukanlah perjuangan! Melainkan
penindas kecil atau borjuis kecil atau tengkulak kampung.
Tapi,
ada juga yang men-dewa-kannya, mungkin mereka sudah makan dan dapat berkat dari
sang dewaREN atau mereka sedang berusaha menarik perhatian dewaREN.
Dana
sudah pasti dikucurkan banyak untuk kasus yang dituduhkan untukku ini. Aku
harap suatu saat, keluarganya 7 keturunan tidak akan menderita karena kasus
ini, ini benar-benar membuatku murka kawan! Harusnya dia minta maaf sama rakyat
Batak saja dan Indonesia, sudah pasti mereka memaafkannya.
DewaREN,
aku sarankan, untuk tetap teliti selama perjalanan kasus ini, karena ada orang
disekitarmu yang akan selalu melapor samaku, dan aku tau kalau hamba-hambamu
berkumpul di hari minggu untuk membicarakan pelaporan ini, aneh... mereka yang kelihatan
seperti para panglima salib, kok malah hari minggu berkumpul untuk melaporkanku
ke polisi? bukannya pergi kegereja dan berdoa. Kenapa saya bilang kelihatan
seperti panglima salib? Karena mereka sebagian adalah panitia Natal Nasional
yang akan dilaksanakan di Dolok Sanggul, sayapun ragu, mereka sedang melayani Tuhan
atau mau merampok uang negara dan uang dari proposal atas nama Tuhan? Presiden
seharusnya mendengar ini, agar mereka diganti saja atau di urungkan saja
rencana perayaan Natal Nasional di Humbanghasundutan itu.
Ingatlah,
suatu hari, kau pasti menyadarinya, mereka sedang menguras uangmu dengan dalih kasus
ini, serta mereka ingin terkenal sebagai pengacara lokal yang ingin menaikkan
pamor, mungkin mereka bermimpi menjadi pengacara besar setelah kasus ini.
Pelajarilah
langsung dewaREN, jangan kau percayakan semua kepada kuasa hukummu itu,
perintahmu tak lagi yang utama bagi mereka, karena mereka pikir kau telah uzun
dan mereka akan mencari dewa lain lewat kasus ini.
Mungkin mereka ingin memberi persembahan
kepadamu, tetapi agar ku kasih tau saja, dagingku rasanya pahit! Lebih pahit
dari kopi yang kuminum setiap hari disaat aku menulis.
EmoticonEmoticon