Foto : Kapolri Tito Karnavian |
Siporsuk Na Mamora – Anda bisa saja berbangga ataupun
menikmati segala hal yang berkaitan dengan Aksi 212 dan Aksi 412, angap saja
itu sebagai euvoria kemenangan, atau terserah, apakah itu anda anggap sebagai
aksi membela Tuhan atau negara. Saya ora urus.
Tapi
mari kita bicara faedah dan manfaat dari kesemuanya itu dan hubungannya dengan
kesejahteraan bangsa ini. Membuat Jakarta keputihan atau Jakarta pendarahan
(merah) itu tidaklah berguna menurut saya.
Coba
anda bayangkan, kira-kira dengan uang 95 miliar Negara sudah bisa buat apa
saja? Buat 20 unit sekolah SD/SMP/SMA, 20 kilo meter jalan raya, 2000 pohon
tertanam di hutan tandus, atau 200 orang anak negeri yang bisa di biayai Negara
untuk bisa bersekolah kembali. Silahkan kawan-kawan berfikir sebebas-bebasnya.
Ini benar-benar bangsa aneh, manusianya teriak membela Tuhan, uang negara
mubajir untuk mengamankan pembela-pembela Tuhan.
Itu
masih untuk pengamanan, beda lagi uang yang dihabiskan untuk pengerahan massa,
anda mau bilang gratis atau dibayar, tetapi intinya itu memerlukan biaya yang
jauh lebih besar lagi bukan?
Sudahlah,
nanti Tuhan yang mereka bela marah pulak sama saya, lebih baik bersantai
sembari berharap agar aku juga senantiasa bisa jadi pembela Tuhan, mungkin dia
sedang butuh tenaga manusia untuk membelanya, atau mungkin dia sudah ujun,
sehingga tenaganya berkurang tidak seperti dulu lagi yang bisa menciptakan langit,
bumi dan segala pengisinya.
Jika itu seperti projek membuat robot atau
aplikasi, mungkin dia lupa kata sandi untuk menjinakkan robot-robot ini, atau
mungkin penawar virus aplikasinya dulu diberi ke si Lucifer yang telah minggat
dari rumah sang maha kuasa.
EmoticonEmoticon