Perayaan Natal Nusantara Partai Demokrat |
Siporsuk Na Mamora - Boleh di tebak, beberapa
pendapat karena berita ini akan beragam. Disebelah mungkin akan bilang
"kok mau hadir di perayaan natal Kristen? Haram tau...", kemudian di
sebelah lagi "orang ini sudah keterlaluan, difikirnya lagi dangdutan
apa?".
Kesimpulan
singkatnya dari 2 kemungkinan kalimat diatas adalah "Haram" atau "Penistaan".
Memang
semua lini yang kemungkinan untuk menarik simpatik sebanyak mungkin akan
dilakukan, termasuk perayaan-perayaan seremonial ke-Agama-an seperti ini,
supaya kelihatan nasionalis dan kalem alias suci.
Judul
beritanyapun nyeleneh, ntah siapa yang salah disitu, apakah pewartanya atau
memang didesain sedemikian rupa supaya kelihatan bergembira oleh publik.
Mudah-mudahan
kegembiraan orang-orang ini bersumber dari hati yang benar-benar karena
kelahiran Yesus Kristus dan ajaran keselamatan yang disampaikan lewat
pesan-pesan khotbah atau pesan moral oleh bapak Pendeta atau rohaniawan yang
hadir disana.
Pesan
moralnya kira-kira seperti ini “mas Agus dan mpok Silvy aja bergembira di
perayaan Natal, elo masih sibuk ngomongin soal kafir? Halo...” atau “ini kami
loh, merayakan Natal juga, jangan anggap kami bagian dari aksi sektarian
kemarin-kemarin ya...”.
Berharap
gak salah kan kawan-kawan...? Seperti berharap hatimu menjadi milikku, epss...
SalKam alias salah kamar.
Baiklah,
yang penting sebenarnya asal jangan nanti ribut-ribut soal anggaran ya, atau ivennya
jadi bahan baru untuk meraup keuntungan pribadi dalam menumpuk pundi-pundi para
penjual salib di republik.
Korupsi
soal dana ke-Agama-an sangat santer akhir-akhir ini, bahkan menyeret para
pejabat publik dan para pendeta juga ada yang terlibat, mungkin karena lebih
besar kepentingan politik dibanding dari niat tulus untuk merayakan kelahiran sang
juruslamat umat manusia Yesus Kristus.
Saranku,
kalaupun untuk meraup untung pribadi, jangan memanfaatkan anggaran-anggaran
untuk ke-Agama-an ya... Nanti katanya nerakanya bisa dapat double, itupun kalau
masih percaya ada surga dan neraka.
Sembari berfikir untuk ivent-ivent keagamaan selanjutnya,
mari kita minum kopi, biar lebih nikmat, sesekali coba minum kopinya di pinggir
Danau Toba. Sedappp...
EmoticonEmoticon