Foto : Donald J. Trump |
Siporsuk Na Mamora - Sebenarnya ini tulisan terlalu
dipaksakan ya kan? Karena disamping saya yang tidak paham bahasa Inggris, saya
juga tidak tau banyak soal sejarah Amerika.
Tapi
begini pemahaman saya sedikit tentang pidato pertama Donald J. Trump sesaat
setelah dilantik di Gedung Capitol, Washington D.C pada tanggal 20 Januari
2017.
Ada
beberapa penekanan-penekanan yang sangat-sangat membuatku bertanya-tanya
terhadap daya nalar seorang presiden Amerika ke 45 ini, katakanlah soal pabrik
yang katanya ditutup di Negara sendiri untuk meyelamatkan pabrik di Negara
lain.
Pada
akhirnya memunculkan pertanyaan tersendiri dibenakku, "apa dia menganggap
Amerika selama ini sudah terlalu baik untuk negara-negara lain ya?".
Keinginannya
yang begitu tinggi untuk mengembalikan amerika kepada rakyat Amerika
seolah-olah ingin menyampaikan bahwa selama ini negara itu tidak lagi menjadi
milik rakyat Amerika.
Kita
mengenal Amerika itu adalah negara yang paling berpengaruh di Dunia, mereka
bilang Amerika sebagai "polisi" Dunia.
Apa
yang di inginkan oleh Trump melalui pidatonya sebenarnya berbanding terbalik
dengan citra yang sebenarnya Amerika ingin ciptakan selama ini, sekaligus
berbanding terbalik dengan kompleksitas peran pemerintah Amerika terhadap negara-negara
di Dunia.
Mungkin
kita sama-sama sepakat kalau Amerika saat ini dipimpin oleh kaum kapitalis
tingkat tinggi ya... Data mengatakan bahwa jumlah total kekayaan Trump dan
Menteri-menterinya setara dengan jumlah kekayaan 1/3 penduduk Amerika serikat.
Itupun
mereka masih berpendapat bahwa Amerika masih terlalu baik, bukan sebaliknya mau
menjadi dermawan untuk membantu Negara lain, atau umat manusia yang saat ini
susah makan dan susah mendapat pendidikan dan pekerjaan.
Peran
Amerika terhadap negara lain menurut saya bukanlah sesuatu kedermawanan seperti
yang dikatakan Trump, tetapi sebaliknya, menguras kekayaan negara-negara lain
untuk memperkaya Amerika.
Kalau
sudah begini kejadiannya, mungkin Amerika di tangan Trump akan semakin ngeri,
catat statemennya tentang hubungan antar 2 negara harus sama-sama
menguntungkan, jika megikuti naluri bisnisnya Trump, itu artinya, Amerika akan
berusaha mengambil untung yang lebih besar lagi dari negara lain melebihi dari
apa yang mereka lakukan selama ini.
Bacanya santai-santai aja, mari... sambil minum
kopi.
EmoticonEmoticon