Pak Jokowi, Yang Ini Ngak Usah Ditindak Ya, Kami Mengasihinya

Alkitab Diinjak

Siporsuk Na Mamora - Halo kawan-kawan, sepertiya dihari minggu (19/02/2017) kali ini kita dapat hadiah nih, Alkitab dipijak-pijak. Eit... Tahan emosi, saya tak suka kalau anda emosi melihat gambar dan ucapan-ucapannya ini.

Ada banyak sekali ujaran kebencian dan hinaan didalam status facebok saudara kita ini, mungkin kawan-kawan bisa melihat secara langsung di https://www.facebook.com/muhammad.nizar.1990?fref=ts.

Oke... Kalian bisa saja emosi dan termasuk juga saya, itu adalah bagian dari akibat kita punya rasa dan otak.

Tetapi yang mau saya sampaikan adalah, bahwa jangan pernah kita merasa ingin mewakili perasaan Yesus, sehingga anda merasa dihina sekali atau ingin mewakili-Nya untuk mengutuki saudara kita ini, jangan sampai begitu, itu tidak benar.

Alasannya mungkin segudang, namun saya akan memberikan beberapa poin saja.

Pertama, Alkitab adalah sebuah buku yang mengisahkan tentang Yesus, tidak lebih daripada itu, jangan anda merasa kalau Alkitab itu mewakili kesucian Tuhan Yesus, sehingga anda merasa perlu membelanya sampai mati, atau dengan kata lain menghakimi dan mengutuki saudara kita ini. Yang terpenting dari Alkitab adalah mengimani isinya, bukan fisiknya, itu hanyalah kertas biasa yang tidak mewakili kesucian Yesus.

Kedua, dalam Alkitab dikisahkan bahwa Yesus pernah dihina, diludahi dan disalibkan lalu mati bukan? Itu adalah bagian dari penderitaan yang paling tinggi, tidak ada lagi penderitaan yang lebih sakit daripada itu, apalagi itu Dia tanggung bukan atas kesalahan-Nya, melainkan semata-mata untuk menebus dosa dan keselamatan manusia. Jadi, Yesus kita telah teruji, lagi-lagi tak perlu kita merasa terhina karena ini ya.

Ketiga, yang pasti dari keyakinan saya, anda tidak akan masuk sorga kalaupun mengutuki, mencaci dan memakinya, karena Yesus tidak menyukai sikap semacam itu, lagipula anda hanya bisa masuk sorga karena kasih Yesus, mari kita syukuri itu dengan mengasihi saudara kita ini.

Keempat, katakanlah "ya Tuhan, kasihanilah saudaraku ini, karena dia tidak tau apa yang dia lakukan". Kita patut berprasangka baik kepada saudara kita ini, mungkin dia tidak tau apa yang sedang dilakukannya, atau bisa jadi hanya sekedar mencari sensasi agar dikenal orang.

Kelima dan yang terakhir, kasihanilah dia seperti Yesus mengasihanimu, yang dikisahkan dalam Alkitab yang dipijak ini. Mungkin dia belum membaca isinya, sehingga dia berfikir kalau kita akan marah saat melihat kelakuannya, tetapi bagi yang sudah pernah membaca dan mempelajari isinya, pasti dia tau bahwa kita tidak akan marah dan malah sebaliknya, kita akan mengasihi dan mendoakannya. Jadi salah besar ketika dia menginginkan kemarahan kita karena kelakuannya ini.

Lima aja cukup ya... Nanti kalau lebih, malah menyalahi karena melebihi Pancasila.

Kawan-kawanku, jika anda mengingat tulisanku dalam blog ini, saya sudah pernah mengulas hal semacam ini, gunanya agar kita tak cepat tersulut emosi. Tuhan kita maha baik, pengasih dan penyayang, artinya kalau saya bisa menebak perasaan Yesus, maka kemungkinan dia akan memaklumi perlakuan si anak ini, jadi kita tak perlu membela Tuhan karena hal-hal begini, kalau kita melakukan penghakiman terhadap dia, maka kita telah mendahului atau melebihi Tuhan kita, kenapa? Karena sebenarnya jika Tuhan menginginkan apapun terhadap saudara kita ini, maka itu bisa saja dilakukan. So... jangan merasa ternistakan gara-gara ini ya? Tuhan aja gak marah kok, masak kita mau marah?

Baiklah, jadilah anak-anak Tuhan yang mengasihi, jika kamu dilempar dengan batu, maka lemparlah dia dengan pisang, supaya dia bisa makan dan kenyang.

Jika anda merasa ternistakan dan merasa kesucian Tuhan anda dikangkangi oleh karena kejadian-kejadian semacam ini, apalagi anda langsung emosi tingkat dewa, maka saya patut meragukan ke-Iman-an anda terhadap Yesus Kristus.

Tindakan emosional anda akan semakin meruntuhkan persatuan kita, tugas kita adalah menjaga kebhinnekaan, salah satunya adalah dengan memberi permakluman terhadap tindakan-tindakan orang seperti ini.