Foto : Kedekatan Anies Baswedan dengan Habib Rizieq |
Siporsuk Na Mamora – Penggusuran tidak manusiawi dan tragis, itu
opini yang diciptakan oleh Anies Baswedan mengenai penggusuran atau relokasi
yang selama ini dilakukan oleh Ahok, dibeberapa kali kesempatan, Anies
mengatakan bahwa Ahok adalah orang yang tidak memiliki rasa kemanusiaan karena
melakukan penggusuran terhadap warga yang berada pinggir sungai.
Anie
mengatakan juga bahwa Ahok dalam melakukan penggusuran sering melanggar aturan
atau undang-undang, bukti dari perkataannya salah satunya adalah tentang
penduduk yang ada di bantaran sungai ciliwung di Bukit Duri yang memenangkan
gugatan terhadap pemprov DKI Jakarta di PTUN namun Ahok tetap ngotot mau
melakukan penggusuran/relokasi.
Sementara
itu, Ahok sebenarnya merelokasi warga dari bantaran sungai agar aman dan jauh
dari musibah ancaman banjir yang juga bisa merembet pada kesehatan akibat
tempat yang kumuh dan rawan bencana banjir.
Jika saya
salah satu orang yang hidup disana mungkin juga akan mengikuti saran dan
kebijakan pak Ahok, kenapa? Ya tidak lain tidak bukan adalah untuk keamanan dan
kesehatan saya pribadi, apalagi Ahok juga menjamin tempat tinggal gratis yang
layak, kesehatan dan pendidikan. Akan terasa aneh jika ada orang yang
mengatakan kebijakan ini tidak manusiawi, justru menurut saya, kebijakan
seperti ini adalah kebijakan untuk mengembalikan hak-hak kita sebagai manusia,
hak memperoleh pendidikan, kehidupan yang aman, layak serta kehidupan yang
sehat dan jauh dari ancaman bencana.
Anda bisa
menebak sebenarnya siapa yang tidak manusiawi, antara Anies yang ingin tetap
membiarkan penduduk hidup dalam ancaman banjir, kumuh dan hidup dalam
lingkungan yang tidak sehat, atau dibandingkan dengan Ahok yang tidak ingin
membiarkan penduduk hidup dalam ancaman banjir dengan memindahkan mereka ketempat
yang aman, nyaman dan lingkungannya sehat.
Terlepas
dari semua itu, kenyataan memang hari ini dalam kontestasi politik di DKI
Jakarta, Anis selalu mengatakan Ahok tidak memiliki rasa kemanusiaan karena
menggusur penduduk! Jika kita mendengar kata "gusur" memang terasa
ngeri sekali, tuduhan itu benar-benar keji, tapi pernahkan kita berfikir bahwa
Ahok menggusur/merelokasi warga bantaran sungai itu kemana dan karena apa? Yang
pasti, anda sudah dapat jawabannya diatas. Kata yang paling tepat dari penggusuran
yang dilakukan adalah "merelokasi penduduk dari tempat yang tidak layak ke
tempat yang layak, terjamin tempat tinggalnya dengan sewa gratis 3 bulan,
terjamin kesehatannya dan terjamin pendidikan anak-anaknya". Jadi
please... hilangkan anggapan bahwa penggusuran yang dilakukan Ahok "tidak
manusiawi", itu hanya pernyataan dari orang yang tidak bertanggungjawab.
Katakanlah
hari ini, kita lihat kembali berita di Kompas.com, Anies berkata bahwa warga Bukit Duri
harus digusur dengan berbagai macam alasan yang bagiku hanyalah bagian dari
kepiawaiannya beretorika saja, tanpa bisa dipertanggungjawabkan. Tentu ada
alasan kuat kenapa saya mengatakan begitu, bahkan semua orang telah
mengetahuinya, misalnya tentang kata-katanya yang selalu menyudutkan Ahok
dengan mengatakan bahwa kebijakan merelokasi masyarakat yang Ahok lakukan
selama ini tidak manusiawi.
Wahhhh...
Cepat sekali bapak Anis ini berubah ya? Apakah hari ini dia tidak manusiwi
lagi? Atau dimana ras kemanusiaannya yang selama ini dia sombongakn dan
janjikan itu? Jelas ini tidak konsisten!
Ikut dalam
syukuran warga di Bukit Duri karena memenangkan gugatan di PTUN sebelumnya
adalah merupakan bagian dari tujuan ambisiusnya menuju kursi kekuasaan
Gubernur, untuk mendulang suara masyarakat disana, dan memang ternyata caranya
ini berhasil memetik kemenangan dari sana, eh.. ternyata sekarang dikatakan bahwa masyarakat harus
direlokasi, lalu apa gunanya pertemuan, retorika dan kemenanganmu disana itu
pak Anies? Apakah bapak menganggap mereka itu tidak lebih dari pada manusia
yang bisa bapak bodoh-bodohi kapanpun bapak mau? Kasian warga pak, kalau
sekarang saja bapak belum menjadi Gubernur DKI Jakarta tapi sudah membohongi
mereka. Itu sama sekali tidak adil bagi mereka!
Ambisimu
ternyata telah merobek harga diri mereka, bapak diperjuangkan agar menang di
Bukit Duri, dengan harapan bahwa kelak mereka tidak akan bapak gusur, akan
tetapi sekarang bapak malah ignin menggusur mereka! Dasar tidak
bertanggungjawab, omongan bapak soal tidak memiliki rasa
"kemanusiaan" yang bapak tuduhkan kepada pak Ahok itu sebenarnya
lebih cocok sama bapak!
Bapak
sebelumnya berkata DP 0 %, lalu bapak bantah dengan mengatakan bukan 0% tetapi
0 Rupiah. Sebelumnya bapak berkata tidak akan menggusur warga Bukit Duri,
sekarang sudah berbeda dengan berkata akan menggusur warga di Bukit Duri? Apa
besok beda lagi? Apalagi besok yang akan berubah dari perkataan atau janji
kampanye bapak?
Heran saya
pak melihat retorika dan sikap bapak, sama sekali tidak berguna dan tidak
konsisten, lalu bagaimana lagi kalau ditanya pertanggungjawabannya? pasti bapak
selalu bisa ngeles dengan kepiawaian bapak beretorika.
Sekarang saya berkesimpulan, bahwa bapak sebenarnya kosong gagasan,
sebelumnya saya juga berkesimpulan bahwa bapak kosong prestasi kerja! Bapak
tidak lain hanya bisa berteori dan beretorika diawang-awang, tanpa bisa
menggagas dan apalagi mengerjakan.
EmoticonEmoticon