Aksi Relawan VES di Pilkada DKI Jakarta |
Siporsuk Na Mamora - Katanya kepala daerah adalah
pelayan rakyat. Lalu pertanyaannya, apakah para kepala daerah sudah menjadi
pelayan rakyat?, kelihatannya belum, bahkan ada kesan bahwa Kepala daerah
bertindak bak raja yang duduk di singgasana kemudian minta di layani oleh
rakyat. Alih-alih bekerja untuk mensejahterakan rakyatnya, mereka justru lebih
mengutamakan mencari uang untuk mengembalikan modal yang di keluarkan sebagai
biaya politik untuk memenangkan dirinya menjadi kepala daerah, bukan itu saja, bahkan
sampai pada tahap memperkaya diri dan menumpuk uang untuk persiapan biaya
periode kedua.
Mari
kita melihat, mengapa terjadi hal seperti ini?
1.
Para kepala daerah merasa bahwa tanggung jawabnya terhadap rakyatnya sudah
selesai ketika dia membagi-bagi uang membeli suara rakyat pada saat pemilukada.
2.
Untuk itu dia harus berupaya mengembalikan dana besar yang telah dikucurkan di
tambah keuntungan dan persiapan biaya untuk periode kedua, dari mana lagi kalau
bukan dari uang negara atau main mata dengan para pengusaha gelap.
3.
Tak hanya itu, sang kepala daerah juga akan melakukan politik balas jasa kepada
para pihak yang mendukungnya atau pihak yang memberikan modal kampanye pada
saat pemilukada, maka terjadilah korupsi massive, terstruktur, besar dan berjamaah.
Awasi dan Buru Pelakunya Politik Uang |
Siklus
seperti ini telah sering berulang terjadi dari periode ke periode, bahkan ada
yang menjadikannya jadi dinasty atau turun temurun, gunanya adalah untuk
menjaga agar perilaku korupsinya tidak tercium. Pada akhirnya korupsilah yang
subur, lalu kemudian yang rugi siapa lagi kalau bukan masyarakat, bangsa dan
negara.
Dalam
waktu singkat pemerintahan Presiden Jokowi telah berbuat banyak untuk
memperbaiki bangsa ini melalui program pembangunan infrastruktur termasuk untuk
melanjutkan proyek-proyek trilliunan yang mangkrak serta penegakan hukum yang
tegas, namun para Kepala Daerah terkesan tidak maksimal mendukung upaya Jokowi
tersebut, boleh kita lihat disana sini terjadi OTT yang melibatkan beberapa
Kepala Daerah, SKPD bahkan penegak hukum sekalipun.
Berdasarkan
fakta tersebut, saya menyimpulkan bahwa sistem pemilukada kita yang identik
dengan perilaku politik uang telah memberikan kesempatan besar kepada para
calon yang tidak berkualitas dan hanya berhasrat untuk menang tanpa ada
kemampuan untuk mengelola daerah, lalu korupsipun akhirnya terjadi dimana-mana.
Bahkan orang-orang seperti ini hanya akan memikirkan dirinya dan kroninya, jika
kepalanya sudah korupsi, maka staf di bawanya juga akan ikutan korupsi.
Jika
kawan-kawan jeli melihat perhelatan pemilukada di DKI Jakarta, anda akan
melihat ada kelompok yang berbeda dari yang lain, yang getol menyuarakan
perlawanan terhadap pelaku politik uang, bahkan mereka bergerillya untuk
memantau pelaku-pelaku politik uang tersebut, jika tertangkap akan mereka seret
ke kantor polisi agar dihukum dan dijebloskan kedalam penjara. Mungkin
orang-orang yang memberi nama Relawan Victor Edison Simanjuntak (VES) ini telah
sadar bagaimana akutnya perilaku politik uang di republik ini.
Sekilas
melihat aksi-aksi yang getol mereka lakukan beberapa bulan terakhir ini
menunjukkan bahwa adanya harapan agar masyarakat dan calon kepala daerah bisa
sadar bahwa politik uang itu salah, malahan akan menyandera masa depan negara
jika terus-terusan terjadi.
Jika
harapan itu telah terjadi, maka akan terlahirlah kepala daerah yang berkualitas
dan mengabdikan dirinya dengan tulus melayani rakyat serta bersih dari
perilaku-perilaku korup.
Tangkap Pelaku Politik Uang |
Sebenarnya
kita ingin menuju peroses kedepan, agar calon-calon kepala daerah tidak perlu
lagi mengeluarkan biaya, jika perlu rakyatlah yang membiayai, agar setelah
berhasil menjadi kepala daerah, dia memiliki tanggung jawab moral yang besar
kepada rakyat yang membuat dia bekerja keras dalam mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Tentu hal ini bisa terjadi kalau calonnya memang benar-benar
berkualitas dan tidak hanya berhasrat untuk memburu kekuasaan semata.
Ayo kita bersepakat, mari kita awasi rame-rame,
dan bila perlu tangkap tangan pelaku politik uang dan kita jebloskan saja
mereka kedalam penjara. Ini untuk masa depan republik!
EmoticonEmoticon