Berita Teks Berjalan di TV One |
Siporsuk
Na Mamora - Saluran TV ONE, ahh... Sudah terlalu sering aku
gelisah dibuat beritanya, dulu waktu semasa Pilpres 2014 juga memunculkan
berita tentang kemenangan pasangan Capres yang bukan Jokowi-JK, tak bisa dipungkiri
memang, saya sangat kaget waktu itu dan jelas berita itu mengungkap sebuah
kebenaran dari ungkapan "Memang Beda" yang biasa di sebut-sebut di TV
ONE, benarlah memang, TV ONE memberikan berita yang berbeda, berbeda dari
kenyataan yang sebenarnya! Waktu itu, pasangan pemenang yang ditayangkan TV ONE
bukan Jokowi-JK, berbeda dari kenyataan sebenarnya bahwa Jokowi-JK yang menang.
Anda jelas tau, alasan kenapa saya harus
gelisah waktu itu, sudah pasti karena siaran itu memberitakan bahwa jagoanku
Jokowi-JK kalah dalam pertarungan Pilpres 2014.
Baiklah, mungkin itu hanya keresahan terbesar
dan sangat spektakuler masa itu, lagipula, kalau kita sama-sama resah satu
negara dibuatnya lumayan bisa meringankan beban pikiran bukan? Karena kita
semua sama-sama memikulnya, dampaknya juga hanya sebatas kekecewaan karena Capres
yang kita dukung ditayangkan dalam siaran tersebut kalah. Waktu itu jadi
trending topik juga karena perbedaannya dengan siaran TV yang lain, apalagi setelah
ada pengumuman resmi dari KPU RI.
Oke kita lupakan yang itu, sekarang bagaimana
kalau berita bohong soal potensi tsunami di TV ONE membuat penduduk 42 Kampung
di 11 Distrik Merauke Papua panik dan ketakutan? Astaga...! Mau lari kemana
lagi kitorang, tidak ada gunung disini kaka, tak mungkin lari ke Medan
tiba-tiba toh? (meniru logat papua). Lihat beritanya pada runing teks tayangan
videonya disini.
Tayangan running teks ini tidak hanya
sekali, tetapi berkali-kali lewat dalam video berita yang disiarkan di TV ONE
pada tanggal 2 Maret 2017, dimulai pada pukul 16.00 Wib dengan durasi total
video 60 menit 1 detik. Gambar yang berhasil saya tangkap dan tampikan diatas
adalah tayangan siaran video di menit ke 5 detik ke 55.
Kita tidak tau dari mana dan siapa narasumber
berita ini, tidak ditayangkan lengkap dan tidak jelas karena hanya sebatas
berita teks berjalan dengan redaksi seperti ini "42 Kampung di 11 Distrik Merauke Papua Rawan Terkena
Tsunami", jelas ini sangat berpotensi mengundang keresahan dan membuat
penduduk panik.
Sementara itu lembaga resmi, yaitu Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan
Geofisika Wilayah V melalui situsnya yang boleh di akses disini
pada tanggal 3 Maret 2017 pukul 16.48 membantah berita bohong yang
disiarkan TV ONE tersebut melalui Siaran Pers resmi bernomor UM.001/52/KBWV/III/2017,
dengan pernyataan tegas menyatakan berita yang disiarkan di TV ONE pada tangal
2 Maret 2017 TIDAK BENAR.
Siaran Pers BMKG Wilayah V Papua |
Lantas
pertanyaannya adalah :
Pertama,
bukankah sudah berkali-kali BMKG mengumumkan bahwa jika sewaktu-waktu kalau ada
isu dan pesan yang meresahkan tentang gempa dan tsunami menyebar agar
masyarakat dan media pemberitaan tidak terpengaruh dan tetap berpatokan pada
rilis atau pengumuman dari BMKG sebagai badan resmi negara yang mengurusi gempa
dan tsunami?
Kedua,
lantas darimana narasumber berita di TV ONE tersebut? Apakah motivasinya hanya
agar kelihatan "Memang Beda" dari media yang lain?
Ketiga,
apakah TV ONE mau bertanggungjawab jika masyarakat terprovokasi dan ketakutan akibat
berita itu?
Keempat,
kok media sebesar TV ONE ikut serta menyebarkan berita bohong/hoax?
Terkadang, saya juga sering mendapat
broadcast di BBM, WA dan SMS tentang gempa dan tsunami mengatas namakan BMKG,
hal itu sangat sering terjadi baru-baru ini di tempat saya, kebetulan di
Kabupaten Deliserdang sering terjadi gempa akhir-akhir ini, termasuk juga di
wilayah Medan atau secara umum Sumatera Utara. Tetapi saya langsung cek dari
website resmi BMKG, kalau tidak ada, saya tidak akan ikut menyebarkan broadcast
tersebut. Itu karena saya sudah berkali-kali membaca dan mendengar pengumuman agar
tidak gampang terpengaruh dari BMKG secara resmi.
Harapannya kita juga sebagai masyarakat
jangan langsung ikutan menyebarkan berita-berita seperti itu, terkadang ada
orang yang usil dan memiliki niat terselubung yang ingin mengambil keuntungan
dari berita-berita bohong seperti itu, kita tidak tau apa kepentingannya bagi
mereka yang meyebarkan.
Namun yang pasti di kampung halaman saya dulu
di tahun 2004 pernah terjadi pencurian dan perampokan di rumah-rumah tepi
pantai yang ditinggalkan warganya akibat terpengaruh dan terprovokasi oleh berita
bohong tentang tsunami yang akan terjadi, kebetulan saya berada di daerah
pesisir, Kecamatan Sorkam Barat, Kabupaten Tapanuli Tengah, tidak jauh dari
Aceh dan Nias. Beruntung kitorang masih punya gunung disana untuk tempat
mengungsi, kalaupun dulu itu benar, tetapi ternyata tidak terjadi apa-apa sampai
sekarang.
Tapi lagi-lagi kita bertanya dalam hati,
bagaimana masa depan republik ini kalau media-media pemberitaan sebesar TV ONE
ikut menyebarkan berita bohong? Lantas, media mana lagi yang harus kita
percayai sebagai patokan kita mengambil informasi yang benar?
Karena ini tulisan
tentang "Memang Beda",
maka sebutkan apa yang beda di berita TV ONE yang pernah anda lihat? Tidak
tertutup juga berita yang beda dari kenyataan sebenarnya yang diberitakan
media-media besar yang lain. Sebarkan dan tuliskan quote nya ya... Atau di
kolom komentar juga boleh.
EmoticonEmoticon