Friday, March 3, 2017

Ingin Terlihat Beda, Kali Ini TV One Sebarkan Berita Bohong

Berita Teks Berjalan di TV One
Siporsuk Na Mamora - Saluran TV ONE, ahh... Sudah terlalu sering aku gelisah dibuat beritanya, dulu waktu semasa Pilpres 2014 juga memunculkan berita tentang kemenangan pasangan Capres yang bukan Jokowi-JK, tak bisa dipungkiri memang, saya sangat kaget waktu itu dan jelas berita itu mengungkap sebuah kebenaran dari ungkapan "Memang Beda" yang biasa di sebut-sebut di TV ONE, benarlah memang, TV ONE memberikan berita yang berbeda, berbeda dari kenyataan yang sebenarnya! Waktu itu, pasangan pemenang yang ditayangkan TV ONE bukan Jokowi-JK, berbeda dari kenyataan sebenarnya bahwa Jokowi-JK yang menang.

Anda jelas tau, alasan kenapa saya harus gelisah waktu itu, sudah pasti karena siaran itu memberitakan bahwa jagoanku Jokowi-JK kalah dalam pertarungan Pilpres 2014.

Baiklah, mungkin itu hanya keresahan terbesar dan sangat spektakuler masa itu, lagipula, kalau kita sama-sama resah satu negara dibuatnya lumayan bisa meringankan beban pikiran bukan? Karena kita semua sama-sama memikulnya, dampaknya juga hanya sebatas kekecewaan karena Capres yang kita dukung ditayangkan dalam siaran tersebut kalah. Waktu itu jadi trending topik juga karena perbedaannya dengan siaran TV yang lain, apalagi setelah ada pengumuman resmi dari KPU RI.

Oke kita lupakan yang itu, sekarang bagaimana kalau berita bohong soal potensi tsunami di TV ONE membuat penduduk 42 Kampung di 11 Distrik Merauke Papua panik dan ketakutan? Astaga...! Mau lari kemana lagi kitorang, tidak ada gunung disini kaka, tak mungkin lari ke Medan tiba-tiba toh? (meniru logat papua). Lihat beritanya pada runing teks tayangan videonya disini.

Tayangan running teks ini tidak hanya sekali, tetapi berkali-kali lewat dalam video berita yang disiarkan di TV ONE pada tanggal 2 Maret 2017, dimulai pada pukul 16.00 Wib dengan durasi total video 60 menit 1 detik. Gambar yang berhasil saya tangkap dan tampikan diatas adalah tayangan siaran video di menit ke 5 detik ke 55.

Kita tidak tau dari mana dan siapa narasumber berita ini, tidak ditayangkan lengkap dan tidak jelas karena hanya sebatas berita teks berjalan dengan redaksi seperti ini "42 Kampung di 11 Distrik Merauke Papua Rawan Terkena Tsunami", jelas ini sangat berpotensi mengundang keresahan dan membuat penduduk panik.

Sementara itu lembaga resmi, yaitu Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika Wilayah V melalui situsnya yang boleh di akses disini pada tanggal 3 Maret 2017 pukul 16.48 membantah berita bohong yang disiarkan  TV ONE tersebut melalui Siaran Pers resmi bernomor UM.001/52/KBWV/III/2017, dengan pernyataan tegas menyatakan berita yang disiarkan di TV ONE pada tangal 2 Maret 2017 TIDAK BENAR.
Siaran Pers BMKG Wilayah V Papua

Lantas pertanyaannya adalah :

Pertama, bukankah sudah berkali-kali BMKG mengumumkan bahwa jika sewaktu-waktu kalau ada isu dan pesan yang meresahkan tentang gempa dan tsunami menyebar agar masyarakat dan media pemberitaan tidak terpengaruh dan tetap berpatokan pada rilis atau pengumuman dari BMKG sebagai badan resmi negara yang mengurusi gempa dan tsunami?

Kedua, lantas darimana narasumber berita di TV ONE tersebut? Apakah motivasinya hanya agar kelihatan "Memang Beda" dari media yang lain?
Ketiga, apakah TV ONE mau bertanggungjawab jika masyarakat terprovokasi dan ketakutan akibat berita itu?

Keempat, kok media sebesar TV ONE ikut serta menyebarkan berita bohong/hoax?
Terkadang, saya juga sering mendapat broadcast di BBM, WA dan SMS tentang gempa dan tsunami mengatas namakan BMKG, hal itu sangat sering terjadi baru-baru ini di tempat saya, kebetulan di Kabupaten Deliserdang sering terjadi gempa akhir-akhir ini, termasuk juga di wilayah Medan atau secara umum Sumatera Utara. Tetapi saya langsung cek dari website resmi BMKG, kalau tidak ada, saya tidak akan ikut menyebarkan broadcast tersebut. Itu karena saya sudah berkali-kali membaca dan mendengar pengumuman agar tidak gampang terpengaruh dari BMKG secara resmi.

Harapannya kita juga sebagai masyarakat jangan langsung ikutan menyebarkan berita-berita seperti itu, terkadang ada orang yang usil dan memiliki niat terselubung yang ingin mengambil keuntungan dari berita-berita bohong seperti itu, kita tidak tau apa kepentingannya bagi mereka yang meyebarkan.

Namun yang pasti di kampung halaman saya dulu di tahun 2004 pernah terjadi pencurian dan perampokan di rumah-rumah tepi pantai yang ditinggalkan warganya akibat terpengaruh dan terprovokasi oleh berita bohong tentang tsunami yang akan terjadi, kebetulan saya berada di daerah pesisir, Kecamatan Sorkam Barat, Kabupaten Tapanuli Tengah, tidak jauh dari Aceh dan Nias. Beruntung kitorang masih punya gunung disana untuk tempat mengungsi, kalaupun dulu itu benar, tetapi ternyata tidak terjadi apa-apa sampai sekarang.

Tapi lagi-lagi kita bertanya dalam hati, bagaimana masa depan republik ini kalau media-media pemberitaan sebesar TV ONE ikut menyebarkan berita bohong? Lantas, media mana lagi yang harus kita percayai sebagai patokan kita mengambil informasi yang benar? 

Karena ini tulisan tentang "Memang Beda", maka sebutkan apa yang beda di berita TV ONE yang pernah anda lihat? Tidak tertutup juga berita yang beda dari kenyataan sebenarnya yang diberitakan media-media besar yang lain. Sebarkan dan tuliskan quote nya ya... Atau di kolom komentar juga boleh.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon