Cuplikan Status Facebook Jonru |
Siporsuk
Na Mamora - Sepertinya tak ada habis-habisnya Jonru menyudutkan
Ahok, kali ini dengan mengatakan foto
Ahok saat bersalaman dengan Raja Salman adalah Hoax. Diketahui foto ini
merupakan hasil bidikan fotografer Istana Negara, Agus Suparto.
Siapa yang tidak tersinggung
kalau karyanya dikatain Hoax? Padahal dedikasi seorang Fotografer Istana tak
perlu kita ragukan lagi, pasti telah melewati uji kualifikasi yang sangat
ketat.
Sayangnya, rakyat penghuni bumi datar masih saja
terpengaruh dan percaya dengan tulisan Jonru di status facebook miliknya yang
menyatakan bahwa “Ahok Tidak Salaman Dengan Raja Arab”. Sungguh luar biasa
memang, kebenciannya terhadap Ahok dan Pak Jokowi telah mempengaruhi otaknya
sampai tidak waras lagi.
Jonru
Kejang-Kejang
Sebelumnya Jonru pernah mengatakan bahwa foto
Presiden Jokowi di Raja Ampat adalah editan, hasil editan photoshop, dan secara
otomatis berpendapat bahwa foto Presiden Jokowi yang beredar di media adalah
Hoax. Tulisan Jonru segera mengundang kemarahan Fotografer Istana Negara, emosi
dan geram, lalu berniat menuntut dan membawa kasus ini keranah hukum.
"Mau sembunyi kemanapun akan saya kejar
dan saya tuntut secara undang-undang" begitu bunyi salah satu komentar
dari Agus Suparto.
Alhasil Jonru pun menghapus dan
mengklarifikasi postingannya dengan alasan “khilaf” seperti yang bisa kita
lihat hari ini. Tetapi lagi-lagi postingannya terkesan tendensius, dan sama
sekali tidak menggambarkan niat minta maaf yang ikhlas, masih saja menyindir
orang lain dengan nada kebenciannya yang khas!
Kemudian hari ini cerita yang sama kembali
terulang. Jonru menyebut foto salaman Raja Salman dengan Ahok pada saat acara
penyambutan ketibaan Raja Arab Saudi tersebut di Bandara Halim Perdana Kusuma yang
menyebar di media adalah hoax. Tak lupa juga mengatakan bahwa para pendukung
Ahok sebagai pelaku pengeditan melalui pfotoshop, rasanya aneh sekali membaca
tulisannya, bagaimana mungkin foto yang menyebar di media mainstream dan
facebook resmi Ahok adalah hasil editan? Makin aneh kalau tiba-tiba Jonru
berubah sesaat menjadi ahli audio visual, jelas itu tidak keahliannya. Tapi
sayang seribu sayang, masih ada yang terpengaruh dengan tulisan dan
argumentasinya yang konyol itu.
Selanjutnya entah didasari rasa bersalah atas
kesaloahannya atau hanya sekedar tidak ingin dilaporkan kepada polisi lalu
kemudian berurusan dengan hukum, akhirnya postingan tersebut kembali hilang
dari beranda facebook Jonru, mungkin dihapus,
lalu muncul tulisan klarifikasi dan mengatakan hal yang sama kembali yaitu “khilaf”
namun tetap saja isinya bernada menyudutkan Ahok dan para pendukungnya. Lagu
usang yang kembali diputar dengan cara-cara lama.
Presiden Jokowi memang sudah sangat baik hati
menghadapi Jonru. Andai Presiden tidak menegur Fotografer Istana beberapa waktu
lalu, saat fotonya di Raja Ampat disebut editan-maka pasti hari ini Jonru mungkin
sudah mendekam didalam penjara. Tapi sepertinya Jonru malah memanfaatkan
kebaikan Presiden dengan kembali mengulangi kesalahan yang sama.
Fotografer
Istana sudah lelah hadapi rakyat bumi datar
Kesalahan Jonru sepertinya tidak mau diambil
pusing sama Fotografer Istana lagi setelah kembali mengatakan foto hasil
bidikannya adalah editan alias palsu.
"Percuma meladeni argumen seseorang
tanpa data dan fakta yang akurat. Saya memilih untuk berpikir waras dan
berpikir sehat agar tetap bisa bekerja profesional berdasar kompetensi"
kata Agus Suparto."
Kalau boleh saya menafsirkan komentar dari
pak Agus Suparto ini, kira-kira ada tiga kemungkinan.
Pertama
:
Berkaca dari teguran Bapak Presiden Joko Widodo kepada pak Agus Suparto terkait
kesalahan Jonru sebelumnya, mka saya meyakini bahwa Agus Suparto hanya kasihan
kalau orang seperti itu dimasukin penjara, yang ada nanti malah membuat surat
ke Presiden lagi untuk minta pengasihan, seperti kasusnya Buni Yani. Dalam hal
ini, Agus Suparto mungkin menurut saran Pak Jokowi yang masih berbaik hati
terhadap Jonru.
Kedua :
Sepertinya, Agus Suparto ingin mengajak kita agar tidak usah terprovokasi dengan
postingan Jonru yang tidak memiliki data yang akurat dan jauh dari fakta. Kata
singkatnya, kita yang waras dan sehat ini nggak usah dengarin si Jonru.
Ketiga
:
Kalau kita yang tidak percaya postingan Jonru adalah orang-orang yang waras dan
sehat, lalu yang percaya dengan Jonru...? ngeri bangat, berarti mereka tidak
sehat dan tidak waras lagi?
Yasudahlah, kita ikuti saja sikap pak Agus
Suparto ya, jangan ada yang tepancing, kita memilih pakai akal sehat dan waras
saja.
Pesan terakhirku untuk
Jonru, masih sehat kan lae Ginting? Bangunlah dari mimpi Bumi Datar-mu, dari
Medan aku senantiasa berdoa pada Tuhanku, mudah-mudahan lae jangan sampai
Sinting gara-gara kebencianmu terhadap Ahok dan Pak Jokowi, capek nanti perawat
di Rumah Sakit jiwa menghadapi orang-orang sepertimu, tapi kalau ngotot mau
bergabung bersama tokoh HTI di Kediri itu tak apa-apalah, lanjutkan saja.
EmoticonEmoticon