Monday, February 27, 2017

Anak-Anak Kita Lebih Hafal Mars Perindo Dibanding Indonesia Raya

Tags

Suber : Google.com
Siporsuk Na Mamora - Seorang mahasiswa bertanya kepada seorang anak yang umurnya masih sangat belia, pertanyaannya begini "dedek, lagu kebangsaan kita apa? coba nyanyikan dulu" setengah merayu, lalu dengan cepat dan dengan khas kekanak-kanakan yang menggemaskan, anak itupun menyanyikan lagu yang sering didengarnya dari televisi swasta nasional yang berada dibwah naungan MNC Group, apalagi kalau bukan Mars Partai Perindo? Ya ampun, untung saja mahasiswa tersebut tidak melanjutkan pertanyaannya dengan bertanya "siapa presiden kita?", kalau tidak, bisa jadi anak-anak itu menjawab dengan menyebut nama pemilik MNC Group Hari Tanoe.

Lalu dasarnya apa? Karena anak-anak lebih sering melihat dan mendengar Hari Tanoe berpidato politik dalam tayangan iklan televisi MNC Group dibandingkan dengan berita tentang Presiden Joko Widodo yang lagi bekerja dan blusukan ke daerah, termasuk ke proyek-proyek mangkrak, malah perbandingan tayangnya jauh, tiba-tiba tayang gak taunya beritanya tidak berimbang, malahan terkesan lebih banyak menyudutkan, harap maklum, dari awal memang MNC Group sudah gencar menyerang Jokowi melalui tayangan-tanyangan iklan di televisi yang bertujuan untuk menyudutkan, waktu itu Jokowi masih sebagai Calon Presiden.

Saya tidak tau persis kenapa dan dimana yang salah, kalau kita berfikir untuk mempermasalahkan si anak belia itu kenapa menjawab dengan menyanyikan Mars Partai Perindo, sudah pasti itu tindakan yang salah, karena anak-anak tetaplah dengan kepolosannya, mereka akan mengucapkan apa yang sering mereka dengar dan meniru apa yang sering mereka lihat, baik dalam lingkungan keluarga maupun dari tampilan layar-layar kaca televisi di rumah.

Setelah melihat kenyataan ini, saya berfikir keras apa sebenarnya yang salah dalam penyiaran kita, terutama MNC Group. Alih-alih mencari informasi, ternyata MNC Group telah berkali-kali ditegur KPI karena melakukan kesalahan dalam penyiaran, tidak hanya soal ketidak taatan terhadap aturan penyiaran seperti yang pernah diberitakan di VIVA.co.id, tetapi juga karena memberikan informasi yang tidak benar atau bohong melalui tayangan siaran televisi yang ada dibawah naungan group media tersebut. (lihat beritanya disini).

Ini benar-benar rekam jejak yang sangat tidak dibenarkan dan tidak patut untuk dicontoh, bayangkan berapa banyak masyarakat yang jadi korban akibat berita bohong tersebut. Kalau saja masyarakat mudah terprovokasi dan tidak melihat perimbangan informasi dari berita media lain, maka akibatnya bisa fatal dan berakhir chaos.

Sebentar kita telah melihat beberapa kebohongan yang pernah ditayangkan di televisi swasta nasional dibawah naungan MNC Group milik Hari Tanoe. Lalu apa pengaruh antara siaran televisi MNC Group dengan mental anak bangsa dan hubungannya dengan lagu Indonesia Raya?

Ini pertanyaan yang harus diselesaikan.

Pertama, soal tayangan di siaran televisi MNC Group, pernahkah kita benar-benar menghitung antara jarak tayangan iklan Partai Perindo dengan tayangan iklan Partai Perindo berikutnya? Atau pernahkan anda menghitung berapa kali iklan Partai Perindo tayang dalam satu hari di masing-masing televisi yang berada dibawah naungan MNC Group? Mungkin mulai hari ini kita harus benar-benar menghitungnya, tetapi hal ini tidak begitu penting, karena kesimpulannya sudah pasti "sangat sering", kesimpulan ini akan sama ketika anda menanyakannya kepada penduduk yang ada di kota dan di pelosok daerah yang masih terjangkau jaringan siaran televisi.

Kedua, coba anda bandingkan, antara siaran tayangan iklan Partai Perindo dengan tayangan lagu kebangsaan Indonesia Raya, manakah yang paling sering? Atau biar perbandingan tayangnya tidak terlalu jauh, masukkan juga tayangan lagu-lagu Nasional deh... Mungkin tak bisa sebanding juga ya? Itu sudah kuduga.

Sudah cukup dua ya...

Sebenarnya memperbandingkan antara lagu Kebangsaan Indonesia Raya dengan lagu Mars Perindo tidaklah etis, akan tetapi kenyataannya adalah eksistensi lagu Mars Perindo dikalangan anak-anak hari ini telah mengalahkan eksistensi lagu Kebangsaan Indonesia Raya, bahkan paling parahnya, anak-anak yang saya sebut diatas hafal betul dengan Mars Partai Perindo akan tetapi belum tau sama sekali lagu kebangsaan Indonesia Raya, ini pasti karena tayangan iklan Partai Perindo di MNC Group berlebihan! Akibatnya begini jadinya...

Bukankah lagu Kebangsaan Indonesia Raya diajarkan untuk memupuk rasa cinta, spirit jiwa nasionalis dan kebanggaan kita terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia? Siapakah yang akan mengenalkan dan menanamkan nilai-nilai ini kepada anak-anak bangsa kalau bukan salah satunya adalah media?

Hal-hal diatas menjadi alasan penting kenapa kita harus keras dalam mengkritisi penayangan siaran televisi di republik ini, dijaman yang serba digital ini, jangan sampai konten yang ditayangkan ditelevisi nasional menjadi virus penghancur generasi bangsa, apalagi virus itu disebarkan hanya untuk memenuhi hasrat kekuasaan dan rasa benci para pemiliknya, sehingga akal tidak lagi sehat, nurani tak lagi berbicara, hingga akhirnya berita yang dihasilkan adalah berita yang sangat tendensius dan lebih mengarah ke berita h-o-a-x!

Mudah-mudahan para pemilik media mainstream tidak serta merta mengesampingkan nilai-nilai hakiki dari tujuan sebenarnya pemberitaan media itu sendiri hanya demi kepentingan pribadi yang bersifat jangka pendek.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon