Aksi Pembakaran DVD Arti Batak Di Istana Raja Sisingamangaraja, Bakara, Humbanghasundutan |
Siporsuk
Na Mamora - Coba
perhatikan dengan seksama gambar yang saya lingkari dengan garis merah di atas.
Dilingkaran pertama ada keterangan
Istana Raja Sisingamangaraja. Itu artinya aksi pembakaran DVD hasil karya anak
bangsa bersuku Batak ini dilakukan di depan gerbang Istana Raja Sisingamangaraja
yang terletak di Huta Bakara, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbanghasundutan,
Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.
Dilingkaran kedua ada Gambar salib
dan foto sang penyanyi. Itu artinya, pembakaran ini tidak hanya pada karya
lagu-lagu Batak berjenis umum saja. Akan tetapi, lagu Rohani berbahasa Batak
juga dibakar disini.
Ini sangat membuatku kecewa,
mungkin juga anda semua yang melihat gambar ini.
Kenapa harus ada yang seperti ini?
FPI saja setau saya melakukan
"seruan pemboikotan", untuk tidak membeli atau menggunakan barang dan
jasa dari pelaku yang mereka anggap sedang "menista". Tidak sampai
pada situasi pembakaran karya intelektual orang lain.
Kini beberapa oknum orang Batak
melakukan provokasi terhadap masyarakat Batak di Bakara dan wilayah tapanuli
lainnya agar melakukan aksi pembakaran DVD artis Batak pendukung Anies-Sandi.
Citra kita orang Batak benar-benar
di rusak oleh oknum-oknum simpatisan partai yang melakukan provokasi seperti ini.
Hanya karena perbedaan pandangan politik.
Kelakuan kita ternyata tak lebih rendah
dari para cecurut kaum sumbu pendek di negeri ini.
Seharusnya tindakan atau aksi-aksi
seperti ini tidak terjadi di Tanah Batak, apalagi itu dilakukan di Istana Raja
Sisingamangaraja.
Karya mereka para seniman dan artis
Batak ini pasti lahir dari usaha, jerih dan susah payah. Tujuannya hanya untuk
merawat, mengenalkan dan mempopulerkan seni dan budaya kita sendiri lewat seni
tarik suara. Dan disitu poinnya bahwa karya mereka para seniman dan artis Batak
ini harus kita apresiasi penuh sebagai seniman. Tanpa memandang arah pandangan
dan pilihan politik. Karena pandangan politik itu adalah hak sekaligus
kewajiban sebagai warga negara yang baik. Terlebih karena mereka adalah bagian
dari kita sendiri, orang Batak.
Nilai positif yang harus kita
hargai adalah bahwa mereka sudah berkontribusi mengabadikan, merawat dan
mempopulerkan seni dan budaya Batak. Lalu kita, apa yang sedang kita lakukan?
Kenapa harus terjadi aksi
pembakaran DVD hasil karya seni orang Batak sendiri? Pemboikotan? Memboikot
karya seni dan budaya sendiri? Apakah kita masih waras?
Ini tidak masuk akal sama sekali.
Kecuali satu-satunya dari sisipandang kepentingan politik.
Karena politik itu jahat jika
disalah artikan dengan aksi-aksi seperti ini yang cenderung pada keinginan
pemaksaan kehendak pilihan politik.
Bagi siapapun, kedepan tidak boleh lagi ada
aksi-aksi politik identitas seperti ini, atas alasan apapun. Kita harus
benar-benar dewasa berdemokrasi. Salah satunya dengan menghargai perbedaan
pilihan politik.
EmoticonEmoticon