Foto : Ruhut Sitom |
Siporsuk Na Mamora -
Bang Ruhut Sitompul tidak malu-malu lagi mengakui bahwa dirinya siap bertugas
ke eksekutif, abang itu sudah tidak mau lagi berada atau kembali ke legislatif.
Jangan berfikir negatif dulu ya... Tidak mau bukan berarti Bang Ruhut Sitompul sudah
malas mengabdi dan berbuat yang terbaik untuk Bangsa dan Negara ini.
Bekerja
di DPR RI selama ini, bang Ruhut Sitompul tergolong orang yang sangat getol dan
sumngguh-sungguh mengemban tugasnya sebagai legislatif. Tak jarang kritik terhadap
kawan-kawan sejawatnya dia lontarkan juga, pasalnya banyak yang ngebacot tak jelas, tidur dan manfaatin
fasilitas Negara untuk kepentingan pribadi dan keluarga.
Lah...
Kenapa Bang Ruhut Sitompul harus marah atau sewot
gitu? Kan tinggal ngikut saja kayak yang lain, biar sama-sama menikmati. Stop
dulu, abang itu bukan tipe pejabat murahan seperti si Zonk dan pejabat teras
Sumatera Utara itu. Baginya, memakai fasilitas negara untuk kepentingan
pribadi, apalagi untuk keluarga, itu kelakuan sangat tidak etis sebagai pejabat
Negara, dalam UU itu juga tergolong korupsi. Kalian fikir abang kita ini
kekurangan ongkos untuk liburan, ongkos anak ke luar negeri atau ongkos keluarga
ke pesta? Raja minyak dari Medan jangan disepelekan dong, uang mah udah banyak.
Menjadi pejabat baginya adalah pengabdian untuk Bangsa dan Negara, tidak lebih
dari situ!
Maka,
jangan bingung juga kalian ketika Bang Ruhut Sitompul tidak lagi menjabat DPR
RI, pasalnya, abang itu mengaku bahwa pendapatannya bisa lebih dari sekedar
gaji sebagai DPR RI. Dapat uang Rp 5 miliar itu gampang, lebih cepat dapat dari
luar ketimbang berharap sama gaji sebagai DPR RI selama 3 tahun terakhir ini. Sebenarnya
memang dari sononya sudah kaya duluan. Jauh berbeda dari pejabat yang lain,
kayanya setelah menjabat, darimana lagi itu coba kalau bukan dari korupsi.
Banyak
yang bilang kalau keluar dari DPR RI, maka karir Bang Ruhut Sitompul akan habis,
redup dan hilang dari dunia perpolitikan, yang benar saja.
Sebenarnya,
awalnya aku kecewa saat mendengar keputusan Bang Ruhut Sitompul mengundurkan
diri dari Anggota DPR RI, kenapa? Karena rasa-rasanya sayang gitu. Bukan jabatannya
yang sayang ya, tetapi sayang orang seperti dia yang vokal dan tidak korupsi keluar
dari DPR RI. Dia masih dibutuhkan disana, menurutku. Tetapi, rasa kecewaku
terobati sudah, karena keputusan itu bukan menunjukkan sikap yang kalah, akan
tetapi merupakan sikap jantan yang harus diambil atas konsistensinya mendukung
Ahok maju di Pilkada DKI Jakarta. Waktu itu partainya mengajukan calon yang
lain, jadi secara otomatis dia harus keluar, supaya bisa bebas memberi dukungan
sepenuhnya untuk Pak Ahok. Bukan hanya itu, abang itu juga ingin mendukung
Presiden Joko Widodo dalam menjalankan roda pembangunan di Negara ini, tentu
akan sulit kalau dia masih terikat dengan partainya yang terkesan selalu
netral, tapi dibelakang nikam.
Keputusan
mengundurkan diri dari keanggotaan DPR RI sepertinya juga dibarengi dengan
kemantapan sikapnya yang sudah siap beralih posisi, posisi yang saya maksud
adalah dari legislatif ke eksekutif. Sudah capek
jadi pengawas terus kurasa abang ini, hingga akhirnya mau mencoba sebagai
pelaksana pembangunan dipemerintahan. Mungkin karena akan lebih real dan lebih
leluasa dalam mengarsiteki pembangunan Bangsa dan Negara.
Lalu
pertanyaannya, kemanakah Bang Ruhut Sitompul akan berlabuh? Eksekutif itu
banyak, mulai dari Kepala Daerah, Lembaga, Staff Kepresidenan, Menteri sampai Wakil
Presiden dan Presiden. Kalau Presiden dan Wakil Presiden sudah pasti tidak
mungkin untuk sekarang ini. Jadi kemungkinan hanya 4, yaitu Kepala Daerah, Lembaga,
Staff Kepresidenan dan Menteri.
Kalau
dari segi kesiapan Bang Ruhut Sitompul sendiri, tentu tidak diragukan lagi,
dalam beberapa kali mrmbari keterangan di media nasional, beliau mengatakan
sudah siap menuju pengabdian yang baru di eksekutif. Ini buktinya, saya kasih
kutipan beritanya dari media detik[dot]com.
"Aku di eksekutif sajalah, nggak mau lagi legislatif. Sabarlah nanti, ojo kesusu"
Sebenarnya
saya menaruh curiga, apa mungkin Bang Ruhut Sitompul akan jadi Menteri?
Pasalnya isu reshuffle kabinet kerja Presiden
Joko Widodo juga santer terdengar baru-baru naik kepermukaan, seperti yang
diberitakan dalam media liputan6[dot]com.
Walaupun isu ini dibantah Presiden Joko Widodo melalui juru bicaranya Johan
Budi, tetapi tetap saja, bahwa isu ini penting menjadi bahan pertimbangan para
penikmat berita-berita terkait isu politik. Kenapa tetap harus dipertimbangkan?
Hal ini mengingat kejadian 2 kali resuffle
yang telah dilakukan Bapak Joko Widodo
sebelumnya, yang senyap dan tiba-tiba, tidak terprediksi oleh
masyarakat. Apapun keputusannya, saya sebenarnya tetap bangga dan mendukung.
Ini baru kemungkinan pertama.
Kemungkinan
kedua, Bang Ruhut Sitompul akan bertarung di Pilkada Sumatera Utara yang akan
digelar tahun 2018 mendatang. Kalau yang ini saya baru sor kali. Karena Sumatera Utara membutuhkan pemimpin yang bersih,
jujur dan tegas dalam memimpin. Ketegasan, kejujuran dan tidak korupsi adalah
karakter pemimpin yang sangat dibutuhkan
Provinsi Sumatera Utara. Kenapa demikian? Karena perilaku korupsi sudah merajalela
di daerah ini. Selama 2 kali berturut-turu Gubernur Sumatera Utara ditangkap
KPK, begitu juga dengan Walikota dan beberapa Bupati di daerah. Ini menunjukkan
bahwa provinsi ini sudah sangat rusak, baik kepemimpinannya, birokrasi dan juga
sistemnya. Untuk itu perlu pemimpin yang mampu mendobrak seperti Bang Ruhut
Sitompul.
Tidak
hanya sampai disitu saja, ada hal yang paling penting sebenarnya, terkait
pelaksanaan dan pengawalan ketat atas realisasi program Presiden Joko Widodo di
Sumatera Utara. Antara lain pembangunan jalan tol trans Sumatera, KEK Sei
Mangke, Pelabuhan Kuala Tanjung, dan yang tidak kalah penting adalah program
revitalisasi kawasan wisata Danau Toba menuju 10 destinasi wisata unggulan
Nasional. Tentu Presiden sangat membutuhkan orang yang pekerja keras dan bisa
mencapai target sesuai yang direncanakan Presiden, mengerti program Nawa Cita
Jokowi-JK, dan paling penting adalah Kepala Daerah yang bisa sejalan dengan
pemerintah pusat. Semua poin rasanya terpenuhi oleh sosok Bang Ruhut Sitompul,
terkhusus untuk poin yang terakhir, jelas ini adalah hal yang tidak bisa
diragukan lagi.
Inilah
yang membuat sebenarnya kenapa saya lebih sepakat Bang Ruhut Sitompul ini pulang
ke Medan saja, untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumatera Utara tahun
2018. Tujuannya supaya makin mantab dulu kampung kita ini bang.
Dari
beberapa pengamatan dan survey kecil-kecilan yang kulakukan, banyak orang yang
sepakat jika abang mencalon Gubernur Sumatera Utara. Bahasa medannya, meraka sor kali sama abang.
Jangan
tanya aku bang soal kalkulasi politik, aku tak paham banyak soal itu, tetapi
yang jelas, abangkan masih kader Partai Demokrat? Dan dengar-dengar juga bahwa
abang masih disayang sama pak mantan. Ya sudah, gas sajalah bang, daripada
orang-orang korup itu lagi yang jadi Gubernur? Nanti ditangkap lagi sama KPK
karena kasus korupsi, gitu-gitu ajalah udah kampung kita ini bang.
EmoticonEmoticon