Wednesday, May 3, 2017

Pak Kapolda Metro Jaya, Ini Bukti dan Saksi Pelaku Pembakaran Bunga Ahok

Foto Diambil dari Berbagai Sumber
Siporsuk Na Mamora - Sungguh ironi ketika kita melihat sikap dari Kepolisian Daerah Metro Jaya yang terkesan mendiamkan dan berpura-pura tidak melihat kenyataan atas adanya instruksi pembakaran karangan bunga ucapan semangat dan cinta masyarakat kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot  yang ditempatkan di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat oleh para buruh pada aksi "May Day" (1/5/2017) beberapa hari yang lalu.
Kesan tidak mau tau ini sangat janggal ketika Polda Metro Jaya beralasan "seolah-olah" tidak melihat dan mengetahui adanya instruksi pembakaran secara langsung dari orator kelompok buruh pada saat melakukan aksi May Day yang bertempat di depan Kantor Balai Kota DKI Jakarta.
Alasan diatas sangat tidak tepat, apalagi alasan-alasan ini keluar dari pihak kepolisian seperti diberitakan dalam media KOMPAS.com ini. Tak seharusnya Polisi mengeluarkan alasan seperti itu, terlebih karena Polisi merupakan alat negara yang memiliki tugas untuk menjaga keamanan segenap masyarakat Indonesia yang diperlengkapi dengan segala fasilitas dan badan-badan khusus, seperti badan intelijen dan tim ahli forensik.
Jangankan dengan bantuan para intelijen dan tim forensik, kita sebagai masyarakat awam bisa melihat, mendengar dan mengetahui siapa yang memerintahkan massa buruh untuk melakukan pembakaran, dari kelompok buruh yang mana serta siapa saksi yang bisa dimintai keterangan terkait aksi pembakaran karangan bunga tersebut.
Sudah sangat jelas kelihatan di depan mata masyarakat luas melalui tayangan video yang bisa dilihat di situs YOUTOBE.com ini.
Untuk sekedar membuka mata masyarakat dan pihak kepolisian dalam kasus dugaan adanya instruksi pembakaran karangan bunga Ahok-Djarot, saya paparkan beberapa fakta dibawah ini sesuai dengan kemampuan analisis saya sebagai orang awam.
1. Perintah Pembakaran Bunga Ahok-Djarot Berasal Dari Mobil Komando Aksi Buruh
Dalam tayangan video aksi pembakaran diatas yang telah menjadi viral di media sosial, kita bisa dengan jelas mendengar bahwa perintah untuk membakar karangan bunga Ahok bersumber dari mobil komando aksi buruh.
Ini penggalan isi kalimat perintah untuk membakar karangan bunga Ahok yang diinstruksikan sang orator provokatif kepada massa aksi buruh.
"... Kita katakan bahwa Balai Kota harus bersih, Balai Kota harus bersih dari sampah (karangan bunga) yang tidak jelas ini. Ini sampah kawan-kawan, jangan - suara tidak jelas - sampah!
Kita bakar hari ini, kita bersihkan siang ini. Hidup buruh! Hidup buruh!
Jadikan satu, jadikan satu, jadikan satu kawan, jadikan satu tumpukan! Kita bersihkan Balai Kota dari ucapan-ucapan yang nggak jelas! Dari ucapan-ucapan yang belum legowo! Dari ucapan-ucapan yang belum move on! Udah kalah tau!..."
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, siapakah orator pemberi perintah untuk membakar karangan bunga Ahok tersebut? Silahkan lihat terlebih dahulu foto yang sudah saya nomori diatas.
Gambar nomor 1 menunjukkan orator provokatif yang memberi perintah untuk mengumpulkan dan lalu membakar karangan bunga Ahok. Atribut yang dipakai oleh sang orator sama persis sama dengan atribut yang dipakai massa aksi pada gambar mor 3.
Hal ini menunjukkan bahwa orator adalah bagian dari organisasi F SP LEM SPSI.
Untuk lebih jelas, perhatikan gambar nomor 2 dan nomor 5. Hal ini menunjukkan dengan jelas bahwa mobil komando yang dipakai sang orator untuk memberi perintah pembakaran bunga Ahok adalah mobil komando F SP LEM SPSI (Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia).
Dalam gambar nomor 4, terlihat seseorang berdiri di atas mobil komando yang sama dengan yang digunakan sang orator provokatif yang ada di gambar nomor 1. Manusia berambut putih yang sedang berorasi sambil mengacungkan tangan meninju ke arah langit ini adalah tak lain adalah Sekretaris Jenderal DPP F SP LEM SPSI, Ir. Idrus, MM.
Untuk melihat struktur kepengurusan DPP F SP LEM SPSI, silahkan lihat di situs resmi FSLEMSPSI.or.id ini.
2. Saksi Yang Patut Dimintai Keterangan Perihal Instruksi Pembakaran Bunga Ahok
Ada beberapa orang yang menurut saya layak dimintai keterangan, antara lain :
Pertama, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Jupan Royter. Dalam keterangannya di berita yang dirilis KOMPAS.com ini, beliau mengatakan dengan tegas bahwa instruksi atau ajakan untuk membakar karangan bunga Ahok berasal dari mobil komando lembaga buruh F SP LEM SPSI yang sedang berunjuk rasa.
"Oknum (Instruksi pembakaran) udah jelas dari mobil komando. Kan ada ajakannya. Ada pasti dong ada rekamannya"
Kedua, Ir. Idrus, MM yang tak lain adalah Sekjen DPP F SP LEM SPSI yang juga berada ditempat. Beliau mengambil alih mobil komando setelah pembakaran karangan bunga berlangsung.
Maka untuk itu, beliau tau persis siapa oknum yang sebelumnya memegang kendali mobil komando, yaitu sang orator provokatif yang memberikan instruksi penumpukan sampai pembakaran karangan bunga Ahok.
3. Bukti Video Instruksi Pembakaran Karangan Bunga Ahok
Saya telah mengecek beberapa video yang digunakan media-media mainstream, semuanya memang tidak memuat dengan lengkap, terkhusus video orator yang berisi ajakan dan instruksi pembakaran bunga Ahok. Mungkin ada alasan-alasan khusus sehingga media-media mainstrim memotong videonya.
Tetapi ada vidio yang lengkap memuat detik-detik sebelum dan sesudah api di tumpukan karangan bunga membubung ke langit. Keasliannya tidak diragukan lagi, hal ini dibuktikan dengan kesesuaian antara suara dalam video dan gerakan sang orator.
Selain itu, keaslian video ini juga menjadi semakin akurat karena sejalan dengan keterangan yang diberikan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Jupan Royter yang telah saya tuliskan di atas.
Tonton video yang sudah menjadi viral di jagat media sosial dibawah ini. Video tersebut bersumber dari YOUTOBE.com yang diposting oleh akun bernama Ziendoo Sang Pelaut.
Pengusutan kasus pembakaran ini menjadi penting, karena telah melakukan pengrusakan dan menimbulkan keresahan warga. Lagipula, aksi ini tidak sesuai konteks aksi buruh saat itu. Terlebih bunga tersebut tidaklah menjadi pengahalang aksi.
Aksi pembakaran ini menjadi semakin serius karena diduga ada dugaan politisasi buruh, perbuatan anarkis dan terlebih adanya kemungkinan kebencian yang mendalam antar pendukung Ahok atau Anies pada Pilkada DKI Jakarta yang lalu.
Dugaan ini bukan tanpa alasan. Bunga yang dibakar para buruh adalah bunga ucapan semangat dan juga cinta masyarakat kepada Ahok-Djarot yang kalah dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta pada putaran kedua. Sedangkan yang membakar karangan bunga tersebut adalah buruh yang tergabung dalam F SP LEM SPSI, yang tak lain adalah pendukung Anies-Sandi pada Pilkada DKI Jakarta. Untuk memastikannya, silahkan baca artikel dalam situs resmi F SP LEM SPSI.or.id ini.
Untuk para buruh yang terlibat aksi pembakaran tersebut, saya sarankan untuk melamar secepatnya menjadi tim oranye (PPSU) Pemprov DKI Jakarta. Agar bisa leluasa membersihkan pekarangan Balai Kota DKI Jakarta, apalagi anda akan diberi gaji oleh Ahok-Djarot diatas UMP DKI Jakarta 2017.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon