Wednesday, May 10, 2017

Situs Tempo.co Yang Selalu Nyerang Ahok Jadi Korban Amukan Hacker

Tampilan Situs Tempo.co Setelah Diretas Hacker
Siporsuk Na Mamora - Penahanan Ahok sepertinya tidak hanya mencuri perhatian masyarakat yang tergerak untuk menyuarakan pembebasan Ahok melalui gerakan-gerakan di dunia nyata saja. Namun, juga mengundang perhatian dan empati para orang-orang yang hidup dan ahli dunia internet.
Dunia kita memang sedang berevolusi, jaringan internet telah mengambil peran penting kehidupan manusia dalam menyuarakan aspirasi dan kreativitasnya masing-masing.
Perobahan ini sangat membantu sekaligus menambah ruang bagi kehidupan manusia, ada banyak manfaatnya, terutama tentang efisiensi penyampaian pesan antara manusia dengan manusia yang lain, tak mengenal batas jarak dan waktu.
Terkhusus dalam dunia pemberitaan, kehadiran jaringan internet sangat mempengaruhi penyebaran berita dan informasi yang ingin disampaikan kepada publik.
Situs majalah berita tempo.co merupakan situs terkemuka yang ada di Indonesia. Majalah berita ini sangat terkenal sejak awal berdirinya yang di sutradarai oleh Gumawan Huhammad, seorang penulis senior dan sudah banyak makan asam dan garam dunia jurnalistik, bahkan tak hanya setingkat Indonesi, kemampuannya juga sudah diakui dunia Internasional.
Namun sayang, majalah berita ini saat ini tak lagi sebagus yang dulu dimasa awal-awal kemunculannya.
Kita sangat ingat sekali bahwa majalah berita ini dulu sangat disenangi masyarakat karena gencar memberitakan berita yang tidak dapat dilihat masyaraka umum, atau dengan kata lain selalu memberitakan berita peristiwa yang berusaha ditutup-tutupi pemerintahan Orde Baru. Disitulah awal mulanya naiknya eksistensi majalah berita ini. Eksistensi mereka sekaligus menjadikan majalah berita ini sebagai penentu pembentukan opini di masyarakat.
Sekarang sangat berbeda ceritanya dengan masa lalu, bahkan beberapa kali situs ini terkesan syarat dengan pemberitaan yang sengaja dipesan oleh orang-orang yang berkepentingan, dan mendisain beritanya seolah-olah sedang mengkritisi pemerintahan, tapi ternyata banyak yang tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Boleh dibilang, sudah kehilangan jati diri pemberitaannya sendiri.
Dalam ruang lingkup yang lebih kecil, majalah berita Tempo dengan situs resmi tempo.co ini sering menyajikan pemberitaan yang selalu menyerang kebijakan Ahok yang kala itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Baik soal reklamasi dan soal korupsi e-KTP yang baru-baru ini membuming dimasyarakat Indonesia.
Semua masyarakat tau kala itu, saat pembahasan proyek e-KTP di Komisi II DPR RI yang didalamnya juga ada Ahok, Ahok adalah orang yang sangat vokal dalam mengkritisi rumusan proyek tersebut. Jadi mustahil kalau Ahok menerima uang korupsi dari dana proyek e-KTP tersebut. Jangankan menerima, mungkin tidak akan ada orang yang berani menawarkan uang korupsi tersebut kepada Ahok, karena tau bakalan ditolak mentah-mentah!
Namun, majalah berita Tempo dalam satu edisi yang menyoroti korupsi e-KTP menempatkan foto Ahok di sampul depannya, seolah-olah Ahok ikut menerima uang tersebut. Padahal jelas-jelas dalam surat dakwaan saksi korupsi dana e-KTP tidak ada menyebutkan nama Ahok.
Hal serupa -pemberitaan wah dan menggelegar- malah tidak dilakukan pemberitaan terhadap pelaku-pelaku korupsi yang lain, seperti Setya Novanto, dkk. Ini aneh kan?
Kasus di atas masih sebagian kecil, yang lain masih banyak yang belum saya sebutkan.
Kembali ke fenomena Ahok yang banyak menarik simpatik dan empati masyarakat dunia, segenap lintas profesi dan kedudukan. Mulai dari masyarakat ekonomi paling rendah sampai masyarakat ekonomi paling tinggi. Mulai dari masyarakat biasa sampai para pejabat tinggi.
Kenapa animo masyarakat sangat tinggi terhadap kasus yang menjerat Ahok? Itu karena Ahok adalah orang yang jujur dan tulus bekerja untuk bangsa ini melalui jabatan yang dia tempati, itu tidak hanya sekarang saja, bahkan semenjak dia terjun dalam dunia politik. Tak ada hal yang lebih penting baginya selain melayani masyarakatnya.
Semua pengabdian, kerja keras, kejujuran dan ketulusannya melayani dan mengabdikan diri untuk rakyat dan bangsa Indonesia seolah-olah tidak bermakna sedikitpun bagi penegak hukum Indonesia yang baru-baru ini menjebloskannya kedalam penjara. Pembelaan dan kesaksiaannya dihitung NOL oleh hakim PN Jakarta Utara.
Disisi yang lain, ada Habib Rizieq yang nyata-nyata telah menistakan agama Kristen, berbuat onar bersama kelompoknya. Mereka-mereka inilah yang selama ini menekan dan mengintervensi pengadilan dan kepolisian agar segera memenjarakan Ahok atas kasus dugaan penistaan agama Islam. Tak segan-segan, mereka melebeli Ahok dengan sebutan Kafir dan tidak pantas memimpin Jakarta yang mayoritas beragama Islam. Ego mayoritas mereka mainkan disini untuk menekan kaum minoritas.
Dasar yang mereka pegang teguh adalah unsur ketidak sukaan dan rasis. Karena hal itu sajalah yang bisa memancing emosi kelompok-kelompok agamais fundamentalis di negeri ini.
Ternyata, polisi dan pengadilan tidak seberani saat mengadili Ahok untuk menangkap Habib Rizieq yang juga berstatus sebagai terlapor.
Setelah semua tekanan dan kasus-kasus yang dituduhkan kepada Ahok, saat ini secara tiba-tiba majalah berita Tempo dan Gunawan Muhammad berbalik arah, entah pura-pura bersimpati dan berempati kepada Ahok atau sekedar untuk mengambil momen agar masyarakat tertarik kembali kepada media ini dengan memanfaatkan tingginya animo masyarakat dunia terhadap Ahok. Hanya Tuhan dan pemiliknya yang tau.
Kedua fakta inilah yang membuat Hacker geram dan marah terhadap majalah berita Tempo.
Tepat tengah malam pergantian hari Rabu (10/5/2017) dan hari Kamis 911/5/2017) ini, terlihat situs resmi majalah berita Tempo.co diretas para hacker yang bersimpati terhadap Ahok.
Hacker yang mengatas namakan diri Rizeq Shihab ini kemudian membubuhkan foto Habib Rizieq yang sedang orasi pada saat demo menuntut ahok membubuhkan pesan singkat, yaitu "BEBASKAN AHOK". Seolah-olah ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat Indonesia, bahwa Habib Rizeq yang menyuarakan itu.
Aksi peretasan ini juga sekaligus menyampaikan pesan kepada majalah berita Tempo yang selama ini giat menyerang dan memburuk-burukkan Ahok agar kedepan Tempo memberitakan berita yang benar dan jangan sibuk menjelek-jelekkan Ahok yang dinilai sebagai pemimpin yang jujur dan anti korupsi.
Selamat untuk hacker "Rizieq Shihab", aksimu mewakili rasa dongkol seluruh masyarakat atas pemberitaan majalah berita Tempo selama ini.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon