Monday, February 19, 2018

Gol Akhir Dibalik Mobilisasi Isu PKI

Tags

Kumpulan Berita Terkait Isu PKI/By : Relawan Kuraih
Isu PKI masih saja menjadi konsumsi pokok beberapa pendukung politik dan partai politik tertentu di Indonesia.
SMRC secara berani membuat suatu penelitian khusus soal isu PKI, dan hasilnya sangat mencengangkan... Ternyata menurut SMRC, isu kebangkitan PKI dimobilisasi oleh partai tertentu, yaitu Gerindra dan PKS. Wew...
Menaikkan isu kebangkitan PKI dan menciptakan kegaduhan dengan upaya-upaya penyerangan terhadap tokoh-tokoh agama dan rumah ibadah, rasanya ini seperti upaya setali silang yang akan selalu dimassivekan hingga 2019. Mungkin ada oknum intelektualnya di balik kejadian-kejadian dan kebangkitan dua isu utama di atas.
Memobilisasi isu kebangkitan PKI ditambah meningkatnya serangan terhadap tokoh agama dan rumah ibadah akan menyempurnakan tuduhan serta menciptakan "frame" bahwa pemerintah sekarang - Joko Widodo - gagal memimpin dan membenarkan bahwa di era ini PKI memang ada.
Inilah yang harus kita waspadai dan harus dipandang secara kritis.
Ada teori politik yang secara sederhana analoginya begini, "ibarat seorang peneliti, dia menciptakan virus, lalu menyebarkannya ke manusia hingga semua terjangkit virus tsb, kemudian di akhir tampil seolah menjadi pahlawan pemberi obat penawar kepada manusia."
Setelah di amat-amati, begitulah kita memahami kasus ini,
Tuduhan Jokowi dalah PKI kini sudah tak lagi begitu seksi, meskipun hemat saya berpendapat bahwa tuduhan tersebut akan semakin di massivekan dan diperluas kepada PDI-P sebagai partai tempat Jokowi bernaung dan kepada para pendukung memerintah hingga 2019 mendatang. Sekali Jokowi salah langkah/terpeleset, habislah di bully lagi, di demo lagi dengan demo berjilid seperti Ahok dulu.
Dibelakang ada yang malu-malu melirik dan mengamati, membuat kebijakan "konyol" di Ibu Kota, yang penting rame di media. Ada juga statemen yang di atur dengan rapih kata per-kata - nggak penting isi dan kualitas kata-katanya, yang penting panjang dan indah di dengar orang-orang tolol itu - yang bertujuan agar publik menyalahkan Jokowi, dan kebijakan pemimpin Ibu Kota terdahulu. Sesekali mengatur posisi sebagai orang yang terzolimi oleh Jokowi, kemudian pasang muka-muka kasihan dan berdiam sementara meninggalkan kebiasaan dengan kata-kata indah + "konyol" itu.
Setelah itu, di dalam istana telah ada serigala tua bertengger, yang siap menggerogoti Pak Dhe dan membuat suasana tidak kompak, dan tak malu-malu lagi menyahuti dan selalu memberi tepukan tangan kencang setiap kebijakan anak asuhnya di Ibu Kota meski "konyol", kakek tua itupun tak ragu-ragu memasang taruhan besar di awal demi mendapat dukunagan dana dan dukungan partai terhadap anak asuhnya di pilpres 2019. Dalam hatinya, "mudah-mudahan bisa tampil jadi KUDA HITAM".
Saya berharap, senantiasa bisa berpindah ke lain hati dari Jokowi, semoga hal itu terjadi hanya karena adanya sosok yang lebih baik dari Jokowi yang terlahir.
Semoga juga saya ngak sedih karena tidak bisa juga berpindah ke lain hati, tetapi dipaksa harus menerima Indonesia dipimpin si "konyol" dan atau si "capres abadi" itu hanya karena masyarakat termakan isu yang sengaja diciptakan untuk menyingkirkan Pak Dhe Jokowi di pilpres 2019.
Pak Jokowi, saya suka beliau tetap santai, sederhana dan tidak ambisius. Ku maknai gelagat ini sebagai gelagat "sifat" Jokowi yang masih sama sampai hari ini.
Tapi, rakyat dan relawan pendukung Jokowi harus tampil ambisius, garang dan bulat tekat memenangkan Presiden Joko Widodo​ dua periode! Upaya itu harus kita mulai dari sekarang.
h o r a s !

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon