Anies Baswedan |
Siporsuk
Na Mamora - Seharusnya
malam ini ada acara spektakuler di Kompas TV yang dibawakan oleh namboru kita
Rosiana Silalahi atau yang dikenal dengan nama panggung Rosi, acara ini
merupakan acara debat kedua yang paling ditunggu-tunggu oleh para pemilih di
Jakarta setelah acara Mata Najwa beberapa waktu yang lalu.
Saya adalah salah satu orang yang
juga menanti-nanti acara ini, berharap ada keseruan yang baru bisa saya
dapatkan untuk dijadikan bahan pelajaran.
Namun sayang, sampai acara dimulai,
Anis-Sandi tidak nampak di Djakarta Theather XXI, lokasi tempat dimana acara
debat akan dilaksanakan.
Berbeda halnya dengan Anies yang
tak kunjung muncul, disini sudah ada terlihat Pak Basuki Tjahaja Purnama yang
sudah berada di ruang tunggu sambil menunggu panggilan dari sipembawa acara
untuk masuk ke panggung.
Sebelumnya, twitter diramaikan
dengan tagar #AniesTakutDebat sejak sore tadi, bahkan tagar ini menempati
urutan puncak tertinggi di twitter.
Kemudian para nitizen akan
bertanya, apa yang membuat Anies tidak hadir? Tagar #AniesTakutDebat seolah
menjadi jawaban atas ketidak hadiran seorang Anies dalam debat kali ini.
Mudah-mudahan ada klarifikasi secepatnya terkait alasan sebenarnya atas ketidak
hadiran Anies dalam acara debat ini.
Sejak acara debat di Mata Najwa,
Anies memang kerap jadi bulan-bulanan para nitizen, mulai dari DP 0, sikapnya
yang emosional dalam menanggapi pernyataan maupun pertanyaan, hingga puncaknya,
yaitu pernyataan atas keinginannya memecat Ahok dari jabatan Gubernur. Semua
jawaban dan pernyataannya benar-benar tidak rasional, dan terkesan hanya teori
dan janji surga yang sulit direalisasikan. Selain itu, kesannya juga sangat
arogan dan sombong.
Lantas, apakah ketidak hadiran
Anies adalah salah satu strategi untuk menghindari kesalahannya berulang
kembali? Atau memang benar-benar takut? Atau memang tidak sanggup beradu
gagasan lagi dengan pak Ahok?
Apapun itu, seharusnya, kalau
memang tulus untuk menjadi pemimpin yang melayani warga, tak perlulah takut di
uji di depan publik. Akan tetapi sebaliknya, kalau ambisi hanya untuk
mendapatkan kekuasaan, maka bisa jadi semua penuh dusta, mulai dari ucapan,
penampilan dan sampai pada program-program yang "ngawur". Dipikirnya
ini jaman Orde Baru, dimana masyarakat masih manut-manut wae akibat buta huruf
dan jauh dari akses informasi.
Maksud hati dingin melihat debat,
lah.... kok jadi talk show berdua anyara Pak Ahok dan Pak Djarot?
EmoticonEmoticon