Tuesday, October 25, 2016

BATAKERS THE LAND HUNTER

Sopo Bolon/Rumah Adat Batak Toba
Siporsuk Na Mamora : Saya ambil istilah dari seorang penulis berkebangsaan Belanda yang saat dia bertugas di Hindia Belanda (Indonesia sekarang) tepatnya di keresidenan tapanuli/sibolga sebagai tentara dibagian penulisan laporan rekaman kinerja serdadu Belanda yang ditempatkan di keresidenan tapanuli/sibolga yaitu istilah Bataker untuk menunjuk pada pejuang-pejuang Batak yang dipimpin Ompui Raja Sisingamangaraja XII.

Ini tentang kehidupan orang Batak dimasa kekinian, istilah Batak ada dimana-mana dan selalu bisa bertahan hidup itu ternyata tidak semata hanya karena urusan perut, tetapi juga sudah didasari pada penanaman nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam ukiran Rumah Bolon.

Saya ingin mengajak teman-teman untuk memahami bagian kecil dari keseluruhan ukiran yang ada dalam Rumah Bolon, yaitu di bagian lambang cicak yang menghadap pada empat buah adop-adop/tarus.

Cicak identik dengan kemampuannya hidup di mana saja dan ada di mana-mana, itu bermakna bahwa orang Batak juga diharapkan ada di seluruh penjuru bumi atau dalam istilah waktu itu ada di bagian empat penjuru mata angin utama (North, East, West dan South).

Empat adop-adop/tarus (payudara) juga memiliki makna filosofis yaitu : untuk adop-adop yang pertama melambangkan “Kesucian/Hamalimon” yang artinya agar orang Batak hendaklah menjaga kesucian imannya atau harkat dan martabatnya atau nama baiknya, adop-adop yang kedua melambangkan “Kesetiaan” yang artinya agar orang Batak menjadi orang yang setia, setia pada pasangan mungkin, atau setia pada jungjungan atau dalam kata lain tidak menjadi penghianat, adop-adop yang ketiga melambangkan “Kesejahteraan” yang artinya orang Batak hendaklah di pertemukan atau selalu mencari kesejahteraannya dan adop-adop yang ke empat adalah lambang “Kesuburan Wanita” yang artinya juga bahwa adop-adop itu sebagai sumber kehidupan keturunan selanjutnya, maka orang Batak hendaklah juga memperoleh keturunan sebagai penerus marga atau Bangsa Batak.

Dalam kehidupan kekinian, orang Batak secara prinsip selalu memegang teguh filosofi di atas, kelihatan bahwa disetiap tempat selalu ada orang Batak dan itu dimana-mana serta daya bertahan hidup/berjuang untuk hidupnya itu berbeda dengan yang lain, nilai-nilai filosofis itu juga dijalankan sehingga tak jarang jika orang Batak disebut sebagai Land Hunter.

Tanah memiliki arti penting bagi orang Batak, tanah itu adalah identitas yang harus diperjuangkan, mungkin itu terbawa hingga ke perantauan. Orang Batak sukses merantau itu kalau sudah ada tanah. Tak jarang hal ini menjadi sekaligus tersendiri yang di alamatkan pada orang Batak.

Kawan-kawan pernah berhubungan dengan tanah garapan di medan, Batam atau di tempat yang lain? Pasti disana pentolannya adalah orang Batak, atau jangan dulu pentolannya, minimal dalam gerombolan itu ada orang Batak.

Memburu tanah dimanapun sudah menjadi ciri khas orang Batak sekarang ini, sementara kita lupa kalau tanah leluhur atau tanah kita di bona pasogit sedang diburu orang lain, jika sudah hilang, lantas hilanglah bangsa Batak itu dari sejarah peradaban bumi ini.

*Siporsuk Na Mamora

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon