Ilustrasi Daging Babi |
Potensi
pileg dengan strategi "serangan 1 kilo jagal babi" sepertinya akan
terulang kembali di Pileg 2019 mendatang. Pasalnya, ada seorang pengangguran
mau nyoba peruntungan dapat jabatan melalui pencalegan ke DPRD Tk.I Sumut di
Tapanuli Tengah.
Kenapa saya
bilang dia pengangguran dan rakus jabatan? Karena rakusnya, jabatan setingkat
KNPI aja harus diambilnya, itu artinya dia tidak punya kerjaan. Supaya apa
jabatan itu di ambli juga? Supaya bisa ngolah-ngolah APBD yang dihibahkan ke
KNPI Tk. II tersebut semau dan sesuka jidatnya.
Orangnya
sangat ambisius mau menang, haus jabatan, licik tingkat Kabupatenlah. Sehingga
segala cara mungkin akan dilakukan untuk mendapatkan jabatan yang dia mau
dengan cara apapun, termasuk politik uang/sogok dan dengan cara curang di TPS nantinya.
Dulu, 1 kilo
jagal babi "katanya" mampu membeli suara umat "pemakan jagal
babi" itu, maka karena itu, katanya lagi, gara-gara jagal babi yang haram
itu, keluarlah seorang pemenang menjadi pejabat kelas Kabupaten! Bermanfaat juga jagal babi itu
ya...
Alhasil,
dikemudian hari, setelah sah menjadi pemenang, pemakan babi itupun di
olok-oloknya sebagai umat bodoh dan yang bisa "dibeli" dengan
gampang, "cukup kasih aja jagal babi, pasti langsung nurut seperti kerbau
dicucuk hidungnya," katanya dengan enteng di depan para umat
"non-pemakan jagal babi" pendukungnya. Sambil tertawa terbahak-bahak
penuh kegirangan.
Setelah
jalan cerita panjang ini kurangkai dalam kata-kata, lalu aku mulai paham, "owh,
pantas belum ada perda larangan memelihara babi di Tapteng ya... Ternyata
mereka masih butuh stok untuk Pileg 2019 dan Pilkada kedepan." pikirku. :D
Di Tapteng
mah begitu,...
Nanti di
Pileg 2019, apakah umat pemakan jagal babi itu masih menerima “jatah sogok”
jagal babi lagi? Dengan komitmen mendukung/memilih/memenangkan Caleg yang
ambisius dan haus jabatan -dan kini telah berjubah partai biru- yang saya
maksud diatas itu?
INGAT! Hanya
babi yang bisa diperdaya 2 kali masuk ke jurang yang sama.
Jadi, molo
Pileg 2019 monang caleg na humaksud i, bah... Babi ma tutu pasahatton halak i
sakeluarga gabe pejabat. Udutna muse, las babi do akka namanjalo dohot
pamonanghon i, ala, artina, sakilo jagal babi do arga diri ni nasida sude angka
pendukung na i.
Alani
parange ni sada-sada halak, gabe dohot sude umat "siallang jagal
babi" margota-gota, gabe dijokkali nasida ma arga diri ni sude umat si
allang jagal babi i.
Boha di dok
roha muna angka dongan sa-kabupaten? Pas do hira-hira na hu dok on? Alusi
hamu...
Ayo jemput
harga dirimu kembali, 2019, TOLAK POLITIK UANG, TOLAK POLITIK SOGOK dan TOLAK POLITIK JAGAL BABI demi
kedaulatan rakyat!
Salam sada
roha dari Anak Medan.
h o r a s !
EmoticonEmoticon