Sunday, January 8, 2017

Telefon Cinta, Senin (09/01/2017) 10:15 Wib

Benardo 
Siporsuk Na Mamora - (*bunyi HP) | Oh... | When I was just a little boy | Barely strong enough to stand | I could always count on him | Oh... | He taught me everything I know | And 'till this day it shows | He was more than just a friend | (Ah ah ah) ... | There were so many times I would doubt myself | But his words were always there to help | ... | Never say you can’t | (*lalu kuangkat)

Saya : Halo?

Penelfon : Ini dengan Benardo Sinambela?

Saya : Iya? Dengan siapa?

Penelfon : Dengan pak (...) dari Polda (Sumatera Utara)

Saya : (*setengah terbata-bata) I...Y...A.. pak?

Penelfon : Surat panggilannya sudah sampai dirumah Do? (*berusaha akrab).

Saya : Belum pak.

Penelfon : Oh... Alamatnya di (...) kan?

Saya : Iya pak, saya baru nyampe dari kampung ini.

Penelfon : Begitu ya... Mungkin bentar lagi. Datang hari jumat ya, untuk pemeriksaan sebagai SAKSI. Biar kita konfirmasi ya. Kalaupun belum nyampe, nanti kalau ada apa-apa telfon balek saya aja ya, ini nomor saya...

Saya : Oke pak... (*hampir di tutup) Maaf pak... Halo pak??? Jam berapa hari Jum'at pak?

Penelfon : Iya... Jam berapa kamu bisa? Jam-jam 10.00 WIB lah ya.

Saya : Oke, bisa pak, baik pak. Trimakasih.

Penelfon : Iya... Iya, Raja Sinambela...

Saya : Maksudnya pak?

Penelfon : Hehehe, kan Sinambela Raja.

Saya : Hahaha... Okelah pak, trimakasih sekali lagi ya pak.

Penelfon : Oke (*telfon ditutup).

Renunganku langsung buyar, sepertinya bapak dalam telefon baik. Langsung dalam hati YES! Dapat pengalaman pertama! Nanti pengalaman berikutnya di periksa juper! Kira-kira galak tidak ya? Apakah persis seperti Motto Polisi "Pengayom dan Pelindung Masyarakat".

Dalam hati juga terlintas, ternyata Polisi tau juga tentang Raja Sisingamangaraja XII ya? Ya iyalah... Mereka aparatur Republik, pasti belajar banyak soal perjuangan pahlawan dan kemerdekaan Republik.

Sejak dulu aku berfikiran, jika tiba saatnya mati, maka kita akan mati, kita tidak bisa mengelak, mau mati berdiri atau mati terlentang, itu tak lepas dari rancangan-Nya. Bagiku, Tuhan telah merancang segalanya untukku, sama halnya hari ini, Tuhan telah merancang jalan hidupku, jadi, aku hanya menjalani saja. No Problemo!

Terlintas dalam fikiranku juga, kalau mulai malam ini sampai kamis, saya harus banyak-banyak minum kopi bersama kawan-kawan, mana tau saya tidak bisa kembali lagi di hari yang sama, sudah pasti saya tidak bisa lagi bercerita dengan kawan-kawan sambil minum secangkir kopi.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon