Pemilihan di Rutan KPK |
Siporsuk Na Mamora - Boleh di pandang-pandang dulu
foto ini sebelum kita lanjut ke pembahasan. Mereka adalah para tahanan KPK di
Rumah Tahanan C1 Gedung KPK Jakarta, paling sedikit, korupsi mereka sekitar 1
Miliar.
Siapa
sajakah mereka yang memilih di Rutan KPK? Mari kita lihat satu persatu ya :
Pertama
Country Director PT Eka Prima Ekspor Indonesia Ramapanicker Rajamohanan Nair,
dia adalah tahanan kasus suap terhadap Kasubdit Bukti Permulaan Ditgakkum Ditjen
Pajak Handang Soekarno untuk penghapusan pajak PT EK Prima Ekspor Indonesia.
Beliau menjatuhkan pilihannya pada Cagub nomor 1 AHY-SILVY.
Kedua,
Direktur Utama PT Melati Technofo Indonesia (MTI) Fahmi Darmawansyah, beliau
adalah tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi penerimaan suap terkait
pengadaan alat monitoring satelit pada Badan Keamanan Laut (Bakamla)
berdasarkan Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK tanggal 14 Desember 2016. Berbeda
dengan kebanyakan tahanan, Fahmi lebih memilih Cagub nomor 2 BA-DJA (Ahok).
Ketiga,
karyawan PT Merial Esa Muhammad Adami Okta, juga seorang tahanan kasus dugaan
suap proyek pengadaan alat monitoring satelit Badan Keamanan Kelautan (Bakamla)
tahun anggaran 2016. Kelihatannya dia lebih memilih Cagub nomor 3 ANIES-SANDI.
Keempat,
Basuki Hariman, adalah orang dekat lingkaran PKS dan merupakan seorang
pengusaha di bidang impor daging, termasuk daging sapi atas tersangka Presiden
PKS Luthfi Hassan Ishaq, ada juga rumor yang beredar bahwa dia adalah seorang
Pendeta, sungguh persekongkolan korupsi yang sempurna antara Pendeta dan PKS.
Beberapa bulan lalu beliau dijadikan tersangka oleh KPK atas OTT kasus suap
Hakim Konstitusi Patrialis Akbar. Sepertinya dia lebih memilih Cagub nomor 1
AHY-SILVY, padahal beliau ini sukses menjadi pengusaha daging karena PKS loh...
Kenapa bapak ngak memilih ANIES-SANDI? Dasar ular begundal, penghianat loe.
Kelima,
mantan anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi, seorang politisi Partai GERINDRA,
beliau adalah tersangka atas dugaan kasus penerimaan suap dari Presiden
Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja untuk pembahasan Raperda
tentang Reklamasi pantai pesisir DKI Jakarta dan kasus tindak pidana pencucian
uang (TPPU). Pilihannya jatuh ke Cagub nomor 3 ANIES-SANDI, sungguh pilihan
yang tepat sesuai dengan pilihan Partainya.
Keenam,
mantan anggota Komisi V DPR Andi Taufan Tiro, dia adalah politisi PAN penerima
suap sebesar Rp. 7,4 Miliar terkait proyek di Kementerian PUPR senilai kurang
lebih Rp. 170 Miliar yang dimiliki oleh Direktur Utama PT Windhu Tunggal Utama
Abdul Khoir. Kelihatannya memilih Cagub nomor 1 AHY-SILVY juga, sesuai dengan
pilihan partainya.
Terakhir
adalah Andi Zoelkarnaen Mallarangeng alias Choel Mallarangeng, Choel merupakan
tersangka dalam kasus korupsi proyek pembangunan, pengadaan, serta peningkatan
sarana dan prasarana sekolah olahraga di Hambalang tahun 2010-2012. Proyek ini
dikatakan adalah proyek warisan terfenomenal sepanjang dari pak mantan SBY.
Untuk pilihan jangan di tanya lagi, pastilah jatuhnya sama anak sang mantan
SBY, yaitu Cagub nomor 1 AHY-SILVY.
Ternyata
AHY menang telak di Rutan KPK, selamat ya... AHY sudah menang, dimenangkan oleh
para kroni-kroni cikeas yang telah masuk bui.
Ini
artinya kemenangan AHY adalah kemenangan para Koruptor! Masih mau dikadali
dengan slogan "Jakarta Untuk Rakyat"? Hehehe, Slogan ini seperti
mimpi disiang bolong alias bohong besar, slogan sebenarnya adalah "Jakarta
Untuk KORUPTOR!".
Wahai rakyatku, lihatlah mereka yang memilih
AHY, para koruptor perusak republik, jangan mau dibohongi dengan slogan-slogan
saja, lihatlah kenyataan sebenarnya dibalik itu semua. *Serasa jadi pangeran
awak iya...
EmoticonEmoticon