Thursday, March 9, 2017

Strategi Memutus Rantai Kemiskinan Melalui Peningkatan Sektor Pertanian

Tags

Foto : Petani
Siporsuk Na Mamora - Indonesia adalah negara agraris dan didominasi oleh masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian, oleh karena itu, pengembangan dan modernisasi di sektor pertanian menjadi penting untuk memutus rantai kemiskinan masyarakat Indonesia.
Walaupun Indonesia merupakan negara yang agraris dan penduduknya banyak yang berprofesi sebagai petani, akan tetapi kelihatannya persoalan pemenuhan kebutuhan pokok masih saja menjadi masalah, katakanlah soal swasembada pangan, atau kongkritnya tentang kebutuhan sandang pangan beras yang masih kurang, untuk memenuhi kebutuhan beras, kita bahkan belum bisa keluar dari kebijakan import beras, tahun 2016 pemerintah harus mengimport beras sebesar 1,2 Juta Ton, perhatikan data berikut yang diambil dari KATADATA.co.id
Demikian juga halnya dengan hasil pertanian yang lain, sepertinya kita masih harus mengimport, seperti buah-buahan dan rempah-rempah seperti salah satunya bawang merah.
Kebijakan import sering kali dilandasi dengan alasan jumlah hasil pertanian masyarakat masih kurang dibanding dengan jumlah kebutuhan, sementara untuk eksport hasil pertanian ke negara-negara lain sering sekali tidak terhalang dengan alasan satandart mutu yang masih rendah, sehingga harga di dalam negeri tidak sesuai dengan harga yang diharapkan para petani.
Petani sebelumnya pernah bergairah dengan kenaikan harga cabai di pasar. Tetapi berbanding terbalik dengan harga beras madiun, bawang merah dan bawang putih yang mengalami sedikit kenaikan. Datanya bisa dilihat dari grafik KATADATA.co.id berikut.
Akan tetapi kenaikan harga dibeberapa komuditi pertanian masih belum mampu mendongkrak tingkat kesejahteraan para petani, bahkan terkesan menurun. Penurunan kualitas hidup para petani ditahun 2017 yang kembali menurun mengacu pada data nilai tukar petani Januari 2017 yang disajikan oleh KATADATA.co.id, terlihat penurunan yang lumayan tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni tahun 2016.
Diharapkan kedepan agar hasil pertanian kita bisa semakin membaik dengan keseriusan campur tangan pemerintah dalam hal pelatihan dan modernisasi peralatan, guna untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil-hasil pertanian masyarakat Indonesia.
Kuantitas diperlukan agar memenuhi kebutuhan nasional, atau memenuhi target swasembada pangan seperti yang tertuang dalam program nawacita Presiden Joko Widodo.
Sementara itu, peningkatan kualitas diperlukan agar bisa di ekspor ke negara-negara lain. Kualitas yang tidak memenuhi standar global sering menjadi persoalan dalam perdagangan antar negara. Katakanlah seperti minyak kelapa sawit dan buah-buahan yang ditolak masuk ke negara-negara lain dengan alasan tidak memenuhi standart kualitas global.
Indonesia diharapkan senantiasa selalu menjadikan pertanian sebagai prioritas utama untuk peningkatan perekonomian masyarakat, hal ini dikarenakan masyarakat banyak yang berprofesi sebagai petani, disamping kita juga sebagai salah satu negara agraris terbesar di dunia.
Sektor pertambangan dan industri yang lain juga penting, akan tetapi petumbuhan ekonomi karena sektor ini sering tidak sejalan dengan peningkatan ekonomi masyarakat, atau tidak begitu signifikan memberi sumbangsih terhadap pengurangan kemiskinan. Hal ini bisa kita lihat dalam kasus yang terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang diberitakan dalam KATADATA.co.id. Ketimpangan terjadi akibat komuditi hasil pertanian terabaikan oleh pemerintah, sehingga tingkat ekomomi petani tetap saja buruk walaupun perekonomian masyarakat yang menggeluti sektor lain meningkat. Itu artinya juga bahwa masyarakat kita yang mayoritas petani tidak merasakan dampak peningkatan ekonomi jika tidak ada perhatian dan perbaikan di sektor pertanian oleh pemerintah.
Semoga kedepan perhatian pemerintah tidak hanya terfokus pada pembangunan fisik dan pembangunan sektor-sektor yang lain tetapi mengabaikan sektor pertanian. Pemerataan ekonomi masyarakat akan semakin cepat jika sektor pertanian semakin ditingkatkan, mengingat besarnya masyarakat yang menjadi petani di Indonesia.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon