Foto : Petani |
Siporsuk
Na Mamora - Indonesia adalah negara
agraris dan didominasi oleh masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari hasil
pertanian, oleh karena itu, pengembangan dan modernisasi di sektor pertanian
menjadi penting untuk memutus rantai kemiskinan masyarakat Indonesia.
Walaupun Indonesia merupakan negara yang
agraris dan penduduknya banyak yang berprofesi sebagai petani, akan tetapi
kelihatannya persoalan pemenuhan kebutuhan pokok masih saja menjadi masalah,
katakanlah soal swasembada pangan, atau kongkritnya tentang kebutuhan sandang
pangan beras yang masih kurang, untuk memenuhi kebutuhan beras, kita bahkan
belum bisa keluar dari kebijakan import beras, tahun 2016 pemerintah harus
mengimport beras sebesar 1,2 Juta Ton, perhatikan data berikut yang diambil
dari KATADATA.co.id
Demikian juga halnya dengan hasil pertanian
yang lain, sepertinya kita masih harus mengimport, seperti buah-buahan dan
rempah-rempah seperti salah satunya bawang merah.
Kebijakan import sering kali dilandasi dengan
alasan jumlah hasil pertanian masyarakat masih kurang dibanding dengan jumlah
kebutuhan, sementara untuk eksport hasil pertanian ke negara-negara lain sering
sekali tidak terhalang dengan alasan satandart mutu yang masih rendah, sehingga
harga di dalam negeri tidak sesuai dengan harga yang diharapkan para petani.
Petani sebelumnya pernah bergairah dengan
kenaikan harga cabai di pasar. Tetapi berbanding terbalik dengan harga beras
madiun, bawang merah dan bawang putih yang mengalami sedikit kenaikan. Datanya
bisa dilihat dari grafik KATADATA.co.id
berikut.
Akan tetapi kenaikan harga dibeberapa
komuditi pertanian masih belum mampu mendongkrak tingkat kesejahteraan para
petani, bahkan terkesan menurun. Penurunan kualitas hidup para petani ditahun
2017 yang kembali menurun mengacu pada data nilai tukar petani Januari 2017
yang disajikan oleh KATADATA.co.id,
terlihat penurunan yang lumayan tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya
yakni tahun 2016.
Diharapkan kedepan agar hasil pertanian kita
bisa semakin membaik dengan keseriusan campur tangan pemerintah dalam hal
pelatihan dan modernisasi peralatan, guna untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas hasil-hasil pertanian masyarakat Indonesia.
Kuantitas diperlukan agar memenuhi kebutuhan
nasional, atau memenuhi target swasembada pangan seperti yang tertuang dalam
program nawacita Presiden Joko Widodo.
Sementara itu, peningkatan kualitas diperlukan
agar bisa di ekspor ke negara-negara lain. Kualitas yang tidak memenuhi standar
global sering menjadi persoalan dalam perdagangan antar negara. Katakanlah
seperti minyak kelapa sawit dan buah-buahan yang ditolak masuk ke negara-negara
lain dengan alasan tidak memenuhi standart kualitas global.
Indonesia diharapkan senantiasa selalu
menjadikan pertanian sebagai prioritas utama untuk peningkatan perekonomian
masyarakat, hal ini dikarenakan masyarakat banyak yang berprofesi sebagai
petani, disamping kita juga sebagai salah satu negara agraris terbesar di dunia.
Sektor pertambangan dan industri yang lain
juga penting, akan tetapi petumbuhan ekonomi karena sektor ini sering tidak
sejalan dengan peningkatan ekonomi masyarakat, atau tidak begitu signifikan
memberi sumbangsih terhadap pengurangan kemiskinan. Hal ini bisa kita lihat dalam
kasus yang terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang diberitakan dalam
KATADATA.co.id.
Ketimpangan terjadi akibat komuditi hasil pertanian terabaikan oleh pemerintah,
sehingga tingkat ekomomi petani tetap saja buruk walaupun perekonomian
masyarakat yang menggeluti sektor lain meningkat. Itu artinya juga bahwa
masyarakat kita yang mayoritas petani tidak merasakan dampak peningkatan
ekonomi jika tidak ada perhatian dan perbaikan di sektor pertanian oleh
pemerintah.
Semoga kedepan perhatian pemerintah tidak
hanya terfokus pada pembangunan fisik dan pembangunan sektor-sektor yang lain
tetapi mengabaikan sektor pertanian. Pemerataan ekonomi masyarakat akan semakin
cepat jika sektor pertanian semakin ditingkatkan, mengingat besarnya masyarakat
yang menjadi petani di Indonesia.
Kata Kunci : Data Statistik, Statistik Indonesia, Indonesia dalam Angka
EmoticonEmoticon